APRDI : Dana Kelolaan Reksadana Bisa Naik 15 Persen Tahun Ini
Reksadana saham dan pendapatan tetap menjadi produk yang akan meningkat tahun ini
Reksadana saham dan pendapatan tetap menjadi produk yang akan meningkat tahun ini
Bareksa.com - Asosiasi Presidium Pelaku Reksadana dan Investasi (APRDI) memprediksi dana kelolaan (asset under management/AUM) tahun ini bisa tumbuh 10-15 persen. Reksadana saham dan pendapatan tetap menjadi produk yang akan meningkat tahun ini.
Ketua Presidium APRDI Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan industri reksadana memang bertumbuh pesat sekali tahun ini. "Melihat data Januari kami sempat kaget, IHSG tumbuh cepat sekali," jelas dia di Jakarta belum lama ini.
Prihatmo mengungkapkan, pertumbuhan industri reksadana tahun ini memang berkaitan erat dengan pemulihan ekonomi domestik. Apabila pemulihan ekonomi berjalan lancar, maka akan berdampak positif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).
Promo Terbaru di Bareksa
Ketika IHSG meningkat, tentunya produk reksadana dengan underlying saham yang akan meningkat. Namun demikian, produk reksadana pendapatan tetap juga akan bertumbuh karena tingkat suku bunga saat ini berada di level yang rendah.
"Dari sisi underlying saham akan tumbuh, underlying fixed income juga akan tumbuh," kata dia.
Dia juga berharap pada program pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Program ini akan menggunakan kontrak investasi kolektif (KIK) sehingga bisa berkontribusi besar terhadap industri reksadana.
"Oleh karena itu, tahun ini, kami optimistis bisa bertumbuh 10-15%," terang dia.
Sementara per Januari 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dana kelolaan reksadana mencapai Rp571,21 triliun. Nilai ini meningkat 6,47 persen dibandingkan Januari 2020 yang mencapai Rp537,32 triliun.
Meski dana kelolaan meningkat, namun tingkat imbal hasil (return) IHSG pada 29 Januari 2021 ini mengalami penurunan 1,95 persen dibandingkan Desember 2020. Infovesta melalui riset terbarunya memaparkan, penurunan IHSG ini berdampak pada return sejumlah produk reksadana.
Reksadana saham mencatat penurunan paling tajam, yakni 4,2 persen. Sementara reksadana lainnya, yakni reksadana campuran 1,79 persen, reksadana pendapatan 0,53 persen dan hanya reksadana pasar uang yang meningkat 0,3 persen.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.