BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Dampak Pengurangan Insentif Pajak Terhadap Reksadana Pendapatan Tetap

Abdul Malik29 Desember 2020
Tags:
Dampak Pengurangan Insentif Pajak Terhadap Reksadana Pendapatan Tetap
Ilustrasi investasi reksadana pendapatan tetap fixed income fund obligasi korporasi surat utang negara surat berharga yang disimbolkan dengan keyboard dan kunci

Tarif PPh bunga obligasi naik dari 5 persen menjadi 10 persen untuk wajib pajak reksadana mulai tahun 2021 dan seterusnya

Bareksa.com - Menjelang berakhirnya tahun 2020, insentif berupa relaksasi pajak penghasilan atau PPh final atas bunga obligasi yang diperoleh wajib pajak reksadana 5 persen segera mengalami penyesuaian. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) No.100/2013 yang mengubah PP No.16/2009, pemerintah memberikan relaksasi terkait pajak penghasilan (PPh) final atas bunga obligasi yang diperoleh wajib pajak reksadana yakni 5 persen.

Namun, muncul PP No.55/2019 yang merupakan perubahan kedua PP No.16/2009, yang menyebutkan bahwa tarif PPh bunga obligasi naik dari 5 persen menjadi 10 persen untuk tahun 2021 dan seterusnya.

Illustration

Sumber: PP No. 55/2019

Promo Terbaru di Bareksa

Berkurangnya insentif tersebut tentu sedikit banyak akan berpengaruh terhadap industri reksadana, khususnya reksa dana pendapatan tetap karena otomatis imbal hasil atas kelolaan Manajer Investasi pada produk tersebut sedikit berkurang karena meningkatnya biaya pajak.

Namun di sisi lain, mengingat kondisi gejolak ekonomiyang terjadi pada tahun ini membuat reksadana berbasis surat utang masih menjadi salah satu primadona, sehingga membuat potensi pertumbuhannya di tahun depan masih cukup menarik.

Illustration

Sumber: Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, sejak awal tahun hingga 28 Desember 2020 indeks reksadana pendapatan tetap masih memimipin dengan kenaikan tertinggi mencapai 7,11 persen year to date (YtD).

Capaian tersebut jauh mengungguli indeks reksadana campuran di peringkat kedua dengan kenaikan 0,04 persen YtD. Serta kontras dengan indeks reksadana pasar uang dan indeks reksadana saham yang masing-masing negatif 0,4 persen dan 6,3 persen.

Selain itu, pajak obligasi dalam reksadana 10 persen pada tahun 2021 masih lebih rendah dibandingkan dengan pajak obligasi untuk individu, asuransi, dan korporasi 15 persen. Begitu pula bagi perbankan yang juga mendapat pajak penghasilan (PPh) badan untuk obligasi.

Karena itu, dapat dikatakan bahwa pengurangan insentif 5 persen yang berlaku pada tahun depan masih lebih baik dibandingkan jika tidak adan insentif sama sekali. Terlebih minat investor untuk membeli produk ini masih cukup tinggi.

Hal tersebut dikarenakan reksadana pendapatan tetap menawarkan jasa pengelolaan portofolio bagi investor supaya imbal hasil (return) yang diterima optimal namun risiko kredit dan likuiditas yang terjaga. Sesuai dengan karakternya, reksadana pendapatan tetap ini memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.

Dalam jangka pendek dan menengah, harga reksadana pendapatan tetap, yang tercermin dari nilai aktiva bersih (NAB), cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun) seperti halnya saham. Karena itu, reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif. Investor bertipe konservatif ini memiliki profil risiko yang rendah dan cenderung menghindari risiko (risk averse).

Dalam hal berinvestasi, investor ini lebih menyukai instrumen investasi yang aman dan takut jika pokok investasi (modal awal) akan berkurang. Selain itu, tipe investor ini juga merasa nyaman dengan instrumen investasi yang imbal hasilnya tidak terlalu besar tetapi bergerak stabil.

Investor dengan profil risiko sedang atau moderat juga bisa memilih reksadana ini dengan tujuan investasi jangka menengah. Investor ini juga sudah paham dan bisa menerima ada kemungkinan sedikit fluktuasi dalam nilai reksadananya.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua