Berita Saham Hari Ini : Suku Bunga AS Naik Tekan Harga Minyak Anjlok, Laba ANTM Melesat
Harga emas bertahan di atas US$2.000, BRIS-BTN Syariah sinergi, EXCL, JPFA dan KLBF direkomendasi beli
Harga emas bertahan di atas US$2.000, BRIS-BTN Syariah sinergi, EXCL, JPFA dan KLBF direkomendasi beli
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory yang dipublikasi Kamis (4/5/2023) :
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street melemah pada Rabu (3/5/2023) waktu setempat atau Kamis dinihari WIB, setelah pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell membuat investor bertanya-tanya soal langkah bank sentral AS selanjutnya dengan kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,8% di 33.414,24 poin, indeks S&P 500 kehilangan 0,7% di 4.090,75 poin dan Indeks Komposit Nasdaq turun 0,46% di 12.025,33 poin.
Promo Terbaru di Bareksa
IHSG
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan pada Rabu ditutup melemah 0,74% di level 6.812,72. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.770-6.870, support 6.800-6.770 dan resisten 6.850-6.870.
Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 6.800, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.770. IHSG sempat menyentuh level 6.776, tetapi ditutup di level 6.812, sehingga membentuk ekor di bawah, menunjukan adanya dorongan beli.
Minyak Mentah
Harga minyak global anjlok 4% pada Kamis pagi WIB, setelah Bank Sentral AS, The Fed menaikkan suku bunga acuan, sehingga investor resah tentang prospek ekonomi yang bisa berdampak ke permintaan minyak global.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni merosot 4,3% menjadi US$68,6 per barel di New York Mercantile Exchange, atau level terendah sejak 24 Maret di US$67,95 per barel.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli juga ambrol 4% menjadi US$72,33 per barel di London ICE Futures Exchange, level harga penutupan terendah sejak Desember 2021.
Emas
Harga emas menguat pada Rabu, karena investor mengambil posisi jelang keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Kenaikan itu memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut berada di atas level psikologis US$2.000.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melesat US$13,70 atau 0,68% menjadi US$2.037 per ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi di US$2.045,4 dan terendah di $2.016.
The Fed
Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poins (bps) atau 0,25% pada Rabu waktu setempat (3/5/2023). Kenaikan ini menjadi kenaikan kesepuluh kalinya berturut-turut sejak Maret 2022. Penaikan ini membuat suku bunga acuan AS kini jadi 5-5,25%, level tertinggi sejak 2007.
The Fed mengisyaratkan akan membuka opsi menghentikan kenaikan lebih lanjut suku bunga acuannya, untuk menilai dampak dari kegagalan bank baru-baru ini, serta menunggu resolusi kebijakan politik, kebuntuan atas plafon utang AS dan memantau perkembangan inflasi.
Rupiah
Nilai tukar rupiah melemah 0,15% ke Rp14.692 per dolar AS pada Rabu. Kurs rupiah Jisdor melemah 0,02% ke Rp14.706 per dolar AS. Sebelumnya, pada Selasa kurs rupiah Jisdor melemah 0,29% ke Rp14.703 per dolar AS dari posisi Jumat yang ada di Rp14.661 per dolar AS.
EXCL
Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan peningkatan trafik penggunaan data sepanjang masa libur Hari Raya IdulFitri 1444 H, pada 19 April–27 April 2023. Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan data dari Customer Experience & Service Operation Center yang berada di XL Axiata Tower, Jakarta, menunjukkan terjadinya kenaikan trafik layanan data lebih dari 37% dari Lebaran tahun sebelumnya, dan sekitar 17% dari hari-hari biasa sebelum Ramadan.
Lonjakan trafik itu tidak terlepas dari antusiasme masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dan berlibur seperti tahun-tahun sebelum pandemi. Saham EXCL ditutup naik 5,2% jadi Rp1.820 pada Rabu (3/5/2023).
