Gaji Karyawan Indonesia Bakal Naik 8,7 Persen di 2020, Jangan Lupa Investasi Ya!
Sebaiknya kenaikan gaji bisa diikuti bertambahnya alokasi dana untuk investasi setiap bulan
Sebaiknya kenaikan gaji bisa diikuti bertambahnya alokasi dana untuk investasi setiap bulan
Bareksa.com - Hasil studi tahunan bertajuk Total Remuneration Survey 2019, yang dirilis oleh perusahaan konsultan Mercer Indonesia menyebutkan bakal ada kenaikan gaji karyawan di Indonesia sebesar 8,7 persen pada 2020.
Studi Total Remuneration Survey merupakan studi yang dilakukan setiap tahun termasuk pada tahun ini yang mempelajari tentang tren remunerasi atau gaji karyawan pada 2020.
Career Business Leader Mercer Indonesia, Astrid Suryapranata dalam siaran resminya pada hari ini (26/12) menyebutkan studi berdasarkan partisipasi 569 perusahaan lintas industri di Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
"Berdasarkan studi tersebut, kenaikan gaji karyawan di industri-industri utama pada 2020 diprediksi 8,7 persen dan tingkat inflasi juga diprediksi meningkat 3,3 persen," kata Astrid.
Studi dimaksud, untuk mengetahui dampak dari perubahan iklim bisnis yang dengan cepat, kompensasi dan tren ketenagakerjaan. Seperti dikutip CNBC Indonesia, Indonesia memiliki sekitar 180 juta tenaga kerja pada 2019, dengan 63 juta di antaranya berusia antara 20 tahun hingga 35 tahun.
Mercer Indonesia menilai di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara terdepan yang paling pesat perkembangannya. Kondisi tersebut dinilai menjadi pembentuk ekonomi Indonesia pada masa depan.
"Mercer menemukan beberapa pekerjaan baru di pasar, antara lain pemasaran digital/internet, pemasaran e-commerce atau belanja online, analisis data dan intelijen bisnis, infrastruktur cloud (IAAS), teknik konfigurasi otomasi proses robot dan pemrograman, dan sains (analisis R&D dan bio informatika)," kata Astrid.
Yuk Investasi
Kenaikan gaji tentu jadi kabar baik bagi setiap pekerja. Nah sebaiknya, kenaikan gaji bisa diikuti bertambahnya alokasi dana yang dialokasikan untuk investasi setiap bulannya. Jangan biarkan, kenaikan gaji justru mendorong kenaikan pengeluaran sehingga menyebabkan kondisi keuanganmu bak pepatah lebih besar pasak daripada tiang.
Para ahli perencana keuangan menyarankan agar kita setidaknya mengalokasikan 10 persen dari gaji bulanan untuk investasi. Ingin berinvestasi tapi kamu merasa gaji belum besar, meskipun akan ada kenaikan gaji tahun depan? Tenang, ada beragam bentuk investasi meski dana untuk dialokasikan ke investasi masihlah terbatas.
Salah satunya adalah investasi reksadana. Bahkan hanya mulai dari Rp10.000, kita sudah bisa mulai mempersiapkan kebutuhan finansial masa depan kita dengan berinvestasi di reksadana. Lebih murah dari harga segelas kopi di coffe shop kan?
Reksadana ialah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi dan dimasukkan ke dalam pelbagai aset seperti pasar uang, obligasi, dan saham. Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Baiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kamu kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kamu cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Katakanlah kamu memutuskan untuk berinvestasi di reksadana campuran di marketplace Bareksa. Sebut saja gajimu tahun ini Rp5 juta per bulan, yang berarti akan menjadi Rp5.435.000 dengan adanya kenaikan gaji 8,7 persen setiap bulan pada 2020.
Nah misalkan kamu mengikuti saran konsultan keuangan untuk mengalokasikan 10 persen atau setara Rp543.500, dari Rp5.435.000 setiap bulannya. Dana itu kamu investasikan di reksadana campuran.
Kamu memilih investasi reksadana karena sudah paham ada potensi keuntungan optimal, serta imbal hasilnya juga bebas pajak karena bukan objek pajak.
Berdasarkan daftar reksadana yang dijual di Bareksa, top 5 reksadana campuran return tertinggi mampu memberikan imbal hasil 35,75 persen hingga 73,76 persen dalam 5 tahun terakhir (per 23 Desember 2019). Artinya, secara rata-rata top 5 reksadana tersebut memberikan imbal hasil 51,08 persen dalam lima tahun atau 10,21 persen per tahun.
Perlu diingat, nilai imbal hasil tersebut adalah berdasarkan kinerja historikal di masa lalu, sehingga tidak menjamin kinerja imbal hasilnya akan serupa di masa mendatang, bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung kondisi pasar.
Top 5 Reksadana Campuran Return Tertinggi 5 Tahun (per 23 Desember 2019)
Sumber : Bareksa
Untuk mengetahui perolehan nilai investasi selama lima tahun ke depan, kemudian kita gunakan tools Kalkulator Investasi Bareksa.
Dalam kolom Kalkulator Investasi Bareksa, kita masukkan investasi awal, investasi regular, jangka waktu investasi, serta return atau imbal hasil per tahun yang diharapkan. Kemudian klik tombol hitung.
Sumber : Bareksa
Dari hasil Kalkulator Investasi Bareksa setelah kamu berinvestasi selama 5 tahun atau 60 bulan, dana pokok investasi yang berhasil kamu kumpulkan senilai Rp32.620.000. Dana tersebut, berasal dari investasi awal Rp10.000 dan investasi reguler Rp543.500 per bulan atau setara Rp18.116 per hari selama 5 tahun.
Tapi tidak hanya itu, danamu berpotensi meraih imbal hasil Rp9,48 juta, sehingga danamu berhasil tumbuh menjadi Rp42,1 juta.
Sumber : Bareksa
Dengan dana sebesar itu bisa kamu gunakan untuk banyak hal, seperti tambahan modal usaha, tambahan biaya nikah, uang muka pembelian rumah, dan kebutuhan lainnya yang mendesak. Atau kamu bisa investasikan kembali agar bisa terus bertumbuh.
Cukup menarik bukan hasil akhir investasimu jika diinvestasikan di produk investasi yang tepat? Ayo segera mulai berinvestasi untuk masa depan.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.