Bareksa.com - Kenaikan kasus Covid-19 di Eropa serta penurunan harga komoditas diproyeksikan mempengaruhi pergerakan bursa saham global, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini. Kemarin (22/11/2021), IHSG ditutup naik tipis 0,05 persen di level 6.723,39.
Menurut analisis Bareksa, pelaku pasar juga masih menanti rencana pengetatan ekonomi (tapering) Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada akhir November 2021 ini.
Hal ini membuat pergerakan reksadana saham dan reksadana indeks cenderung stagnan dengan penurunan terbatas.
Di sisi lain, Jerome Powell kembali dicalonkan menjadi Gubernur The Fed dan diharapkan dapat membantu menstabilkan kebijakan moneter AS serta mempertahankan pemulihan ekonomi negara tersebut.
Hal ini mendorong kenaikan imbal hasil (yield) acuan AS serta mempengaruhi yield Surat Berharga Negara (SBN) acuan Indonesia. Kondisi itu membuat sebagian besar reksadana pendapatan tetap berbasis SBN mengalami penurunan tipis.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 22/11/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,2 persen, pada 22 November 2021.
Di tengah potensi fluktuasi pasar saham dan obligasi, investor dengan profil risiko agresif dan moderat bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan yang berkinerja mantap berikut ini.
Imbal Hasil 1 Tahun (per 22 November 2021)
Sucorinvest Maxi Fund : 22.61 persen
Manulife Dana Saham Kelas A : +17.22%
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 10,5 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 6,78 persen
Sucorinvest Stable Fund : 9,15 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 9,18 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan, jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.