Ini Reksadana Pilihan untuk Hadapi Gejolak Pasar Jelang Keputusan Suku Bunga AS
Federal Open Market Committee (FOMC) atau rapat The Fed digelar pada 19-20 September 2023
Federal Open Market Committee (FOMC) atau rapat The Fed digelar pada 19-20 September 2023
Bareksa.com - Pasar modal global dan nasional bergejolak jelang pengumuman hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pekan ini. Federal Open Market Committee (FOMC) atau rapat The Fed digelar pada 19-20 September 2023. Sementara jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) berlangsung pada 20-21 September 2023.
Menurut Tim Analis Bareksa, investor perlu mencermati rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS yang diproyeksikan akan tetap menahan suku bunga acuannya. Rilis data inflasi Negara Paman Sam pekan lalu menunjukkan inflasi inti masih terjaga di level lebih rendah dari bulan sebelumnya, meskipun ada kenaikan signifikan di inflasi secara umum.
Karena itu, jika suku bunga AS tetap di level saat ini sesuai prediksi, maka pelaku pasar berpotensi bereaksi positif. Sebaliknya jika suku bunga AS naik, maka bisa mengakibatkan pasar semakin bergejolak.
Promo Terbaru di Bareksa
Investor dengan profil risiko moderat direkomendasikan untuk masuk berinvestasi di reksadana berbasis obligasi korporasi, sembari menunggu ekspektasi imbal hasil (yield) Obligasi Negara 10 tahun naik mendekati 7%, dari saat ini di kisaran 6,74% (per 19/9/2023).
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap atau fixed income fund berbasis corporate bond yang bisa dipertimbangkan investor pekan ini di antaranya Capital Fixed Income Fund, STAR Stable Income Fund, I-Hajj Syariah Fund, TRIM Dana Tetap 2 dan Trimegah Fixed Income Plan
Reksadana Obligasi Korporasi | Return 1 Bulan | Return 1 Tahun | AUM Agustus 2023 |
Capital Fixed Income Fund | 0,60% | 6,94% | Rp44 miliar |
Star Stable Income Fund | 0,47% | 7,31% | Rp3,2 triliun |
I - Hajj Syariah Fund | 0,45% | 7,02% | Rp1,9 triliun |
TRIM Dana Tetap 2 | 0,44% | 4,49% | Rp545 miliar |
Trimegah Fixed Income Plan | 0,42% | 6,15% | Rp4,8 triliun |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 18 September 2023
Reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi direkomendasikan karena kinerjanya cenderung lebih stabil dibandingkan Obligasi Negara di tengah gejolak pasar saat ini. Meski begitu, menurut Tim Analis Bareksa, berdasarkan data historis, yield Obligasi Negara berpeluang mengalami pembalikan arah saat menyentuh level 6,7-6,9%. Hal itu bisa jadi peluang bagi investor untuk mendapatkan posisi harga yang menarik, seiring masih menguatnya indeks dolar AS dan aliran dana asing yang belum kembali ke pasar obligasi Indonesia.
Beli Capital Fixed Income Fund di Sini
Investasi Star Stable Income Fund di Sini
Beli Trimegah Fixed Income Plan di Sini
Rekomendasi untuk Investor Agresif
Sementara saat ini, pasar saham masih bergerak mendatar di kisaran 6.900-7.000. Investor dengan profil risiko agresif bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi di reksadana berbasis saham, seiring potensi penguatan pasar di kuartal IV atau jelang akhir tahun.
Menurut Tim Analis Bareksa,
dalam 5 tahun terakhir atau periode 2018-2022, mayoritas IHSG naik pada
kuartal IV. Sepanjang 5 tahun itu, 4 kali di antaranya IHSG ditutup
menghijau, dan hanya 1 kali yakni di 2022, IHSG memerah di kuartal IV.
Sumber : BEI, diolah Tim Analis Bareksa
Karena itu, saat ini bisa jadi peluang menarik bagi investor agresif untuk berinvestasi di instrumen investasi berbasis saham, seperti reksadana saham dan reksadana indeks. Beberapa produk reksadana indeks dan saham yang bisa dipertimbangkan ialah sebagai berikut :
Reksadana Indeks | Return 6 Bulan | Return YTD | AUM Agustus 2023 |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund | 10,94% | 11,10% | Rp 717 M |
BNP Paribas Sri Kehati | 7,94% | 7,92% | Rp 2.9 T |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | 7,14% | 7,04% | Rp 213 M |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data per 18 September 2023
Beli Reksadana Indeks Syailendra MSCI di Sini
Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Beli Allianz SRI KEHATI di Sini
Reksadana Saham | Return 6 Bln | Return YTD | AUM per Agustus 2023 |
TRIM Kapital Plus | 14,16% | 14,21% | Rp 213 M |
TRIM Syariah Saham | 11,55% | 11,02% | Rp 347 M |
Sumber : Tim Analis Bareksa, data per 18 September 2023
Beli TRIM Kapital Plus di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.