Berita Saham Hari Ini : Inflasi AS Mendingin Dorong Optimisme Pasar, Laba MEDC Terbang 1.029%
IHSG minus 0,66% dan rupiah naik 3,8% di kuartal I 2023, saham PTBA, TOWR, JSMR dan SMR direkomendasi beli
IHSG minus 0,66% dan rupiah naik 3,8% di kuartal I 2023, saham PTBA, TOWR, JSMR dan SMR direkomendasi beli
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory yang dipublikasi Senin (3/4/2023) :
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street naik lebih dari 1% pada Jumat (31/3/2023) dan Nasdaq membukukan persentase kenaikan secara kuartalan terbesar sejak Juni 2020, menyusul rilis data inflasi yang mulai mendingin. Sehingga mendorong ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve akan segera mengakhiri kenaikan agresif suku bunga acuan.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 1,26% menjadi 33.274,15. Indeks S&P 500 naik 1,44% menjadi 4.109,31 dan Nasdaq Composite bertambah 1,74%, menjadi 12.221,91. Departemen Perdagangan AS melaporkan belanja konsumen AS naik moderat pada Februari, sementara inflasi mereda. Secara bulanan, pengeluaran pribadi warga AS naik 0,2%, melandai dari 0,6% pada Januari.
Promo Terbaru di Bareksa
Secara tahunan, indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) naik menjadi 5%, melandai dibandingkan 5,3% pada Januari. Indeks PCE menjadi pertimbangan utama The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.
IHSG
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (31/3) ditutup melemah 0,05% di level 6.805,28. D’Origin Financial & Business Advisory menilai IHSG bergerak di kisaran 6.750-6.850, support 6.780-6.750 dan resisten 6.830-6.850. Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 6.780, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.750. Sepanjang kuartal I 2023, IHSG tercatat minus 0,66%.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Obligasi
Kinerja instrumen obligasi pemerintah di kuartal I 2023 naik 2,44%. Sementara, kinerja obligasi korporasi di kuartal I 2023 naik 2,17%.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah terpantau bergairah, melanjutkan penguatan dari pekan sebelumnya karena sentimen pasar sudah cukup membaik. Sepanjang pekan lalu, harga minyak kontrak jenis Brent melonjak 6,37% dibanding posisi penutupan pekan, jadi US$79,77 per barel. Sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) melejit 9,25% ke US$75,67 per barel.
Emas
Pergerakan harga emas pekan lalu sangat volatile sejalan dengan naik turunnya kekhawatiran pelaku pasar mengenai krisis perbankan di AS. Pada penutupan perdagangan Jumat, emas ditutup di posisi US$1.967,9 per troy ons, atau anjlok 0,62%.
Investasi Emas Sekarang, Klik di Sini
Rupiah
Rupiah menguat tajam sepanjang pekan lalu dan mengakhiri kuartal I 2023 di bawah level psikologis Rp15.000 per dolar AS. Pada Jumat (31/3), rupiah ditutup di posisi Rp14.990 per dolar AS di pasar spot atau menguat 0,37%. Secara keseluruhan, rupiah menguat 1,7% pada Maret tahun ini, serta naik 3,8% pada kuartal I 2023.
Indeks Kepercayaan Industri
Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Maret 2023 turun setelah terus melonjak selama 4 bulan berturut-turut sejak November 2022 hingga Februari 2023. Salah satu sektor penyumbang turunnya IKI adalah industri tekstil dan garmen.
Arus Dana Asing
Data Bank Indonesia (BI) berdasarkan transaksi 27-30 Maret 2023 menunjukkan investor asing mencatat net buy Rp10,97 triliun. Net buy di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp8,37 triliun, sementara di pasar saham Rp2,6 triliun. Dari awal tahun hingga 30 Maret 2023, net buy investor asing tercatat Rp54,11 triliun.
PTBA
Investor bersiap memburu dividen jumbo saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), karena berpotensi membagi dividen jumbo lagi pada 2023 ini. PTBA diprediksi membagikan dividen jumbo seiring catatan rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Bukit Asam meraup laba bersih Rp12,6 triliun di 2022 atau melesat 59% dari 2021 yang senilai Rp7,9 triliun. Pendapatan PTBA di 2022 melonjak 46% jadi Rp42,6 triliun.
Saham PTBA ditutup naik 3,1% jadi Rp3.990 pada Jumat (31/3). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham PTBA dengan target harga Rp4.200 dan stop rugi Rp3.750, support Rp3.960-3.940, dan resisten Rp4.020-4.050. Penguatan saham PTBA berpotensi menguji resisten Rp4.020, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp4.050.
TOWR
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, mencetak pendapatan Rp11,03 triliun pada 2022 atau melonjak 27% dari 2021. Laba bersih Sarana Menara mencapai Rp3,44 triliun di 2022, naik tipis dari 2021 yang sebesar Rp3,42 triliun. Saham TOWR ditutup menguat 0,54% jadi Rp925 pada Jumat (31/3).
D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham TOWR dengan target Rp1.100 dan stop rugi Rp850, support Rp915-905 dan resisten Rp940-950. Penguatan saham TOWR berpotensi menguji resisten Rp940, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp950.
JSMR
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memperkirakan adanya peningkatan volume lalu lintas jelang libur Lebaran 2023. Manajemen JSMR optimistis bisa memperoleh pendapatan lebih tinggi pada Lebaran tahun ini dibandingkan Lebaran tahun lalu. Harga saham JSMR pada Jumat (31/3) ditutup melemal 0,31% jadi Rp3.220.