D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham EXCL dengan target harga Rp2.000 dan stop rugi di Rp1.700, support Rp1.800-1.780 dan resisten Rp1.840-1.860. Penguatan EXCL berpotensi menguji resisten Rp1.840, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.860.
JPFA
Di tengah kinerja laba emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang terjun bebas pada kuartal I 2023, BlackRock Inc. tetap mengakumulasi sahamnya. Japfa tercatat rugi Rp249,92 miliar pada kuartal I 2023, berbanding terbalik dari laba Rp603,73 miliar kuartal I 2022.
Menukiknya laba Japfa seiring dengan penurunan performa penjualan bersih. Per 31 Maret 2023, penjualan bersih JPFA tercatat Rp11,76 triliun, turun 3,22% dari periode yang sama 2022 sebesar Rp12,15 triliun. Saham JPFA naik 2,87% jadi Rp1.075 pada Rabu (3/5/2023).
D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham JPFA dengan target harga Rp1.200 dan stop rugi Rp1.000, support Rp1.060-1.050 dan resisten Rp1.100-1.120. Penguatan JPFA berpotensi menguji resisten Rp1.100, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.120.
KLBF
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sepakat membagikan dividen tunai Rp1,76 triliun atau Rp38 per saham. Sesuai peraturan pasar modal yang berlaku, pembayaran dividen akan dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST dengan jadwal dan tata cara yang akan diumumkan berikutnya.
“Payout ratio (dividen tahun ini) meningkat dibandingkan tahun lalu. Ini akan mencapai 52,5% dividend payout ratio-nya,” kata Direktur Kalbe Farma (KLBF) Bernadus Karmin di Gedung Kalbe Business Innovation Center, Pulogadung, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Dia menegaskan pemulihan kondisi makro ekonomi pasca-pandemi menciptakan peluang pertumbuhan. Sehingga perseroan terus menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis, sambil mewaspadai dampak inflasi serta gangguan rantai pasokan yang berkepanjangan.
Saham KLBF ditutup melemah 0,48% jadi Rp2.060 pada Rabu. D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) dengan target harga RpRp2.200 dan stop rugi Rp1.950, support Rp2.050-2.040 dan resisten Rp2.080-2.100.
Pelemahan KLBF berpotensi menguji support Rp2.050, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp2.040. KLBF sempat menyentuh level Rp2.020 tetapi ditutup di level 2.060, sehingga membentuk ekor di bawah, menunjukan adanya dorongan beli.
BRIS
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dan unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN Syariah bakal menjalin sinergi pada akhir 2023. Dua entitas ini berkolaborasi demi menghadirkan pendanaan dan pembiayaan berbasis syariah yang murah untuk sektor perumahan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan BSI dan BTN Syariah. Dalam perkembangannya, BSI dan BTN Syariah terus melakukan negosiasi terkait sinergi yang akan dijalani ke depan.
BFIN
PT BFI Finance Indonesia (BFIN) meraih fasilitas pinjaman sindikasi US$150 juta atau sekitar Rp2,2 triliun. Dana ini rencananya digunakan untuk modal kerja.
LPGI
Emiten asuransi umum PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) atau Lippo Insurance mencatatkan penurunan kinerja selama kuartal I 2023. Perusahaan mengalami penurunan laba 31,2% secara tahunan. Perusahaan yang resmi dicaplok oleh Hanwha Life pada awal 2023 ini membukukan laba tahun berjalan senilai Rp21,4 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan menoreh laba Rp31,1 miliar.
ANTM
Perusahaan tambang emas, bauksit dan nikel milik pemerintah, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam mengumumkan pertumbuhan kinerja pada periode kuartal I 2023 dengan pendapatan tumbuh 18,99% dan laba bersih melesat 13,69%. Pada kuartal I 2023 ANTM mencatat pendapatan senilai Rp11,59 triliun dari kuartal I 2022 senilai Rp9,74 triliun.
