Reksadana Manulife Saham SMC Plus Untung 19,68 Persen Sebulan, Ini Portofolionya
Manulife Saham SMC Plus menjuarai keuntungan reksadana di Bareksa sebulan terakhir
Manulife Saham SMC Plus menjuarai keuntungan reksadana di Bareksa sebulan terakhir
Bareksa.com - Reksadana saham Manulife Saham SMC Plus, reksadana kelolaan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, berhasil menjuarai return sebulan terakhir dengan keuntungan mencapai 19,58 persen per 22 April 2020.
Manulife Saham SMC Plus, berhasil menjuarai return secara bulanan dalam daftar reksadana yang dijual Bareksa. Manulife Saham SMC Plus mengungguli reksadana campuran HPAM Flexi Plus yang mencatat return 17,88 persen, Manulife Indonesia Greater Indonesia Fund 17.33 persen dan BNP Paribas Solaris. Dalam daftar juara return sebulan terakhir tersebut, dua reksadana Manulife AM Indonesia berada di posisi 1 dan 3.
Reksadana saham dan campuran, yang merupakan reksadana berbasis saham mampu membukukan lonjakan sebulan terakhir pasca sempat anjlok dalam tertekan gejolak pasar wabah corona sejak awal Maret lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Reksadana Saham Return Tertinggi Sebulan di Bareksa (per 22 April 2020)
Sumber : Bareksa
Reksadana yang diluncurkan sejak 27 Februari 2013, per Maret mengelola dana Rp48,93 miliar per Maret 2020 dan bisa dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. NAB per unit Manulife Saham SMC Plus per 22 April senilai 449,1.
Sumber : Bareksa
Sumber : Bareksa
Tujuan investasi Manulife Saham SMC Plus ialah untuk mendapatkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dengan menginvestasikan sebagian besar dananya dalam Efek bersifat ekuitas yang berkapitalisasi kecil dan menengah.
Kebijakan investasi reksadana ini minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas, serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada efek bersifat utang.
Portofolio investasi reksadana Manulife Saham SMC Plus berdasarkan fund fact sheet Maret 2020 di antaranya saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Sumber : Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, kelima saham tersebut membukukan kenaikan 4 persen hingga 41 persen. Kenaikan tertinggi sebulan terakhir dibukukan MYOR mencapai 41,78 persen, diikuti BNLI 22,61 persen, ADRO 14,19 persen, PTBA 10,75 persen dan MIKA 4,84 persen.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.