WTO Prediksi Pertumbuhan Perdagangan Global Rebound di Kuartal III 2023
Tingginya harga komoditas, kondisi moneter yang lebih ketat dan lemahnya permintaan impor telah membebani volume perdagangan global
Tingginya harga komoditas, kondisi moneter yang lebih ketat dan lemahnya permintaan impor telah membebani volume perdagangan global
Bareksa.com - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengungkapkan pertumbuhan perdagangan global akan tumbuh pada kecepatan moderat di kuartal ketiga tahun ini. Hal tersebut melanjutkan peningkatan dari periode sebelumnya setelah mengalami penurunan selama dua kuartal.
"Barometer barang periodik WTO melonjak menjadi 99,1 dari angka sebelumnya 95,6 yang diumumkan pada Mei," kata organisasi yang berbasis di Jenewa itu dalam sebuah laporan yang diterbitkan, dikutip dari The Business Times (28/8/2023).
Baseline 100 menunjukkan pertumbuhan pada kuartal berikutnya yang sejalan dengan tren jangka menengah. "Tingginya harga komoditas, kondisi moneter yang lebih ketat, dan lemahnya permintaan impor telah membebani volume perdagangan global," kata laporan WTO.
Promo Terbaru di Bareksa
Ke depan, WTO mengatakan, proyeksi pertumbuhan perdagangan 1,7% pada tahun ini masih dapat dicapai jika perdagangan meningkat pada paruh kedua 2023 seperti yang diharapkan.
Lembaga tersebut mengatakan melonjaknya ekspor mobil telah berkontribusi pada pertumbuhan produk domestik bruto Jepang yang lebih kuat dari perkiraan, dan ekspor mobil Tiongkok juga sangat kuat.
Meskipun WTO mempunyai prospek yang baik, indikator-indikator perekonomian utama di AS dan Eropa menunjukkan tanda-tanda perlambatan, sebagian disebabkan oleh berlanjutnya kenaikan suku bunga.
Bulan lalu, pengiriman di Pelabuhan Los Angeles turun 26,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan perusahaan pelayaran seperti AP Moller-Maersk A/S dan CMA CGM SA memperingatkan volume perdagangan kemungkinan akan tertekan hingga sisa 2023.
Kekhawatiran terhadap lesunya pertumbuhan perdagangan mungkin akan meningkat seiring dengan melemahnya mesin perekonomian Tiongkok. Lemahnya data ekonomi Tiongkok, dan memburuknya krisis properti telah memperburuk permintaan Tiongkok terhadap mobil, cip dan elektronik.
(IQPlus/23936010/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.