BPS Catat Inflasi September 2023 Capai 2,28%

Abdul Malik • 02 Oct 2023

an image
Gedung Badan Pusat Statistik di Jalan Sutomo, Pasar Baru, Jakarta. (Shutterstock)

Inflasi YOY terjadi karena adanya kenaikan seluruh indeks kelompok pengeluaran

Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2023 terjadi inflasi year on year (YOY) 2,28% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,44. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 5,26% dengan IHK 119,96 dan terendah di Manado dan Gorontalo masing-masing 1,16% dengan IHK masing-masing 113,96 dan 113,23. Dalam siaran pers (2/10/2023), BPS menyatakan inflasi YOY terjadi karena adanya kenaikan seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 4,17%, kelompok pakaian dan alas kaki 0,98%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,26%.

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mencatat inflasi 1,97%, kelompok kesehatan 2,14% persen, kelompok transportasi 0,99%, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,06%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,58%, kelompok pendidikan 2,08%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,4% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,68%.

Adapun secara bulanan atau month to month (MOM) pada September 2023 tercatat inflasi 0,19% dan inflasi sepanjang tahun berjalan atau year to date (YTD) per September 2023 atau 9 bulan terakhir mencapai 1,63%. Sementara itu, tingkat inflasi YOY komponen inti per September 2023 mencapai 2%, inflasi MOM 0,12% dan inflasi YTD 1,46%.

Beli Reksadana di Sini

(IQPlus/27440686/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.