Return Reksadana Saham Melesat Hingga 52 Persen dalam 3 Bulan, Ini Top Produknya
Dalam daftar top 10 reksadana return tertinggi 3 bulan di Bareksa, 4 di antaranya diisi oleh reksadana racikan Manulife
Dalam daftar top 10 reksadana return tertinggi 3 bulan di Bareksa, 4 di antaranya diisi oleh reksadana racikan Manulife
Bareksa.com - Reksadana saham kembali bangkit dan berhasil mendominasi juara return dalam 3 bulan terakhir (per 22 Juni 2020), setelah beberapa waktu sebelumnya tertekan akibat sentimen dampak pandemi Covid-19.
Dalam daftar 10 reksadana return tertinggi di Bareksa semuanya diisi oleh reksadana saham. Return yang dicatat cukup tinggi yakni 32 persen, bahkan hingga 52,09 persen. Artinya jika kita berinvestasi di reksadana saham tersebut 3 bulan lalu, saat ini dana investasi kita telah bertumbuh hingga setengahnya.
Dalam daftar top 10 reksadana return tertinggi di Bareksa tersebut, 4 di antaranya diisi oleh reksadana racikan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, yakni Manulife Greater Indonesia Fund di posisi pertama dengan return 52,09 persen, kemudian Manulife Saham SMC Plus di posisi kedua dengan imbal hasil 46,98 persen. Selanjutnya ada reksadana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dengan return 32,32 persen di posisi 9 dan Manulife Syariah Sektoral Amanah kelas A di posisi dengan imbal hasil 32,14 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Di pososi 3-8 secara berurutan ditempati reksadana BNP Paribas Solaris dengan return 42,98 persen, MNC Dana Syariiah Ekuitas (37,48 persen), Shinhan Equity Growth (35,92 persen), Reksa Dana Capital Equity (34,91 persen), TRIM Syariah Saham (34,58 persen) dan Syailendra Sharia Equity Fund (32,38 persen).
Top 10 Reksadana Return Tertinggi 3 Bulan (per 23 Juni 2020)
Sumber : Bareksa
Moncernya kinerja reksadana saham tersebut seiring lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan dan indeks reksadana saham. Tercatat IHSG melonjak 23,91 persen dan indeks reksadana saham naik 19,43 persen dalam 3 bulan terakhir (per 23 Juni 2020).
Sumber : Bareksa
Lonjakan kinerja reksadana berbasis saham dan indeks acuannya menandakan, tekanan pasar saham akibat pandemi Covid-19 memang telah mereda.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.