BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Reksadana Indeks Berpotensi Terus Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya

Abdul Malik24 Mei 2021
Tags:
Reksadana Indeks Berpotensi Terus Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya
Ilustrasi investasi di reksadana indeks. (Shutterstock)

Kebangkitan ekonomi Indonesia bisa mendongkrak pergerakan IHSG dan kinerja reksadana indeks

Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan reksadana indeks dari sisi asset under management (AUM) atau dana kelolaan mengalami koreksi tipis 0,07 persen sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (YtD), menjadi Rp9,38 triliun.

Koreksi dana kelolaan reksadana indeks 6 persen secara bulanan/MoM. Namun, secara tahunan/YoY, dana kelolaan reksadana indeks tumbuh 39 persen. Sebelumnya, pada Maret 2021 dana kelolaan reksadana indeks tumbuh 6,11 persen secara YtD, menjadi Rp10 triliun.

Di sisi lain unit penyertaan reksadana indeks tumbuh 5,30 persen secara YtD menjadi 10,3 persen. Pada Maret 2021 unit penyertaan reksadana indeks tumbuh hingga 11,01 persen secara YtD, menjadi 10,9 miliar.

Illustration

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2021

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan penurunan dana kelolaan reksadana indeks pada bulan lalu, seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga mengalami penurunan selama periode tersebut.

Namun, Wawan memperkirakan penurunan dana kelolaan tersebut akan berbalik meningkat seiring dengan perkiraan kebangkitan IHSG yang bisa mencapai 10 persen yang akan membawa IHSG ke level 6.600 pada kuartal III 2021.

"Alasannya, ada optimisme pemulihan ekonomi pada kuartal tersebut," ujarnya seperti dilansir Bisnis.com.

Di sisi lain untuk jenis obligasi, Wawan menyampaikan kenaikannya akan mencapai 6 persen hingga 7 persen mengingat penurunan obligasi sendiri tidak sedalam IHSG pada tahun ini. Ekonomi Indonesia diharapkan akan pulih meski jika melihat tren yang ada, ia memperkirakan mungkin paling cepat di kuartal tiga atau kuartal empat seharusnya mulai terlihat.

Menurutnya setelah resesi yang dialami Indonesia sejak pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia akan bangkit dan nantinya akan mendorong pergerakan IHSG dan juga mempengaruhi investasi reksadana indeks.

Optimisme tersebut, katanya, masih didorong oleh vaksinasi yang saat ini dijalankan oleh pemerintah serta basis ekonomi pada tahun lalu yang cukup rendah, sehingga Wawan berharap perekonomian bisa tumbuh positif dan kembali ke level sebelum pandemi.

Penurunan IHSG pada kuartal I 2021, menurutnya, dikarenakan beberapa indikator yang meleset dari indikasi, seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih negatif.

Disusul dengan kekhawatiran jumlah penderita Covid-19 yang naik terutama kasus di India. Kemudian, negara-negara tetangga melakukan lockdown serta pelarangan mudik di Tanah Air yang juga menjadi penyebab penurunan indeks.

Di sisi lain, ia menyampaikan untuk reksadana efek global yang juga mengalami penurunan dana kelolaan, masih berpeluang menguat karena banyaknya saham teknologi yang diperdagangkan untuk reksadana efek global tersebut.

"Kalau reksadana aset global itu fokusnya ke saham-saham teknologi, dan beberapa saham teknologi masih bisa menguat di saat pandemi seperti ini," ujar Wawan.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2021. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

(Martina Priyanti/Tim Data/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua