OJK : Investasi Berwawasan Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Makin Diminati
Hingga 2020, sekurangnya sudah ada 14 produk reksadana berbasis ESG dengan dana kelolaan Rp3 triliun
Hingga 2020, sekurangnya sudah ada 14 produk reksadana berbasis ESG dengan dana kelolaan Rp3 triliun
Bareksa.com - Pandemi Covid-19 yang berlangsung saat ini tidak hanya menimbulkan krisis perekonomian. Namun berita baiknya, pandemi justru meningkatkan kesadaran investor pasar modal terhadap aspek sosial, lingkungan dan tata kelola (environment, social and governance/ESG).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, besarnya minat investor terhadap produk ESG disebabkan oleh beberapa hal. Menurut studi Fidelity, kinerja saham dan peringkat ESG perusahaan mempunyai hubungan yang positif.
"Saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan peringkat ESG lebih tinggi dan umumnya mempunyai performa yang lebih baik," jelas Wimboh dalam keterangan resmi, Selasa (27/7).
Promo Terbaru di Bareksa
Di pasar domestik, berdasarkan studi Ernst & Young yang dilakukan pada Maret 2020, performa indeks SRI KEHATI mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 8 persen selama periode Januari 2015 hingga Oktober 2019. Pada 2020, Indeks SRI KEHATI bahkan mengalami pemulihan lebih baik dibandingkan IHSG.
Meningkatnya kepedulian investor mengenai aspek ESG ditunjukkan melalui hasil survei yang dilakukan oleh BNP Paribas Global. Berdasarkan survei tersebut, terdapat peningkatan sebesar 20 persen atas pertimbangan investor terhadap aspek sosial sejak pandemi Covid-19 terjadi.
Kemudian, sebanyak 79 persen responden setuju dengan mempertimbangkan aspek sosial akan memberikan dampak positif juga bagi investasi jangka panjang dan manajemen risiko mereka.
ESG di Reksadana
Di industri reksadana, beberapa manajer investasi juga mulai merancang produk berdasarkan prinsip ESG. Seperti misalnya, PT Batavia Prosperindo Asset Management yang meluncurkan Batavia Global ESF Sharia Equity USD.
Reksadana global syariah yang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) ini fokus berinvestasi pada perusahaan global yang mengedepankan prinsip berkelanjutan atau ESG.
Direktur Utama Batavia Prosperindo Lilis Setiadi menjelaskan, reksadana tersebut sengaja dirancang untuk menanggapi meningkatnya tren berinvestasi yang mengedepankan isu sustainability. Hal itu juga sejalan dengan meningkatnya permintaan investor di seluruh dunia dan juga dari investor milenial.
"Investor menginginkan investasi secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, namun tetap menikmati potensi imbal hasil yang menarik," ungkapnya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat adanya peningkatan permintaan terhadap produk ESG di industri reksadana. Hingga 2020, sekurangnya sudah ada 14 produk reksadana berbasis ESG dengan dana kelolaan Rp3 triliun.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi mengatakan, meningkatnya permintaan akan produk berbasis ESG seiring dengan dampak positif ESG terhadap perusahaan. "Dari sebuah riset yang dilakukan, harga saham perusahaan sebuah perusahaan terpengaruh positif, seiring penerapan ESG," jelas dia.
Dari sisi dana kelolaan (asset under management/AUM) juga bisa terlihat peningkatannya. Pada 2020, AUM reksadana dari produk berbasis ESG mencapai Rp3 triliun atau meningkat dibandingkan signifikan dibandingkan 2019 yang mencapai Rp1,77 triliun. Dari sisi produk juga mencatat peningkatan yakni mencapai 14 produk dari 10 produk pada 2019.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.