Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory yang dipublikasi Rabu (8/3/2023) :

Wall Street

Indeks utama Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ambrol pada Selasa (7/3/2023) waktu setempat, merespons pernyataan Ketua Bank Sentral Negara Paman Sam (Federal Reserve) Jerome Powell yang mengatakan masih akan menaikkan suku bunga acuan beberapa kali dalam beberapa bulan mendatang.

The Fed juga bersiap untuk mempercepat kembali laju pengetatan kebijakan moneternya jika diperlukan. Dow Jones Industrial Average ditutup ambrol 1,72% ke 32.856,46, indeks S&P 500 turun 1,53% ke 3.986,37, dan Nasdaq tergelincir 1,25% ke 11.530,33.

IHSG

Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa(7/3/2023) juga ditutup melemah 0,59% di level 6.766,76 dengan volume perdagangan lebih besar dari hari sebelumnya. D’Origin Financial & Business Advisory memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.700 - 6.830, dengan support 6.730 - 6.700 dan resisten 6.800 - 6.830.

Anjloknya IHSG kemarin utamanya akibat investor asing yang kembali mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp377,57 miliar, terbanyak di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp216,99 miliar, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp142,98 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp84,38 miliar, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp55,25 miliar, dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp44,5 miliar. Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 6.730, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.700.

Minyak Mentah

Harga minyak dunia anjlok pada Selasa, menyusul pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga, penguatan dolar AS, serta China maupun negara importir minyak mentah utama lainnya merilis data ekonomi yang lemah. Harga minyak mentah berjangka WTI AS turun US$2,88 atau 3,6% jadi US$77,58 per barel. Sedangkan minyak Brent turun US$2,89 atau 3,4% jadi US$83,29 6 per barel.

Emas

Harga emas merosot lebih dari 1% pada Selasa (7/3/2023) menyusul pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell soal kenaikan suku bunga acuan kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan. Harga emas spot turun 1,77% jadi US$1.814,21 per ounce dan emas berjangka AS anjlok 1,9% jadi US$1.817,70 per ounce.

Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini

Rupiah

Nilai tukar rupiah di kurs tengah Bank Indonesia tak bertenaga pada Selasa. Rupiah Jisdor berada di level Rp15.359 per dolar AS atau melemah 0,38% dari hari sebelumnya. Rupiah di pasar spot juga melemah 0,47% ke Rp15.367 per dolar AS.

Lelang SBSN

Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa mencatat total penawaran masuk Rp19,96 triliun. Angka ini jauh lebih kecil dari lelang dua pekan lalu yang senilai Rp30,44 triliun. Penyerapan pemerintah juga sedikit lebih rendah yakni Rp11 triliun pada lelang Sukuk Negara kemarin, dari dua pekan lalu Rp12 triliun.

Mudik Lebaran

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2023 naik hingga 14,2% dari 2022. Pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran 2023 diperkirakan mencapai 123,8 juta orang dibandingkan 2022 yang hanya 85,5 juta orang.

Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini

BRIS

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menargetkan masuk daftar 10 besar bank syariah terbesar dunia pada 2025. Perseroan akan mengerek pasar industri halal yang dinilai sangat potensial pasca pandemi Covid-19. BSI juga akan ekspansi ke luar negeri. Saat ini, BRIS mempunyai kantor cabang di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Pada Selasa, saham BRIS naik 1,92% di level Rp1.595. D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham BRIS dengan target harga Rp1.759 dan stop rugi (SL) di Rp1.480. Level support saham BRIS di kisaran Rp1.580 - Rp1.560 dan resisten Rp1.610 - Rp1.625. Penguatan saham BRIS berpotensi menguji resisten di Rp1.610, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.625.

BBNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan transaksi ekspor melesat 55% di 2022. Tahun ini, BNI siap menggenjot kembali transaksi ekspornya. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan strategi BNI dalam menggenjot transaksi ekspornya adalah dengan memanfaatkan program hilirisasi pemerintah.

Saham BBNI ditutup menguat 1,14% pada Selasa di Rp8.900. D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah saham BBNI dengan target harga Rp9.500 dan stop rugi di Rp8.650. Level support saham BBNI di kisaran Rp8.850 - Rp8.800 dan resisten di Rp8.950 - Rp9.000. Penguatan saham BBNI berpotensi menguji resisten Rp8.950, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp9.000.

Raih Financial Freedom dengan Investasi di Reksadana, Klik di Sini

BYAN

Aksi pembelian saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) oleh konglomerat Dato Low Tuck Kwong terus berlanjut. Direktur Utama BYAN ini melaporkan telah membeli 681.100 saham BYAN. Pembelian dilakukan pada dua periode, yakni 28 Februari dan 1 - 7 Maret 2023. Rata-rata harga pembelian saham BYAN di Rp18.937,86.

ESSA

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) telah menyelesaikan akuisisi tambahan 10% atas saham PT Panca Amara Utama. Kini total kepemilikan saham ESSA di Panca Amara Utama naik dari yang sebelumnya 60% jadi 70%. Panca Amara Utama merupakan perusahaan yang memproduksi amonia 700.000 metrik ton per tahun, yang memiliki pabrik senilai US$800 juta di Luwuk, Sulawesi Tengah. Ini merupakan salah satu proyek industri terbesar di Indonesia Timur.

HAJJ

PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) akan menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) 687,1 juta saham atau 29,993% dengan nilai nominal Rp30 per saham. Dengan harga penawaran Rp140-145 per saham, maka dana IPO yang dibidik sekitar Rp99,62 miliar.

Pendapatan HAJJ periode 9 bulan yang berakhir pada September 2022 ialah Rp189,72 miliar, melesat dari tahun sebelumnya Rp252,86 juta. Laba neto tahun berjalan Rp5,83 miliar, meroket 588,18% jika dibandingkan periode sebelumnya rugi Rp1,19 miliar.

SAGE

PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE) atau Sapta Group akan mencatatkan sahamnya di BEI hari ini (8/3/2023). Selama penawaran umum, saham Sapta Group oversubscribed sebesar 7,9 kali. Total pesanan saham Sapta Group mencapai 12,8 miliar saham. Padahal, emiten baru tersebut hanya melepas sebanyak 1,61 miliar saham atau setara 20,04% melalui IPO.

Raih Financial Freedom dengan Investasi di Reksadana, Klik di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.