Bareksa.com - Batavia Prosperindo Aset Manajemen pasar saham akan digerakkan oleh berbagai faktor global dan domestik. Sambil terus memantau perkembangan ekonomi, manajer investasi ini mempertahankan pandangan positif untuk jangka menengah di pasar saham dan mengambil strategi untuk reksadana saham.
Fadil Kencana, Head of Equity Batavia Prosperindo Aset Manajemen, menjelaskan dari sisi global peningkatan stimulus Amerika Serikat diprediksi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan inflasi ke depan. Selain itu, vaksinasi Covid-19 sudah dilaksanakan terhadap 82,6 juta penduduk dunia per 27 Januari 2021, sehingga lebih banyak masyarakat yang telah menerima vaksin daripada di akhir tahun lalu.
"Ini positif karena semakin cepat vaksin, makin cepat pemulihan ekonomi berkelanjutan akan terjadi," ujarnya dalam Equity Outlook yang disampaikan secara virtual kepada investor, 4 Februari 2021.
Dari sisi domestik, Fadil melihat bahwa kasus Covid-19 di Indonesia juga naik signifikan dengan kasus aktif mencapai 175 ribu kasus. Tingkat positif dari yang dites (positivity rate) naik jadi 26 persen, dibandingkan sebelumnya 18 persen.
Seiring dengan meningkatnya kasus Covid ini, pemerintah juga berencana untuk menambah anggaran dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021. Anggaran akan dinaikkan Rp197 triliun dan cadangan Rp77 triliun, sehingga total Rp532 triliun di luar pencadangan.
Mengutip Mandiri Sekuritas, Fadil mengatakan kenaikan fiskal stimulus ini tidak akan memberatkan defisit anggaran. Fiskal stimulus sebesar Rp274 triliun akan didanai anggaran 2020 yang belum terpakai, kelebihan pembiayaan, anggaran lain, dan realokasi budget.
"Equity strategy kami mempertahankan positive outlook jangka menengah dan mempertahankan weighting (bobot) di saham sebesar 88-96 persen portofolio," ujar Fadil.
Dia menanggapi volatilitas pasar yang terjadi dalam waktu dekat ini akan digunakan untuk menambah paparan di saham. Sementara itu, Batavia PAM juga akan terus memantau ekonomi, kasus Covid di Indonesia dan vaksinasi pada 2021.
Adapun sektor saham pilihan manajer investasi ini adalah sektor perbankan dan infrastruktur. Kemudian, dalam memilih saham, Batavia mengambil pendekatan seleksi bottom up yaitu dari kinerja saham dengan proposisi nilai (value proposition) yang baik.
Sebagai informasi, reksadana saham berisikan mayoritas aset saham minimal 80 persen dari portofolionya sehingga bisa berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi memberi imbal hasil tinggi jangka panjang. Reksadana saham disarankan untuk investor agresif dan jangka waktu panjang di atas lima tahun.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa, klik di sini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.