Banjir Dana Asing Dongkrak Prospek Reksadana Saham, Pahami Karakteristiknya
Dana asing masuk ke pasar saham sepanjang tahun berjalan (YtD) 2021 hingga pekan lalu mencapai Rp14,56 triliun
Dana asing masuk ke pasar saham sepanjang tahun berjalan (YtD) 2021 hingga pekan lalu mencapai Rp14,56 triliun
Bareksa.com - Pandemi Covid-19 yang hampir satu tahun muncul di Indonesia dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, tentu membuat banyak pihak khawatir ekonomi masih akan mengalami tekanan.
Namun, di tahun 2021 tidak sedikit pula yang memperkirakan pemulihan ekonomi bakal terjadi. Dengan dua hal yang kontras tersebut, lantas bagaimana strategi investasi yang tepat?
Seperti diketahui, pemulihan ekonomi Indonesia yang diperkirakan terjadi di tahun 2021 dan adanya momentum positif untuk beberapa tahun ke depan akan terefleksikan juga ke pasar saham Indonesia, hingga akhirnya mendukung kinerja reksadana berbasis saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Momentum pemulihan ekonomi tersebut memang setidaknya sudah mulai terlihat sejak kuartal IV 2020 lalu, di mana mulai terjadi perbaikan ekonomi global secara gradual, yang ditopang oleh pertumbuhan di negara-negara berkembang di kawasan Asia.
Potensi pertumbuhan ekonomi maupun pasar saham ini didukung oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal tentunya terkait dengan proses distribusi vaksinasi yang berjalan lancar sehingga diharapkan perekonomian akan segera pulih.
Kemudian dari sisi global, likuiditas di dunia yang masih akan melimpah akibat kebijakan-kebijakan akomodatif oleh developed countries seperti suku bunga rendah, quantitative easing, dan stimulus fiskal yang masih akan berlanjut di tahun ini tentu diharapkan juga akan mendorong capital inflow ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sumber: IDX, diolah Bareksa
Arus dana asing yang masuk setidaknya hingga saat ini sudah mulai terasa, di mana sejak awal tahun hingga Kamis (11/2/2021) investor asing sudah mencatatkan pembelian bersih (net buy) di pasar saham domestik senilai Rp14,56 triliun.
Kondisi tersebut tentu memberikan gambaran bahwa investor asing memandang bahwa bursa saham Tanah Air merupakan salah satu pasar saham yang memiliki potensi menarik untuk mengejar keuntungan.
Karena itu, strategi yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan imbal hasil pada tahun ini yaitu dengan mengalokasikan mayoritas dana ke reksadana jenis saham.
Hal itu mengingat reksadana jenis lain seperti pasar uang dan pendapatan tetap diperkirakan mengalami ruang pertumbuhan yang terbatas akibat suku bunga yang sudah terlampau rendah dan peluang untuk turun kembali relatif kecil.
Pahami Karakteristik Reksadana Saham
Meski sekarang adalah momen yang baik untuk memanfaatkan peluang di tahun pemulihan ekonomi, tapi profil risiko investor dan horizon investasi merupakan kunci dalam menentukan pilihan kelas aset dalam investasi.
Karena itu, reksadana saham cocok bagi investor dengan profil risiko agresif dengan horizon investasi jangka panjang. Prinsip kehati-hatian dalam menentukan pilihan produk investasi dan perusahaan manajer investasi yang akan mengelola dana Anda akan sangat menentukan hasil yang akan Anda nikmati di masa depan kelak.
Sesuai dengan namanya, reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas atau saham. Karena mayoritas portofolionya ada di efek saham, maka sifat dan pergerakan reksadana ini mirip dengan sifat dan pergerakan saham.
Reksadana saham ini memiliki fluktuasi tinggi, artinya bisa naik dan turun dalam jangka waktu cepat. Akan tetapi, dalam jangka waktu panjang, reksadana jenis ini berpotensi tumbuh lebih tinggi dibandingkan jenis produk lain.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.