Hanya Butuh 5 Menit Berhitung, Ini Cara Mengelola Keuangan Selama Lebaran
Diharapkan akan lebih banyak individu yang semakin sadar pentingnya meningkatkan literasi finansial
Diharapkan akan lebih banyak individu yang semakin sadar pentingnya meningkatkan literasi finansial
Bareksa.com – Hari Raya Idul Fitri 1440 H atau Tahun 2019 tinggal hitungan jam. Pemerintah memutuskan hari raya umat Muslim tersebut jatuh pada tanggal 5 Juni 2019 atau esok hari.Bagi para pekerja mereka bisa memperingati Lebaran dengan menggunakan dana tunjangan hari raya (THR) untuk membiayai pengeluaran ekstra.
Dengan tambahan uang di luar gaji bulanan ini tentu sebagian orang ingin segera menghabiskannya untuk berbagai keperluan, mulai dari membeli baju baru hingga tiket untuk pulang kampung. Di tengah euforia menerima dana tambahan ini, ada baiknya kita mulai menyiapkan perencanaan keuangan agar kantong kita tidak jebol usai Lebaran.
Ari Adil, Co-founder & Chairman Jagartha Advisors, mengingatkan akan adanya kenaikan harga barang-barang alias inflasi yang terjadi saat Ramadan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat periode Ramadan sering terjadi inflasi akibat peningkatan harga-harga komoditas utama seperti pangan dan bahan bakar seiring dengan melonjaknya permintaan.
Promo Terbaru di Bareksa
Tren inflasi ini merupakan faktor eksternal yang tidak bisa dihindari dalam mempersiapkan pengeluaran menjelang dan selama Ramadan. Namun, secara internal, kita bisa mengendalikan pengeluaran keuangan menjelang dan selama Ramadan.
Ari mengungkapkan pengeluaran dapat dikontrol selama kita memiliki perhitungan sebelum semua pengeluaran dilakukan.
“Hanya butuh 5 menit untuk menetapkan skema pengeluaran kita selama Ramadan. Namun, ini yang paling sering digampangkan oleh banyak orang. Akhirnya, pengeluaran tidak terkontrol,” ujarnya melalui surat elektronik yang diterima Bareksa.
Ari menyatakan ketidakpahaman akan pentingnya menjaga kondisi keuangan dengan stabil merupakan tanda bahwa mereka memiliki literasi finansial yang rendah. Karena itu, Ari selalu menyarankan kepada orang terdekat termasuk klien individu untuk mengulas ulang kebutuhan pengeluaran keuangan mereka.
Selain literasi finansial yang rendah, khusus bagi para pekerja milenial yang akan menerima THR, Ari berpesan kepada mereka untuk menjadi smart shopper.
“Banyak di antara pekerja millennial merupakan kalangan dengan tingkat konsumsi yang tinggi karena sifat mereka yang kompulsif. Sehingga keinginan untuk berbelanja tidak dipikir dengan matang,” ujar Ari.
Pada Ramadan tahun ini, dengan hanya meluangkan waktu 5 menit, Ari Adil berharap akan lebih banyak individu yang semakin sadar pentingnya meningkatkan literasi finansial.
Berikut adalah 5 menit berharga yang disarankan oleh Ari Adil :
Skema Perhitungan Mudah dalam 5 Menit
Dalam 5 menit, kita dapat membuat perencanaan keuangan yang tepat menjelang dan selama Ramadan hingga Idul Fitri.
Hal ini dilakukan untuk menghindari tagihan yang melonjak pasca Idul Fitri. Karena adanya faktor eksternal yang membuat banyak harga kebutuhan utama menjadi naik, diperlukan upaya pengawasan pengeluaran yang dilakukan secara internal pribadi masing-masing.
Dari berbagi item pengeluaran, Ari secara sederhana mengkategorikannya menjadi 5 tipe pengeluaran prioritas dengan persentase masing-masing sebagai berikut:
5 Persen Zakat dan Sedekah
Sebagai seorang Muslim, kebutuhan zakat dan sedekah adalah kebutuhan prioritas yang harus dikeluarkan.
Dengan 2.5 persen dari penghasilan setiap bulannya, Ari mengajak setiap individu untuk dapat meningkatkan persentase zakat sebesar 2 kali mengingat penghasilan yang diterima termasuk THR.
Sehingga, perhitungan zakat dan sedekah menjadi 5 persen pada bulan Ramadan ini.
20 Persen Investasi
Untuk mencapai keamanan keuangan di masa mendatang, Ari menyarankan bahwa dengan THR yang diterima merupakan kesempatan untuk meningkatkan persentase investasi 20 persen, dari sebelumnya hanya 10 persen setiap bulan.
15 Persen Saving dan Cash atau Emergency Fund
Beberapa kalangan terdahulu telah membuktikan bahwa menabung dapat menopang kehidupan mendatang mereka.
Ketekunan menabung mereka dapat menjadi teladan bagi kalangan milenial baik untuk membeli sesuatu yang kita inginkan ataupun untuk kebutuhan dana darurat.
Sebelum menerima gaji dan THR, hitung kembali 15 persen dari total penghasilan yang diterima untuk dianggarkan sebagai tabungan dan dana darurat.
30 Persen Pelunasan dan Pengeluaran Reguler
Amankan 30 persen dari penghasilan yang diterima untuk membayar tagihan dan pengeluaran reguler. Pastikan pengeluaran reguler seperti membayar gaji dan THR pekerja (bila ada) telah diamankan sehingga tidak ada tagihan yang harus diselesaikan.
Ingat, bahwa semua tunggakan terjadi karena menggampangkan tagihan.
30 Persen Pengeluaran Kebutuhan Ramadan
Atur pengeluaran kebutuhan Ramadan seperti makan di luar, buka bersama, makanan berbuka, baju baru, kebutuhan mudik, hingga kebutuhan lebaran lainnya harus diambil dari 30 persen dana ini.
Untuk menghemat pengeluaran pada anggaran ini pastikan Anda membuat skala prioritas dengan siapa Anda berbuka puasa.
Putar Balik untuk Berpikir 5 Menit Sebelum Belanja
Selain smart shopper yang merupakan perilaku berbelanja pandai yang berguna untuk mengefisiensikan pengeluaran, salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah berbelanja dengan mencari diskon besar yang biasanya ramai ditawarkan selama bulan Ramadan.
Strategi ini diharapkan dapat tetap menikmati barang yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah sehingga pengeluaran lebih terjaga.
Hal terpenting dalam mengontrol keuangan selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri adalah juga menahan keinginan untuk membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan dengan berputar balik untuk berpikir kembali selama 5 menit.
Hal ini dilakukan agar keputusan pembelian dilakukan secara bijak untuk menghindari penyesalan setelah pembelian.
“Luangkanlah waktu 5 menit saja, untuk me-review kembali, memperkirakan, dan membuat skala prioritas pengeluaran kita selama Ramadan. Selamat menjalankan puasa. Mohon maaf lahir batin,” tutup Ari.
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.