Kepemilikan Reksadana di SBN Meningkat Jadi Rp137 Triliun pada Awal Juli 2020
Catatan kenaikan kepemilikan SBN oleh reksadana seiring positifnya pasar obligasi negara beberapa waktu terakhir
Catatan kenaikan kepemilikan SBN oleh reksadana seiring positifnya pasar obligasi negara beberapa waktu terakhir
Bareksa.com - Porsi kepemilikan reksadana di Surat Berharga Negara (SBN) terus meningkat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Ditjen PPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), per 7 Juli 2020, nilai kepemilikan SBN oleh reksadana senilai Rp137,1 triliun atau bertambah sekitar Rp1 triliun dibandingkan 30 Juni yang sebesar Rp136,1 triliun.
Catatan itu merupakan salah satu kenaikan porsi kepemilikan SBN rupiah hingga awal Juli 2020. Kenaikan juga dicatatkan oleh Bank Indonesia (net tidak termasuk SBN yang digunakan dalam operasi meneter bank) dari sebelumnya Rp208,27 triliun jadi Rp244,94 triliun. Kemudian investor individu juga membukukan kenaikan kepemilikan SBN dari Rp92,87 triliun jadi Rp93,51 triliun dan bank syariah dari Rp37,69 triliun jadi Rp38,13 triliun.
Sedangkan kepemilikan SBN oleh bank konvensional tercatat menurun dari Rp996,66 triliun jadi Rp978,28 triliun, investor non residen dari Rp937 triliun jadi Rp933,09 triliun dan asuransi dari Rp277,76 triliun jadi Rp277,53 triliun. Adapun kepemilikan hampir stagnan dicatatkan oleh dana pensiun dari Rp230,15 triliun jadi Rp230,44 triliun dan lain-lain dari Rp189,37 triliun jadi Rp189,56 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Hingga 7 Juli 2020, total nilai SBN rupiah yang dapat diperdagangkan senilai Rp3.122,57 triliun atau naik dibandingkan akhir Juni yang sebesar Rp3.105,89 triliun.
Posisi Kepemilikan SBN Rupiah yang Dapat Diperdagangkan (Rp triliun)
Sumber : Kemenkeu
Catatan kenaikan kepemilikan SBN oleh reksadana seiring positifnya pasar obligasi negara beberapa waktu terakhir. Data Refinitiv yang dikutip CNBC Indonesia, menyebut penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) per 7 Juli 2020 tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun, sementara FR0082 bertenor 10 tahun justru melemah.
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0080 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 4,5 basis poin (bps) menjadi 7,652 persen secara harian. Besaran 100 bps setara dengan 1 persen. Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Apresiasi pasar terhadap obligasi pemerintah juga tercermin pada nilai wajar obligasi, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 0,59 poin atau 0,21 persen menjadi 279,62 dari sehari sebelumnya 279,03. Penguatan di pasar SUN senada dengan penguatan rupiah di pasar valas.
Pada Selasa (7/7/2020), rupiah menguat 0,28 persen dari penutupan sebelumnya yang dibanderol Rp14.400 per dolar AS di pasar spot. Hal tersebut mencerminkan investor mulai masuk ke aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air seiring dengan lonjakan cadangan devisa.
Catatan kenaikan kepemilikan SBN oleh reksadana terus berlanjut sejak awal Juni lalu. Reksadana menambah kepemilikan SBN dari sebelumnya Rp133,67 triliun pada 2 Juni 2020 menjadi Rp135,23 triliun per 19 Juni. Dengan begitu jika kepemilikan reksadana di SBN pada 7 Juli dibandingkan awal Juni terjadi penambahan sekitar Rp4 triliun.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Masa pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sudah ditutup pagi ini, Kamis, 9 Juli 2020 pukul 10.00WIB. Tunggu penerbitan SBN ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.