BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

Cara Kerja Barometer Bareksa, Tidak Hanya Soal Imbal Hasil Reksadana

Hanum Kusuma Dewi06 Januari 2023
Tags:
Cara Kerja Barometer Bareksa, Tidak Hanya Soal Imbal Hasil Reksadana
Ilustrasi reksadana terbaik yang menjadi rekomendasi dengan perhitungan Barometer Bareksa. (Shutterstock)

Parameter juga memasukkan faktor risiko, dana kelolaan dan tata kelola perusahaan dari manajer investasinya

Bareksa.com - Dalam memilih produk reksadana, Smart Investor tentu ingin mencari produk yang menghasilkan imbal hasil tinggi dengan risiko rendah. Nah, investor bisa menggunakan Barometer Bareksa sebagai salah satu acuan memilih reksadana di super app Bareksa.

Apa itu Barometer Bareksa?

Barometer Bareksa adalah penilaian yang dibuat oleh Tim Analis Bareksa untuk menunjukkan kinerja reksadana. Parameter yang digunakan tidak hanya imbal hasil (return) reksadana, tetapi juga risiko, dana kelolaan dan tata kelola perusahaan dari manajer investasinya.

Nilai tertinggi dalam Barometer Bareksa adalah 5, yang artinya sempurna. Dalam super app Bareksa, Barometer ini ditandai dengan tanda bintang di bawah nama produk reksadana.

Berikut perhitungan bobot indikator dalam perhitungan Barometer Bareksa:

  • 20% GCG: terdiri dari 20% kelengkapan pelaporan aset dan 80% record suspensi
  • 40% Sharpe: Semakin tinggi sharpe ratio, semakin tinggi skor
  • 20% AUM: Semakin tinggi dana kelolaan, semakin tinggi skor
  • 20% Strategic Portfolio: Mencocokkan portofolio reksadana dengan kondisi pasar

1. Sharpe Ratio

Bobot paling besar dalam perhitungan Barometer Bareksa adalah nilai Sharpe Ratio. Sharpe ratio adalah suatu perhitungan yang mengukur kelebihan return dari suatu instrumen investasi terhadap return aset bebas risiko.

Intinya, perhitungan Sharpe ratio membandingkan return investasi reksadana terhadap risikonya. Maka, semakin besar nilai sharpe ratio, semakin tinggi skor Barometer Bareksa.


Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini

2. GCG

Good Corporate Governance (GCG) menjadi salah satu pertimbangan Tim Analis Bareksa untuk memberikan nilai pada produk reksadana. Sebab, reputasi dan tata kelola sangat penting untuk mempercayakan dana masyarakat kepada manajer investasi tersebut.

Dalam menghitung nilai GCG ini, Bareksa menilai kelengkapan pelaporan aset. Maksudnya apakah manajer investasi transparan dalam membuka top holdings atau aset terbesar dalam portofolio produknya. Sehingga, terlihat aset apa saja yang berdampak pada kinerja reksadana.

Selain itu, catatan suspensi (penghentian sementara) juga menjadi pertimbangan. Ini lebih sebagai langkah antisipasi agar memberikan kenyamanan pada Smart Investor Bareksa.

3. Dana Kelolaan (AUM)

Asset Under Management atau AUM sering menjadi indikator pemilihan reksadana. Sebab, besarnya dana kelolaan menunjukkan kepercayaan investor untuk menaruh dana mereka dalam produk reksadana.

Meski begitu, AUM tidak selalu mencerminkan kinerja reksadana. Terkadang, AUM yang besar mungkin dapat memberatkan manajer investasi dalam bermanuver.

4. Strategic Portfolio

Indikator ini mempertimbangkan isi dari portofolio reksadana (top 10 holdings) sesuai dengan kondisi pasar saat ini, menurut pandangan analis Bareksa.

Misalnya, saat ini saham-saham sektor energi mendapatkan dorongan dari harga reksadana, dan Tim Analis Bareksa menilai ini bisa jadi aset penopang dalam reksadana. Sehingga, reksadana yang memiliki aset-aset yang sedang diuntungkan inilah yang mendapat nilai positif.

Mengapa reksadana dengan imbal hasil tertinggi tidak selalu dapat nilai Barometer terbesar?

Nah berdasarkan penjelasan sebelumnya, imbal hasil bukan satu-satunya penentu dalam penilaian Barometer Bareksa. Ada indikator lainnya, yang bisa memberi pengaruh pada penilaian.

Illustration

Smart Investor bisa saja memilih hanya dari kinerja terbaik secara historis. Namun, Tim Analis Bareksa juga mempertimbangkan potensi ke depan dan rekam jejak dari manajer investasi, yang tercermin dalam Barometer Bareksa.

Jadi, itulah cara kerja Barometer Bareksa yang dapat berguna dalam membantu investor memilih produk reksadana terbaik dan sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Kalau sudah tahu tentang Barometer Bareksa, jangan ragu lagi. Ayo gunakan fitur ini untuk memilih reksadana sesuai dengan target investasi dan profil risiko Smart Investor!


Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

(hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua