Bareksa.com - Year to date tahun ini, return indeks reksa dana saham ternyata mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini ditopang oleh kenaikan harga saham-saham yang likuid (indeks LQ45) dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar (indeks Kompas 100).

Menurut data Bareksa.com, indeks reksa dana saham dan saham syariah menghasilkan return masing-masing 22,22 persen dan 20,11 persen. Adapun IHSG hanya membukukan return 19,92 persen, lebih rendah dari return indeks LQ45 sebesar 24,19 persen dan indeks Kompas 100 yang 23,54 persen.

Padahal, selama kurun waktu 2010-2013, IHSG selalu mencatatkan return terbesar.

Grafik: Return IHSG, LQ45, Kompas 100, Indeks Reksa Dana Saham & Indeks Reksa Dana Saham Syariah (2010 - YTD 2014)

Sumber: Bareksa.com (dalam persen)

Mengkilapnya kinerja reksa dana ini didorong oleh lonjakan harga saham-saham yang likuid dan berkapitalisasi besar. Para manajer investasi sebagai pengelola reksa dana menempatkan mayoritas dana kelolaan mereka pada saham-saham di dua kategori tersebut.

Data Bareksa.com menunjukkan bahwa kenaikan harga saham itu juga disertai derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar saham, secara year to date mencapai Rp34,9 triliun. Fenomena ini didorong oleh sentimen positif dari keyakinan investor bahwa fundamental ekonomi akan membaik di masa kepemimpinan Jokowi-JK.

Grafik: Pergerakan Return Periode Year-To-Date

Sumber: Bareksa.com

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa investor asing cenderung mengalokasikan dana pada saham-saham yang lebih likuid. Ini dimaksudkan agar jika terjadi ketidakstabilan politik, mereka bisa dengan mudah exit. (kd)