Investor Borong Saham Adaro Minerals, Reksadana Ini Punya Portofolionya
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet, terdapat 2 produk reksadanayang tercatat memiliki saham ADMR dalam portofolionya
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet, terdapat 2 produk reksadanayang tercatat memiliki saham ADMR dalam portofolionya
Bareksa.com - Harga saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) bergerak atraktif pada perdagangan Rabu (23/3/2022). Kemarin, saham ADMR ditutup melonjak 6,21 persen ke level Rp1.965 per saham. Sebagai informasi, lonjakan kemarin merupakan kenaikan keenam hari beruntun saham anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) tersebut.
Antusiasme pelaku pasar tercermin dari aktivitas transaksi saham ADMR yang mencapai Rp376,49 miliar, yang merupakan nilai transaksi terbesar keenam di bursa pada perdagangan kemarin.
Selain itu, investor asing juga tampak banyak memborong saham yang bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi ini dengan catatan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp54,66 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Melansir Bisnis.com, ADMR dikabarkan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Investor tentunya berharap kucuran dividen perdana ke pemegang saham publik. Manajemen ADMR mengumumkan akan mengadakan RUPST pada Selasa, 26 April 2022 pukul 09.00 WIB – selesai.
"Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 1 April 2022 sampai dengan pukul 16:00 WIB," papar manajemen ADMR.
Meski belum mengumumkan agenda RUPST, investor tentunya berharap akan adanya kucuran dividen sesuai prospektus IPO perseroan. ADMR listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Januari 2022, emiten baru pertama tahun ini.
Pada 2021, ADMR membukukan pendapatan usaha Rp460,17 miliar, melonjak 273 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp123,3 miliar pada 2020. ADMR pun membukukan laba bersih Rp155,11 miliar pada 2021, berbalik positif setelah rugi bersih Rp28,28 miliar pada 2020.
Dengan estimasi rasio dividen 45 persen dari laba bersih, maka ADMR berpeluang memberikan dividen Rp69,8 miliar.
Mengutip prospektus ADMR, berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, apabila Adaro Minerals membukukan laba bersih pada suatu tahun buku, maka dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dengan persetujuan RUPS.
"Perseroan hanya dapat membagikan dividen apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif," seperti dikutip dari prospektus.
Ada 4 pertimbangan manajemen Adaro Minerals dalam memberikan dividen :
1. Hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan dari ADMR dan perusahaan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang.
2. Kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangan.
3. Kewajiban-kewajiban ADMR dan perusahaan anak berdasarkan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga (termasuk kreditur).
4. Kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persetujuan dari RUPS. Mulai tahun 2021 manajemen Adaro Minerals merencanakan rasio pembayaran dividen sampai dengan 45 persen dari laba bersih konsolidasi setiap tahunnya.
Reksadana dengan Underlying Asset Saham ADMR
Melihat adanya sentimen positif terhadap saham ADMR, maka menarik untuk mengetahui kira-kira produk reksadana apa saja yang memiliki saham ini dalam portofolionya.
Berikut reksadana di Bareksa yang tercatat menjadikan saham ADMR sebagai underlying asset dalam portofolionya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet, terdapat 2 produk reksadana yang tercatat memiliki saham ADMR dalam portofolionya. Keduanya merupakan jenis reksadana saham yakni Batavia Dana Saham Syariah dan Eastpring Investment Value Discovery Kelas A.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini}
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.387,87 | 0,32% | 4,14% | 7,95% | 7,95% | 19,33% | 38,23% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.096,95 | 0,27% | 4,13% | 7,33% | 7,33% | 5,39% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.086,78 | 0,54% | 4,03% | 7,79% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.856,89 | 0,55% | 3,90% | 7,38% | 7,38% | 17,38% | 40,53% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.291,51 | 0,74% | 4,13% | 7,53% | 7,53% | 19,73% | 35,75% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.