NICL
PT Pam Mineral Tbk (NICL) akan membagikan dividen 19,3% dari laba tahun buku 2022 atau setara Rp28,98 miliar. Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka mengatakan sepanjang tahun lalu, NICL membukukan penjualan Rp1,13 triliun, melejit 170% dari tahun sebelumnya Rp419,45 miliar. Seiring dengan itu, laba bersih juga naik signifikan 230% mencapai Rp150,21 miliar dari sebelumnya Rp45,5 miliar.
RMKE
PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan pendapatan usaha Rp761,9 miliar pada kuartal I 2023, melesat 84,2% dibanding periode sama tahun lalu. Kenaikan itu menopang laba bersih melejit 234,2% menjadi Rp129,1 miliar periode ini.
ADMR
Kinerja operasional PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) meningkat sepanjang kuartal I 2023. Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ini mencatat volume produksi 1,22 juta ton pada periode Januari-Maret 2023. Realisasi ini naik 97% dari produksi batu bara pada periode yang sama tahun sebelumnya 0,62 juta ton. Volume penjualan ADMR juga naik 44% menjadi 0,85 juta ton pada periode triwulan pertama 2023, dari 0,59 juta ton pada kuartal I 2022.
TLDN
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) menyiapkan belanja modal (capital expenditure) Rp500 miliar pada 2023. Sebanyak 71% dana capex bersumber dari hasil penawaran umum perdana saham tahun lalu.
LSIP
PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP) mencatatkan pendapatan usaha Rp904,2 miliar pada kuartal I 2023, naik 15,4% dari kuartal I 2022 yang sebesar Rp764,9 miliar. Laba bersih merosot 63,42% menjadi Rp111,95 miliar di periode Januari-Maret 2023. Di periode yang sama tahun lalu, LSIP mencatat laba bersih Rp304,63 miliar.
ADHI
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) catatkan pendapatan usaha Rp2,66 triliun di kuartal I 2023, menurun 30% dari Rp3,78 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun laba tahun berjalan yang dihasilkan ADHI mencapai Rp29,5 miliar, naik 19% dari Rp17,2 miliar pada kuartal I 2022.
WIKA
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencetak rapor merah pada kuartal I 2023. WIKA berbalik menanggung kerugian Rp521,25 miliar. Padahal, pada kuartal I 2022, WIKA mampu meraih laba bersih Rp1,32 miliar. Bottom line WIKA ambles justru ketika pendapatan bersihnya tumbuh 37,34% secara tahunan dari Rp3,16 triliun menjadi Rp4,34 triliun.
SMGR
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meraup pendapatan Rp8,9 triliun kuartal I 2023, naik 4,5% dari periode sama tahun lalu Rp8,5 triliun. Laba bersih tumbuh 11% menjadi Rp562 miliar.
CPIN
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan penurunan laba bersih pada kuartal I 2023, di tengah landainya penjualan dan meningkatnya beban perusahaan. Hingga Maret 2023, CPIN hanya mengantongi laba Rp240,99 miliar. Realisasi ini mencerminkan penurunan 79,76% dibandingkan dengan kuartal I 2022 yang menembus Rp1,19 triliun.
MTEL
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel mencatatkan pendapatan Rp2,05 triliun dengan laba bersih Rp501,02 miliar sepanjang kuartal I 2023, meningkat 9,1% secara tahunan. Sejalan, pendapatan Dayamitra naik 9,89% dari Rp1,87 triliun di kuartal pertama 2022.
TBIG
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham. TBIG akan membeli sebanyak-banyaknya 1,13 miliar saham atau 5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Buyback akan dilakukan terhitung sejak 4 Mei 2023 sampai dengan 3 Agustus 2023. TBIG juga melaporkan laba bersih Rp332 miliar di Kuartal I 2023, merosot 20,05% secara tahunan dari Rp415,27 miliar.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.