Reksa Dana Return Tertinggi Selama Oktober Ini Dapat Dijadikan Pilihan Investasi
Hampir seluruh reksa dana mencatatkan return positif selama Oktober 2015
Hampir seluruh reksa dana mencatatkan return positif selama Oktober 2015
Bareksa.com - Reksa dana saham pada selama Oktober kembali mencatatkan return positif setelah mengalami penurunan return yang cukup panjang selama beberapa bulan sebelumnya.
Meskipun pasar saham berfluktuasi, tapi pergerakan harga saham cenderung meningkat. Indeks reksa dana saham mencatatkan kenaikan return sekitar 7,04 persen, jauh melebihi IHSG yang hanya menghasilkan return 5,48 persen.
Sebenarnya indeks reksa dana saham sempat menghasilkan return lebih dari 12 persen, tetapi karena adanya profit taking dan sentimen dari dalam serta luar negeri membuat pasar saham kembali mengalami penurunan.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Pergerakan Indeks Reksa Dana Oktober 2015
Sumber: Bareksa.com
Reksa dana saham yang menghasilkan return tertinggi adalah First State IndoEquity Opportunities Fund-USD. Reksa dana yang berdenominasi dolar Amerika dan dikelola oleh PT First State Investment Indonesia ini menghasilkan return 17,25 persen dalam sebulan.
Pada posisi kedua, masih ditempati oleh reksa dana dolar yang dikelola oleh PT BNP Paribas Investment Partners, yaitu BNP Paribas Astro. Return reksa dana ini sebesar 17,09 persen. Kemudian yang ketiga adalah Emco Growth Fund dengan return 16,03 persen.
Posisi keempat dan kelima ditempati oleh Manulife Greater Indonesia Fund dan Panin Dana Maksima. Kedua reksa dana ini masing-masing menghasilkan return 16 persen dan 12,8 persen.
Tabel: Return Reksa Dana Saham Tertinggi Oktober 2015
Sumber: Bareksa.com
Reksa dana dolar naik paling tinggi karena nilai tukar rupiah yang menguat. Walhasil reksa dana ini mendapatkan dua keuntungan, yakni berasal dari penguatan rupiah dan kenaikan pada pasar saham. (Baca juga: Apa Itu Reksa Dana Dolar dan Apa Bedanya dengan Reksa Dana Rupiah?)
Pergerakan IHSG diperkirakan masih akan berfluktuasi dalam jangka pendek mengingat beberapa pelaku pasar masih menunggu keputusan dari FOMC The Fed nanti. Tetapi pasar saham juga masih berpeluang bertahan dengan beberapa sentimen positif, misalnya menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Bagi investor yang dapat menerima tingginya risiko fluktuasi reksa dana saham dan mengharapkan imbal hasil yang cukup tinggi, maka saat reksa dana sedang turun inilah merupakan momen terbaik untuk 'masuk', sehingga dapat mendapatkan return maksimal.
Reksa Dana Campuran
Adanya kenaikan pada pasar saham, tentu juga berpengaruh terhadap reksa dana campuran. Sepanjang Oktober lalu, indeks reksa dana campuran juga mencatatkan return positif 4,39 persen.
Reksa dana yang memiliki return tertinggi adalah BNI-AM Dana Terencana. Reksa dana kelolaan PT BNI Asset Management ini menghasilkan return 20,4 persen dalam sebulan. Kemudian terdapat reksa dana dolar milik First State, yaitu First State Indonesian USD Balanced Plus Fund dengan return 13,16 persen.
Pada posisi ketiga masih ditempati oleh reksa dana dolar. Kali ini reksa dana dolar yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Manulife USD Aggressive Balance dengan return 11,69 persen.
Bahana Kombinasi Arjuna dan Bahana Quant Strategy menempati posisi keempat dan kelima dengan return masing-masing 10,55 persen dan 10,29 persen.
Tabel: Return Reksa Dana Campuran dengan Return Tertinggi
Sumber: Bareksa.com
Penurunan pada pasar obligasi menahan laju reksa dana campuran untuk menghasilkan return positif lebih tinggi. Namun dalam jangka panjang diperkirakan pasar obligasi akan kembali mengalami kenaikan.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Sempat menurunnya kinerja obligasi membuat return dari reksa dana pendapatan tetap tertahan, meskipun masih mencatatkan return positif. Dalam sebulan terakhir, reksa dana pendapatan tetap menghasilkan return 3,11 persen.
Mega Dana Pendapatan Tetap menjadi reksa dana yang menghasilkan return tertinggi pada Oktober 2015. Reksa dana kelolaan PT Mega Capital Investama ini menghasilkan return 8,12 persen, jauh melebihi return indeks reksa dana pendapatan tetap.
Reksa dana kelolaan Mega capital juga menghasilkan return tertinggi kedua, yaitu Mega Dana Ori Dua dengan return 7,57 persen.
Sementara posisi ketiga ditempati oleh reksa dana yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management, Kehati Lestari dengan return 7,15 persen. Keempat adalah reksa dana Manulife Dana Tetap Utama dengan return 6,53 persen dan kelima adalah BNP Paribas Prima II yang mencatatkan return 6,21 persen.
Tabel: Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Return Tertinggi
Sumber: Bareksa.com
Dalam jangka panjang, kinerja reksa dana pendapatan tetap akan membaik karena akan adanya wacana untuk menurunkan BI rate, penguatan nilai tukar rupiah dan beberapa sentimen lainnya.
Pada akhir Oktober lalu, yield obligasi benchmark tenor 10 tahun kembali naik menjadi 8,78 persen. Kenaikan yield ini mencerminkan adanya penurunan pada harga obligasi.
Reksa Dana Pasar Uang
Sementara untuk reksa dana pasar uang, Danareksa Seruni Pasar Uang III menjadi reksa dana yang mencatatkan return tertinggi sepanjang Oktober. Reksa dana ini menghasilkan return 0,97 persen dalam sebulan.
Selanjutnya ditempati oleh Nikko Indonesia Money Market Fund dengan return yang sama dengan Danareksa, 0,97 persen. Pada posisi ketiga kembali ditempati oleh reksa dana kelolaan Danareksa yaitu Danareksa Gebyar Dana Likuid dengan return 0,94 persen.
Sementara pada posisi keempat dan kelima ditempati oleh Danareksa Seruni Pasar Uang II dan Panin Dana Likuid dengan return masing-masing 0,93 persen dan 0,9 persen.
Tabel: Reksa Dana Pasar Uang dengan Return Tertinggi
Sumber: Bareksa.com
Reksa dana pasar uang dapat menjadi pilihan investor untuk menempatkan dananya pada saat kondisi pasar sedang berfluktuatif akibat sentimen dari luar dan juga dalam negeri.
Reksa dana jenis ini volatilitasnya amat rendah sehingga risikonya juga relatif rendah. Reksa dana ini cocok menjadi pilihan investor yang masih ingin belajar investasi dan kurang menyukai volatilitas.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,88 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,64% | 19,14% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,54 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,63% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,63 | 0,65% | 4,10% | 7,18% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,73 | 0,55% | 3,96% | 6,73% | 7,42% | 17,09% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,77 | 0,85% | 3,99% | 6,65% | 7,27% | 20,21% | 35,67% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.