Ramadan Tiba, Ini Cara Nabung di Reksadana Syariah Agar Untung, Halal dan Berkah
Reksadana pasar uang syariah di Bareksa berpotensi memberikan imbal hasil 5,24-6,45 persen setahun
Reksadana pasar uang syariah di Bareksa berpotensi memberikan imbal hasil 5,24-6,45 persen setahun
Bareksa.com - Ramadan segera tiba. Saat bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dan berlomba-lomba mencari keberkahan dengan memperbanyak ibadah guna melipatgandakan pahala. Terlebih lagi, momen ini hanya terjadi setahun sekali sebelum merayakan Hari Raya Idul Fitri (Lebaran).
Agar kita tetap khusyuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, ada baiknya kita mulai mempersiapkan diri baik secara rohani (keimanan) ataupun jasmani (fisik). Persiapan rohani ini dimulai dengan menjauhkan diri dari kemaksiatan dan kezaliman, agar kadar keimanan semakin meningkat. Persiapan jasmani dilakukan karena di bulan Ramadan kita membutuhkan fisik yang prima. Sebab, dalam berpuasa, kita harus menahan haus dan lapar sekitar 14 jam yakni mulai saat azan subuh hingga magrib.
Selain itu, kita juga perlu mempersiapkan keuangan kita di bulan Ramadan. Kita harus bisa mengatur keuangan jangan sampai isi kantong jebol akibat pengeluaran berlebihan. Ada baiknya, kita menyisihkan uang terlebih dahulu untuk bersedekah dan membayar zakat agar ibadah kita di bulan Ramadan semakin berkah.
Setelah itu, barulah kita bisa mulai dengan membuat anggaran belanja untuk keperluan lebaran mulai dari biaya mudik, uang angpao untuk sanak saudara, membeli makanan, hingga berbelanja pakaian. Jangan sampai belanjaan kita ini melebihi dari batas anggaran yang telah kita buat sebelumnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam rangka mengatur keuangan selama bulan Ramadan agar tidak boros dan tetap bisa menabung, Bareksa sebagai marketplace reksadana bisa menjadi pilihan. Di Bareksa tersedia berbagai macam produk reksadana yang terdiri dari beberapa jenis dengan kategori syariah dan konvensional. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan produk reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.
Misalnya pada beberapa produk reksadana pasar uang berbasis syariah seperti yang tersedia pada tabel di bawah ini. Jenis reksadana pasar uang memiliki risiko relatif rendah dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi dari tabungan yang hanya sekitar 0,7-1 persen per tahun (belum dipotong pajak dan biaya administrasi bulanan).
Sementara menabung di reksadana pasar uang syariah di Bareksa berpotensi memberikan imbal hasil sekitar 5,24-6,45 persen setahun.
Daftar Reksadana Pasar Uang Syariah di Bareksa
Sumber : Bareksa
Secara rata-rata enam reksadana pasar uang di Bareksa memberikan imbal hasil 5,97 persen setahun terakhir (per 21 April 2020). Nilai keuntungan itu optimal karena tidak dipotong pajak karena imbal hasil reksadana bukan merupakan objek pajak dan biaya administrasi bulanan.
Momen Ramadan tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena berbarengan masa wabah corona, di mana kita disarankan oleh otoritas untuk bekerja dan beribadah di rumah. Maka itu, dengan investasi di reksadana syariah yang imbal hasilnya optimal bisa membantu kita menyiapkan dana darurat selama masa wabah corona.
Simulasi Investasi
Andaikan kita mampu menyisihkan dana Rp500.000 per bulan selama setahun. Lalu kita tempatkan dana tersebut di reksadana pasar uang syariah di Bareksa. Untuk simulasinya kita gunakan Kalkulator Investasi Bareksa, dengan memasukkan return yang diharapkan 5,97 persen per tahun.
Sumber : Bareksa
Berdasarkan hasil penghitungan dana pokok investasi yang berhasil kita kumpulkan selama setahun ialah Rp6 juta dan ditambah imbal hasil investasi jadi Rp6,16 juta.
Andaikan kita mampu menyisihkan dana Rp1 juta per bulan, maka dalam setahun kita berhasil mengumpulkan dana pokok investasi Rp12 juta dan ditambah potensi imbal hasil investasi jadi Rp12,33 juta.
Sumber : Bareksa
Dengan dana tersebut, bisa kita gunakan untuk menopang kebutuhan selama Ramadan atau Lebaran. Dengan begitu kita bisa khusyuk beribadah menjalankan puasa, apalagi selama masa wabah corona saat ini.
Soal kehalalan investasi di reksadana syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sebenarnya telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 (dokumen lengkap klik tautan ini) yang membolehkan kaum muslim untuk berinvestasi reksa dana, khususnya reksa dana syariah.
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu dalam muamalah (jual beli) diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah. Apalagi, kini banyak bermunculan produk reksa dana syariah, yang terikat dengan dua akad -- yang sesuai dengan syariat Islam -- yakni akad wakalah dan mudharabah.
Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Akad ini berlaku antara pemodal dengan Manajer Investasi (pengelola investasi reksa dana). Pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan kegiatan investasi bagi kepentingan pemodal sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus Reksa Dana.
Adapun mudharabah adalah di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk diperdagangkan dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi di antara kedua belah pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati. Akad ini berlaku antara Manajer Investasi dengan investor atau nasabah.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.