Direktur SUN, Deni Ridwan: Rekor Penjualan Tertinggi, Ini 4 Capaian Besar ORI017
Banyaknya generasi muda yang berinvestasi di SBN maka pasar SBN akan semakin tumbuh dan sustainable
Banyaknya generasi muda yang berinvestasi di SBN maka pasar SBN akan semakin tumbuh dan sustainable
Bareksa.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) bertindak atas nama Menteri Keuangan Sri Mulyani, pada hari ini Senin (13/7/2020), melaksanakan penetapan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017, sebesar Rp18,33 triliun (atau tepatnya Rp18.336.042.000.000).
Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan dana hasil penjualan ORI017 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19.
Ia menyampaikan walaupun ORI017 ditawarkan di tengah kondisi pandemi yang penuh ketidakpastian, animo masyarakat untuk berinvestasi di ORI017 sangat tinggi.
Promo Terbaru di Bareksa
Hal itu terbukti dari ORI017 yang memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tertinggi sejak dijual secara online pada 2018, baik secara nominal, jumlah total investor maupun jumlah investor baru.
Menurut Deni, tingginya animo masyarakat tersebut dipengaruhi berbagai aspek, antara lain:
- Aspek keamanan karena ORI merupakan produk investasi yang diterbitkan pemerintah sehingga terjamin pembayaran pokok dan kuponnya serta ditawarkan dengan imbal hasil yang menarik.
- Aspek kenyamanan karena di tengah kondisi pembatasan sosial, proses pemesanan ORI017 yang dapat dilakukan secara online.
- Aspek kepedulian sosial sebagai bentuk dukungan masyarakat untuk bergotong-royong bersama pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19.
"Selain sebagai sumber pembiayaan APBN, penerbitan ORI017 sebagai bagian dari SBN ritel juga ditujukan sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara," kata Deni dalam keterangan tertulis yang diterima Bareksa, Senin (13/7/2020).
Upaya yang dilakukan pemerintah sejak 2006, ia melanjutkan, menampakkan hasil yang menggembirakan. "Meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi tercermin dari tingginya minat investor generasi milenial dan generasi Z (usia <20 tahun) pada penerbitan ORI017 kali ini," lanjut Deni.
Tercatat, jumlah investor terbesar yang membeli ORI017 berasal dari kelompok generasi Milenial, yaitu sebanyak 18.452 investor (43 persen dari total investor). Selain itu, porsi investor dari kelompok generasi Z yang merupakan usia pelajar juga meningkat dibandingkan pada penerbitan ORI di tahun sebelumnya (1 persen di ORI017 vs 0,22 persen di ORI016).
Empat Capaian Besar
Data tersebut, kata Deni, menumbuhkan optimisme bahwa dengan semakin banyaknya generasi muda yang berinvestasi di SBN, maka pasar SBN ke depannya akan semakin tumbuh dan sustainable karena basis investor di dalam negeri yang semakin kuat.
Selain hal-hal tersebut di atas, berikut merupakan capaian besar lainnya atas penjualan ORI017:
Pertama, dari total investor ORI017 sebanyak 42.733 orang, porsi investor baru lebih dominan, yaitu 56 persen dari total investor atau sebanyak 23.949 orang.
Kedua, seluruh kegiatan public outreach/campaign ORI017 dilakukan secara online, tanpa ada kegiatan tatap muka secara langsung.
Ketiga, tingkat keritelan ORI017 lebih baik jika dibandingkan dengan seri ORI sebelumnya yang dijual secara online (ORI016). Hal ini terlihat dari rata-rata pembelian ORI017 yang mencapai Rp429,1 juta, lebih rendah dari rata-rata pembelian ORI016 di Rp447,9 juta.
Keempat, jumlah investor yang melakukan pembelian Rp1 juta sebanyak 2.002 orang, meningkat 123 persen dibandingkan dengan ORI016.
Profil Investor
Lebih lanjut Deni meyampaikan, detail profil investor ORI017 adalah sebagai berikut :
1. Jumlah nominal pembelian investor baru Rp8,8 triliun (48 persen dari total nominal ORI017).
2. Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI017 didominasi pegawai swasta (15.778 investor/37 persen). Namun, secara volume didominasi oleh wiraswasta (Rp8,3 triliun/45 persen).
3. Berdasarkan generasi, volume pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers yang mencapai Rp7,4 triliun atau 41 persen dari total pemesanan ORI017.
4. Sejak penerapan single investor identification (SID) terdapat 18.784 investor yang membeli SUN ritel lebih dari 1 kali (repeating investors). Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel termasuk ORI017.
5. Sebaran jumlah investor ORI017 berdasarkan kelompok usia dan profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Market Share Midis
Deni mengatakan seperti halnya penerbitan SBN ritel online sebelumnya, pada penerbitan kali ini mitra distribusi (Midis) yang mendukung penjualan ORI017. Midis dimaksud terdiri dari bank umum, perusahaan efek serta perusahaan financial technology (fintech).
"Midis bank masih menguasai market share penjualan ORI017, baik dari nominal maupun jumlah investor masing-masing 98,5 persen dan 92,6 persen. Namun demikian, dari sisi jumlah investor, porsi midis fintech menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan pada penerbitan ORI sebelumnya yaitu dari 7,8 persen meningkat menjadi 11,9 persen," jelas Deni.
Lebih lanjut, rata-rata volume pemesanan terkecil juga berasal dari kelompok midis fintech yaitu Rp19,9 juta per pembelian ORI017. Semakin kecil rata-rata volume pemesanan SBN ritel, menunjukkan tingkat keritelan yang semakin baik dan mencerminkan perkembangan yang positif atas upaya peningkatan inklusi keuangan.
Adapun 25 Midis yang telah mendukung penjualan ORI017:
I. Bank Umum
1. PT Bank Central Asia, Tbk
2. PT Bank CIMB Niaga, Tbk
3. PT Bank Commonwealth
4. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
5. PT Bank DBS Indonesia, Tbk
6. PT Bank HSBC Indonesia, Tbk
7. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
8. PT Bank Maybank Indonesia, Tbk
9. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
10. PT Bank OCBC NISP, Tbk
11. PT Bank Panin, Tbk
12. PT Bank Permata, Tbk
13. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
14. PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
15. PT Bank UOB Indonesia
16. PT Bank Victoria Internasional, Tbk
II. Perusahaan Efek
1. PT Bahana Sekuritas
2. PT Danareksa Sekuritas
3. PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk
4. PT Mandiri Sekuritas
III. Perusahaan Efek Khusus (APERD Financial Technology)
1. PT Bareksa Portal Investasi
2. PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)
3. PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)
IV. Perusahaan Financial Technology (Peer-to-Peer Lending)
1. PT Investree Radhika Jaya
2. PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Masa pemesanan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 sudah ditutup 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. Tunggu penerbitan SBN ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.