D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham JSMR dengan target harga Rp3.500 dan stop rugi Rp3.100, support Rp3.200-3.180 dan resisten Rp3.250-3.270. Pelemahan saham JSMR berpotensi menguji support Rp3.200, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp3.180.
SMRA
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menyebut peningkatan laba hingga 93,13% pada 2022 ditopang oleh unit bisnis properti investasi atau recurring income. Laba perseroan ditopang bisnis properti investasi yang meroket 61,64% jadi Rp562,9 miliar dan properti investasi yang mencapai Rp1,48 triliun di 2022, atau melesat dari Rp917,71 miliar di 2021.
SMRA sepanjang 2022 mencatat laba bersih Rp625,37 miliar, melambung dari Rp323,7 miliar di 2021. Laba per saham dasar menjadi Rp37,88 dari tahun sebelumnya di kisaran Rp20,82. Pendapatan bersih Rp5,71 triliun di 2022, naik 2,6% dari 2021 yang senilai Rp5,56 triliun. Saham SMRA naik 2,9% jadi Rp530 pada Jumat (31/3).
D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham SMRA dengan target harga Rp700 dan stop rugi Rp480, support Rp520-510 dan resisten Rp540-550. Penguatan saham SMRA berpotensi menguji resisten Rp540, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp550.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
BBYB
Sinyal perbaikan kinerja keuangan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) terus menguat. Pada 2022, kredit BBYB menembus Rp10,24 triliun, naik 139% dari tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih mencapai Rp1,69 triliun per Desember 2022, naik 436% dari 2021. Rasio beban operasional selama 2022 mencapai 127,07%, turun dari 224,01% di 2021.
LPGI
PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) telah menjual kepemilikan saham di PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Saham-saham itu dibeli oleh PT Inti Anugerah Pratama yang juga pengendali dari LPGI. Dari transaksi penjualan itu, LPGI mengantongi dana hingga mencapai Rp319 miliar. Di mana, dana terbesar berasal dari penjualan saham NOBU yang mencapai Rp239 miliar.
MEDC
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meraih laba bersih US$530,8 juta pada 2022, terbang 1.029% dari 2021 yang sebesar US$47,1 juta. Namun, secara kuartalan, laba bersih perusahaan migas milik keluarga Panigoro itu pada kuartal IV 2022 lebih rendah, karena penurunan nilai di lapangan gas Simenggaris yang menggunakan harga tetap dan IPP panas bumi Sarulla. Dalam setahun penuh, pendapatan Medco pada 2022 naik 84,6% jadi US$2,31 miliar dan EBITDA mencapai US$1,59 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari 2021.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
RAJA
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencetak laba bersih US$8,8 juta pada 2022, melesat 292% dari 2021 yang senilai US$2,2 juta. Selama tahun lalu, Rukun Raharja juga berhasil membukukan pendapatan bersih naik 29% menjadi US$126,6 juta.
INDY
PT Indika Energy Tbk (INDY) terus meningkatkan portofolio bisnis non-batu bara tahun ini yakni di sektor kendaraan listrik, energi terbarukan, solusi berbasis alam, pertambangan emas, dan mineral. Tahun ini Indika Energy tetap fokus melakukan diversifikasi di sektor non-batu bara.
ASII
PT Astra International Tbk (ASII) menganggarkan belanja modal hingga Rp40 triliun untuk tahun 2023. Sekitar 60% dari anggaran tersebut dialokasikan untuk PT United Tractors Tbk (UNTR). Nilai belanja modal tersebut lebih besar dari 2022, yang sebesar Rp26,4 triliun.
TBIG
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2022. Emiten berkode saham TBIG ini berhasil meraup pendapatan Rp6,52 triliun, naik 5,57% dari Rp6,17 triliun di 2021. Laba bersih TBIG mencapai Rp1,63 triliun, naik 5,72% dari 2021 yang senilai Rp1,54 triliun.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
INAF
PT Indofarma Tbk (INAF) belum mampu keluar dari masa-masa sulit. Setelah rugi Rp37 miliar pada 2021, kinerja emiten farmasi pelat merah itu kian merosot sepanjang tahun 2022. Kerugiannya meningkat lebih dari 10 kali lipat. Dari sisi penjualan bersih seperti diumumkan dalam laporan keuangan konsolidasian, pendapatan Indofarma longsor 60,5% dari 2021 sebesar Rp2,9 triliun menjadi Rp1,1 triliun di 2022.
MYOR
Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp30,66 triliun sepanjang 2022, melesat 9,9% dari Rp27,9 triliun di 2021. Laba bersih Rp1,94 triliun, melompat sekitar 64% dari Rp1,18 triliun di 2021. Laba per saham juga meningkat dari Rp53 ke Rp87 pada tahun 2022.
KALENDER EKONOMI
Pekan ini akan menjadi minggu sibuk di AS karena ada rilis data nonfarm payrolls, lowongan pekerjaan JOLTS, layanan ISM dan PMI manufaktur, serta data perdagangan eksternal menjadi pusat perhatian. Kemudian ada rilis data inflasi Korea Selatan, Swiss, Meksiko, Filipina, india, dan Turki.
Bank sentral di India, Australia dan Selandia Baru akan memutuskan arah kebijakan moneter. Angka PMI manufaktur akan dirilis di China, India, Rusia, Korea Selatan, Kanada, Spanyol, dan Italia. Di Indonesia akan ada data S&P Global Manufacturing PMI, kedatangan wisman Indonesia, Senin dan cadangan devisa, Jumat.
Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.