Daftar 10 MI Pertumbuhan Tertinggi Dana Kelolaan Reksadana Oktober 2020
AUM industri reksadana naik Rp19,72 triliun (3,87 persen) dari sebelumnya Rp510,15 triliun per September 2020, menjadi Rp529,87 triliun per Oktober
AUM industri reksadana naik Rp19,72 triliun (3,87 persen) dari sebelumnya Rp510,15 triliun per September 2020, menjadi Rp529,87 triliun per Oktober
Bareksa.com - Setelah mengalami kontraksi pada akhir kuartal III 2020, industri reksadana Tanah Air kembali menunjukkan tren positif di awal kuartal IV 2020.
Hal tesebut tercermin dari dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana yang meningkat Rp19,72 triliun (3,87 persen) dari sebelumnya Rp510,15 triliun per September 2020, menjadi Rp529,87 triliun per Oktober 2020.
Kenaikan AUM industri reksadana memang tergolong cukup wajar, seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melonjak 5,3 persen sepanjang bulan Oktober.
Sumber: Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja IHSG yang ciamik dalam sepanjang bulan lalu, turut memberikan sentimen positif terhadap mayoritas kinerja reksadana, di mana tiga diantaranya ikut menorehkan kenaikan imbal hasil bulanan.
Indeks reksadana saham memimipin dengan kenaikan 3,37 persen, disusul indeks reksadana campuran yang menguat 2,3 persen, dan indeks reksadana pendapatan tetap yangbertambah 1,07 persen. Sementara itu, indeks reksadana pasar uang menjadi satu-satunya yang terkoreksi pada bulan lalu dengan penurunan 0,15 persen.
Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja, pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) ketat menjadi PSBB transisi, musim laporan keuangan kuartal III 2020, hingga pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) menjadi beberapa sentimen yang mendominasi sepanjang bulan lalu.
Manajer Investasi dengan Pertumbuhan AUM Tertinggi
Di tengah peningkatan AUM yang terjadi pada industri reksadana, tentu ditopang oleh kinerja manajer investasi yang solid di dalamnya. Dari 99 manajer investasi yang ada, 67 diantaranya berhasil mencatatkan pertumbuhan AUM, 21 mengalami penurunan AUM, dan 11 sisanya tidak mengalami perubahan.
Dari 67 manajer investasi yang berhasil mencatatkan peningkatan AUM sepanjang Oktober 2020, siapa saja 10 besar manajer investasi yang menorehkan kenaikan tertinggi?
Top 10 MI Pertumbuhan Dana Kelolaan Tertinggi MoM (Rp triliun)
No. | Manajer Investasi | AUM Sep 2020 | AUM Okt 2020 | Pertumbuhan (Rp Miliar) |
1 | PT Manulife Aset Manajemen Indonesia | 34.46 | 38.94 | 4,480.80 |
2 | PT Sucorinvest Asset Management | 13.43 | 17.06 | 3,625.12 |
3 | PT BNP Paribas Asset Management | 22.25 | 24.75 | 2,497.20 |
4 | PT Mandiri Manajemen Investasi | 44.69 | 46.89 | 2,199.97 |
5 | PT Trimegah Asset Management | 16.12 | 17.31 | 1,192.04 |
6 | PT Schroder Investment Management Indonesia | 32.62 | 33.76 | 1,132.79 |
7 | PT Ashmore Asset Management Indonesia | 15.57 | 16.64 | 1,076.07 |
8 | PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen | 44.06 | 45.09 | 1,029.53 |
9 | PT Sinarmas Asset Management | 18.18 | 18.91 | 735.03 |
10 | PT Indo Premier Investment Management | 7.33 | 7.99 | 665.54 |
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa 10 besar manajer investasi dengan pertumbuhan AUM tertinggi pada bulan lalu mencatatkan kenaikanyang bervariatif mulai dari Rp665,54 miliar hingga Rp4,48 triliun.
Adapun terkait prospek industri reksadana hingga akhir tahun ini, kinerja reksadana diperkirakan masih berpotensi melanjutkan tren positif yang didukung oleh sejumlah sentimen seperti terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS yang baru, perkembangan vaksin Covid-19 yang semakin mendekati tahap akhir, hingga realisasi belanja pemerintah yang akan dikebut jelang akhir tahun.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/ Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.