Pemerintah Targetkan Penerbitan SBN Ritel Semester II Rp40 Triliun, Ini Datanya
Nilai itu merupakan bagian dari sisa penerbitan SBN semester II yang sebesar Rp900,4 triliun
Nilai itu merupakan bagian dari sisa penerbitan SBN semester II yang sebesar Rp900,4 triliun
Bareksa.com - Plt Direktur Surat Utang Negara Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Deni Ridwan, menyatakan pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel pada semester II tahun ini senilai Rp35 triliun hingga Rp40 triliun. Nilai itu merupakan bagian dari sisa penerbitan SBN semester II yang sebesar Rp900,4 triliun.
"Target penerbitan SBN di semester II senilai Rp900,4 triliun, yang akan dipenuhi melalui lelang perdana, SBN ritel, lelang valuta asing, private placement dan SBN skema khusus ke BI,"ujar Deni dalam video conference (24/7/2020).
Rencana Penerbitan SBN Semester II 2020
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Menurut Deni, skema berbagi beban (burden sharing) antara pemerintah dan Bank Indonesia berperan penting dalam menjaga stabilitas fiskal pemerintah. Pemerintah dapat menerbitkan SBN untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional yang dibeli BI di pasar perdana sesuai pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara pemerintah dan BI, kata Deni, telah disepakati dan dijalankan sejak lelang SBN 21 April 2020. "Sampai dengan Juni 2020, total pembelian BI senilai Rp30,3 triliun," ungkapnya.
Deni menyatakan SKB tahap II telah ditandatangani dan akan diimplementasikan secara bertahap sesuai kebutuhan riil pembiayaan. Dia menyatakan dengan pembelian SBN oleh BI melalui private placement Rp397,56 triliun, maka supply SBN ke market di semester II sekitar Rp453 triliun masih cukup reasonable.
"Lelang SBN di semester II direncanakan Rp35 triliun hingga Rp40 triliun per minggu. Penerbitan Samurai Bonds Rp13,5 triliun yang setara 100 miliar yen Jepang,"ungkapnya.
Untuk rencana pinjaman luar negeri proyek/kegiatan pada 2020 sebesar Rp29,5 triliun. Deni mengatakan rencana pinjaman semester II Rp24,2 triliun. Sedangkan rencana penarikan pinjaman program tahun 2020 senilai US$7,3 miliar, dengan penarikan pinjaman program semester II setara US$5,5 miliar.
Rencana Jadwal Penerbitan SBN Ritel
Dalam lima bulan ke depan, masyarakat masih memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam pembiayaan negara dengan membeli produk Surat Berharga Negara (SBN) tahun ini. Ada tiga penerbitan SBN untuk pemodal individu (ritel) yang bisa dipilih setelah Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sepanjang semester kedua tahun 2020.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan merencanakan penerbitan enam seri SBN ritel tahun ini. Dari catatan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, tiga seri telah terbit yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR009, Sukuk Ritel seri SR012 dan ORI017.
ORI017 sendiri menggantikan rencana penerbitan jenis SBR tahun ini, untuk mengakomodasi permintaan investor yang menyukai jenis obligasi negara yang bisa diperdagangkan (tradable). Setelah penjualan ORI017 yang mencapai Rp18,33 triliun, pemerintah menargetkan penerbitan SBN Ritel senilai Rp35 triliun sampai dengan Rp40 triliun.
Kasi Strategi Pemasaran dan Layanan Informasi Surat Utang Negara Direktorat SUN DJPPR Kemenkeu Dewi Anggraeni menjelaskan, tiga seri SBN ritel yang akan terbit lagi setelah ORI017 adalah Sukuk Tabungan seri ST007, ORI018, dan SR013. Dengan rencana tersebut, artinya di tahun ini ada dua kali penerbitan masing-masing ORI dan SR, yakni obligasi negara yang sifatnya tradable.
"Jenis [SBN] Tabungan yang floating rate dan non-tradable masing-masing hanya satu kali. Sedangkan yang jenisnya tradable, ORI dan SR ada penyesuaian menjadi masing-masing dua kali," jelas Dewi dalam wawancara video bersama Bareksa.
Secara lebih rinci, penawaran ST007 akan berlangsung pada Agustus-September, diikuti oleh ORI018 pada Oktober, dan SR013 pada akhir Oktober-November 2020. Bila yang ditargetkan minimal Rp35 triliun, artinya perkiraan rata-rata target penerbitan dari tiga seri itu adalah Rp12 triliun.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Masa pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sudah ditutup 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. Tunggu penerbitan SBN ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.