Mandiri Investasi Pangkas Target Dana Kelolaan, Lanjutkan Rencana Rilis KIK-EBA
Target dana kelolaan reksadana dan produk investasi alternatif dipangkas dari Rp66 triliun jadi Rp62 triliun
Target dana kelolaan reksadana dan produk investasi alternatif dipangkas dari Rp66 triliun jadi Rp62 triliun
Bareksa.com - PT Mandiri Manajemen Investasi merevisi turun target dana kelolaan (asset under management) pada tahun ini. Direktur Utama Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa mengatakan pihaknya secara konservatif menurunkan target AUM konsolidasi jadi Rp62 triliun. Sebelumnya, Mandiri Investasi menargetkan total dana kelolaan dari produk reksadana dan produk investasi alternatif bisa mencapai Rp66 triliun pada 2020.
“Kami secara konservatif menurunkan target AUM konsolidasi ke Rp62 triliun untuk 2020,” kata Alvin dilansir Bisnis (6/8/2020).
Apabila terealisasi, dana kelolaan itu akan lebih rendah dibandingkan posisi AUM pada akhir 2019 yang senilai Rp63,4 triliun. Dana kelolaan di Mandiri Investasi tergerus sejak awal tahun akibat gejolak pasar saham terdampak pandemi Covid-19. Tercatat pada akhir Juni 2020, total AUM Mandiri Investasi Rp54,19 triliun atau turun 14,52 persen dari akhir tahun lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Alvin menjelaskan ke depannya kenaikan AUM reksadana dapat terjadi dari sisi valuasi underlying asset, apabila terjadi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun harga obligasi. Selain itu, pertambahan jumlah investor reksadana yang tercermin dari kenaikan unit penyertaan (UP) juga dapat menggerakkan AUM dari perusahaan manajer investasi.
“Kenaikan valuasi pasar terjadi apabila faktor yang menjadi penyebab market ini turun yaitu Covid-19 dapat tertangani, baik dari sisi vaksin, obat, maupun penurunan tingkat penularan. Sehingga aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal,” jelas Alvin.
Peluncuran Produk Baru
Untuk penerbitan produk baru, Alvin menyampaikan Mandiri Investasi masih mencoba untuk meluncurkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) pada paruh kedua tahun ini. KIK EBA Syariah dengan aset dasar hak pendapatan dari tiket ruas Tol JORR Cilincing-Cikunir tersebut telah direncanakan penerbitannya sejak tahun lalu. Namun, penurunan trafik jalan tol akibat pandemi membuat peluncurannya masih tertunda.
Direktur Sales Mandiri Manajemen investasi Endang Astharanti, sebelumnya mengatakan perseroan telah menggandeng PT Jasa Marga Tbk untuk merilis KIK-EBA Syariah. Targetnya, produk ini akan meluncur pada semester II 2020. "KIK-EBA Syariah Jasa Marga ini akan menggunakan ruas tol JORR Cilincing-Cikunir sebagai underlying asset," kata Endang, dalam konferensi pers secara virtual (10/6).
Selain itu, perseroan akan meluncurkan beberapa produk reksadana penyertaan terproteksi (RDT). Rilis beberapa RDT ini untuk menggantikan sejumlah produk RDT yang akan jatuh tempo tahun ini, yang nilainya mencapai Rp 4 triliun. “Sejauh ini kita sudah replace Rp1,2 triliun dan masih mencari sekitar Rp2 triliun lagi,” ungkap Endang.
Tak hanya itu, Mandiri Investasi juga berniat meluncurkan daftar investasi real estate (DIRE). Namun, prosesnya masih dalam penjajakan. Untuk reksadana terbuka, perseroan mempertimbangkan merilis produk reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, peluncuran reksadana ini masih rencana sembari terus mengamati dan mempelajari pola perilaku investasi masyarakat saat ini.
Juara Dana Kelolaan
Mandiri Manajemen Investasi dan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia PAM) merupakan dua perusahaan manajemen investasi yang saling salip posisi juara. Bulan Mei 2020, Mandiri Investasi berhasil menjadi juara dana kelolaan, namun pada Juni posisinya kembali direbut oleh Batavia PAM.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020, menyebut Batavia PAM berhasil meraih tahta juara dana kelolaan pada Juni dengan nilai asset under management reksadana Rp42,89 triliun. Nilai dana kelolaan Batavia PAM tumbuh 1 persen secara bulanan, namun secara year to date (YtD) minus 9 persen dan secara tahunan (YoY) naik 1 persen.
Sementara Mandiri Investasi membukukan dana kelolaan Rp41,38 triliun pada Juni 2020. Secara bulanan AUM Mandiri Investasi minus 3 persen, YtD negatif 8 persen, dan YoY berkurang 3 persen. Baik Mandiri Investasi maupun Batavia PAM sama-sama meraih pangsa pasar dana kelolaan reksadana 9 persen. Dana kelolaan ini merupakan dana kelolaan reksadana yang dijual ke publik.
Kenaikan dana kelolaan secara bulanan yang dibukukan Batavia PAM itulah yang membuat perseroan berhasil menggantikan Mandiri Investasi juara dana kelolaan reksadana pada Juni 2020. Sebab nilai dana kelolaan keduanya terpaut cukup tipis.
Juara Dana Kelolaan Reksadana Juni 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.