Tiga Strategi Investasi Reksadana
Strategi-strategi investasi reksadana ini tidak sulit dan mudah untuk dijalani
Strategi-strategi investasi reksadana ini tidak sulit dan mudah untuk dijalani
Bareksa.com - Mencapai keberhasilan dalam berinvestasi reksadana tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Setiap langkah dan keputusan yang terkait dengan investasi reksadana harus tepat agar meminimalisir kesalahan dan kerugian.
Demi mencapai tujuan akhir investasi reksadana seperti meraup keuntungan atau memperkaya diri, tentu Anda butuh strategi yang jitu. Namun, terbatasnya wawasan dan pengetahuan kerap kali membuat orang bingung dalam menentukan strategi investasi reksadana.
Benarkah menyusun strategi investasi reksadana itu sulit? Silahkan menentukan jawabannya setelah melihat 3 strategi “simple” untuk investasi reksadana berikut.
Promo Terbaru di Bareksa
Ya, seperti predikat “simple” atau sederhana yang diberikan, seharusnya strategi-strategi investasi reksadana ini tidak sulit dan mudah untuk dijalani.
Strategi-strategi ini sepertinya bisa untuk Anda ikuti tanpa harus memahami seluk beluk investasi reksadana. Tentukan sikapmu sendiri, benarkah meyusun strategi investasi reksadana ini sulit?
1. Investasi Berkala
Strategi investasi reksadana pertama adalah dengan berinvestasi secara berkala. Artinya, Anda akan berinvestasi pada jadwal yang sudah ditentukan setiap bulannya, dengan jumlah nominal yang sudah Anda tentukan juga. Strategi investasi reksadana ini dipercaya dapat membuat Anda akan cepat mendapat keuntungan dan efektif untuk investasi jangka panjang. Kenapa?
Pertama, strategi investasi reksadana ini memaksa Anda untuk rutin berinvestasi setiap bulan secara teratur. Anda akan membeli reksadana ketika harga sedang turun. Jika setiap bulan Anda berinvestasi Rp1 juta, maka ketika harga turun unit reksadana yang Anda beli akan semakin banyak. Sebaliknya, ketika harga sedang naik pun Anda juga akan tetap membeli reksadana. Meskipun dengan dana Rp1 juta, unit reksadana yang didapat akan lebih sedikit.
Kedua, hal ini secara psikologis bagus, karena Anda akan terlepas dari bayang-bayang suram yang kerap menaungi investor ketika harga turun (yang juga dimanfaatkan beberapa investor lainnya untuk membeli). Hal yang Anda lakukan adalah berinvestasi rutin setiap bulan tanpa memikirkan apakah pasar modal sedang naik atau turun.
Ketiga, investasi reksadana berkala juga mencegah Anda untuk tidak berinvestasi sekaligus dalam jumlah besar. Artinya, Anda juga terhindar dari kondisi ketika harga sedang jatuh dan investasi yang telah Anda lakukan besar yang menyebabkan Anda menderita kerugian luar biasa. Mungkin yang Anda lakukan ketika rugi adalah menjual seluruh aset, lalu kemudian merasa kapok dalam berinvestasi.
2. Investasi di Reksadana Indeks
Hal kedua yang bisa Anda perhatikan dalam menyusun strategi investasi reksadana adalah dengan berinvestasi di reksadana indeks. Apakah Anda sudah tahu apa itu reksadana indeks? Belum paham? Berikut penjelasan singkatnya :
Reksadana indeks adalah reksadana yang komposisi porfolionya dibuat menyerupai suatu indeks acuan (seperti LQ45, Kompas 100, dll). Indeks acuan yang diikuti bisa berupa indeks obligasi atau indeks saham.
Lalu, kenapa berinvestasi di reksadana indeks termasuk strategi berinvestasi reksadana yang mungkin bisa Anda terapkan? Berinvestasi reksadana indeks termasuk investasi reksadana yang murah, karena memang tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk membayar analis saham untuk menentukan komposisi reksadana. Seluruh komposisi tinggal ditentukan mengikuti indeks yang menjadi acuan.
Investasi di reksadana indeks juga lebih murah karena transaksi yang dilakukan tidak akan terlalu sering. Jual beli saham kelolaan oleh manajer investasi hanya dilakukan jika terjadi sesuatu pada harga indeks acuan. Jika harga indeks acuan stabil, tidak perlu ada aksi jual beli yang berarti tidak adanya biaya transaksi yang dikeluarkan.
Jika Anda tidak mau repot untuk selalu memperhatikan bagaimana manajer investasi bekerja, berinvestasilah di reksadana indeks. Bisa jadi harga reksadana indeks justru melebih indeks yang menjadi acuannya.
3. Investasi di Reksadana Campuran
Strategi sederhana lain dalam berinvestasi reksadana adalah dengan investasi di reksadana campuran. Jenis reksadana ini adalah reksadana yang mana dalam komposisi dana pengelolaannya berisikan instrumen campuran mulai dari saham, obligasi hingga pasar uang. Jenis reksadana ini cocok bagi Anda yang punya berbagai tujuan dan ingin berinvestasi di berbagai jenis hanya pada satu produk reksadana.
Jika Anda cenderung lebih membutuhkan hasil investasi jangka pendek, pilih reksadana campuran dengan komposisi terbesar ada pada pasar uang. Tetapi dengan adanya komposisi investasi saham di dalamnya, Anda juga tetap bisa mendapat manfaat jangka panjang dari investasi di produk reksadana campuran.
Sebaliknya jika Anda akan berinvestasi untuk jangka panjang, pilih investasi reksadana campuran yang mayoritas komposisinya ada pada reksadana saham. Tetapi dengan adanya komposisi pasar uang di dalamnya, tujuan jangka pendek Anda juga bisa tercapai di dalamnya.
Kombinasi yang dihasilkan oleh reksadana campuran inilah yang membuat return yang dihasilkan cenderung berada di angka rata-rata atau moderat. Artinya, angkanya berada di tengah-tengah. Tidak kecil dan tidak besar. Namun komposisi dana pengelolaannya di dalamnya tetap akan mempengaruhi risiko yang mungkin terjadi.
Bagi Anda yang termasuk investor konservatif, pilih reksadana campuran yang komposisinya besar di pasar uang. Jika Anda agresif, pilih reksadana yang mayoritas ada pada investasi saham. Jika Anda berada di tengah-tengah, pilih reksadana yang dananya besar di bagian obligasi.
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang. Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.