Kelolaan Reksadana Indeks pada Juni 2021 Turun Tertekan Gejolak Pasar
Jumlah unit penyertaan reksadana indeks pada bulan lalu juga terkoreksi
Jumlah unit penyertaan reksadana indeks pada bulan lalu juga terkoreksi
Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kinerja reksadana indeks dari sisi asset under management (AUM) atau dana kelolaan maupun unit penyertaan pada bulan lalu mengalami koreksi sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (YtD).
Dana kelolaan reksadana indeks pada Juni 2021, tercatat Rp7,7 triliun, minus 18,13 secara year to date. Sebelumnya pada Mei 2021 tercatat Rp9,31 triliun dan pada April 2021, dana kelolaan reksadana indeks tercatat Rp9,38 triliun serta, pada Maret 2021 tercatat Rp10 triliun.
Sementara itu secara bulanan/MoM, dana kelolaan reksadana indeks juga mengalami koreksi 17 persen. Meski begitu, secara tahunan/YoY, kelolaan reksadana indeks masih tumbuh 3 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Koreksi dana kelolaan seiring jumlah unit penyertaan reksadana indeks yang terkoreksi 9 persen secara YtD menjadi 8,85 miliar unit pada Juni 2021. Padahal sebelumnya pada Mei 2021, unit penyertaan reksadana indeks tercatat 10,21 miliar unit penyertaan secara YtD.
Turunnya dana kelolaan dan jumlah unit penyertaan reksadana indeks akibat gejolak pasar terdampak pandemi Covid-19.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2021
Mengacu pada Indeks
Reksadana indeks (index fund) adalah reksadana yang portofolio investasinya mengacu kepada indeks tertentu. Indeks yang dijadikan acuan bisa berupa indeks saham ataupun indeks obligasi.
Adapun perbedaan antara reksadana indeks dengan reksadana konvensional adalah reksadana indeks mengambil strategi investasi pasif dengan menghasilkan tingkat imbal hasil (return) yang setara dengan return indeks yang ditirunya. Reksadana konvensional mencoba mengalahkan indeks yang menjadi acuan dengan menerapkan strategi investasi aktif.
Reksadana indeks jadi salah satu investasi yang disarankan Warren Buffet, salah satu orang terkaya dunia yang mengumpulkan hartanya dari investasi.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2021. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(Martina Priyanti/Tim Data/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.