Bareksa.com - Diversifikasi ternyata menjadi kunci utama untuk mengoptimalkan potensi keuntungan investasi. Secara historis, dalam 15 tahun terakhir, strategi diversifikasi dan pengelolaan investasi yang baik bisa memberikan peluang bagi investor untuk meraih keuntungan maksimal.
Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII), Afifa yang juga merupakan Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) saat jadi pembicara dalam acara webinar "Pengelolaan Dana Pensiun 4.0: Memanfaatkan Fintech, Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas” yang diselenggarakan Bareksa bekerja sama dengan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Rabu (3/6/2021) lalu.
Menurut Afifa, pasar modal Indonesia menawarkan peluang lebih bagi investor Indonesia untuk mengoptimalkan potensi tumbuh aset likuidnya.
"Tentunya ditunjang dengan strategi diversifikasi dan pengelolaan investasi yang baik," ungkap Afifa dalam materi paparannya.
Dalam 15 tahun terakhir hingga 2020, Indeks Harga Saham Gabungan berhasil tumbuh 414,24 persen dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) 11,53 persen. Kemudian indeks obligasi HSBC Bond Index mampu tumbuh lebih tinggi atau mencapai 424,7 persen dalam 15 tahun, atau rata-rata 11,68 persen per tahun.
Namun pertumbuhannya menjadi lebih optimal ketika dilakukan diversifikasi antara IHSG dan HSBC Bond Index yang mencapai 489,93 persen dalam 15 tahun, atau hampir mencapai 500 persen. Rata-rata pertumbuhannya per tahun mencapai 12,56 persen per tahun.
Perkembangan Indeks Saham dan Obligasi
Sumber : materi Afifa
Nilai pertumbuhan tersebut jauh lebih besar ketimbang pertumbuhan harga emas yang mencapai 267,41 persen dalam 15 tahun atau rata-rata 9,06 persen per tahun. Adapun imbal hasil deposito berjangka 12 bulan (1 tahun) dalam 15 tahun mencapai 117 persen atau rata-rata 5,33 persen.
Meski begitu, dalam 15 tahun terakhir, pertumbuhan IHSG, HSBC Bond Index, kombinasi IHSG dan HSBC Bond Index, emas hingga deposito 12 tahun, mampu mengalahkan angka inflasi yang dalam 15 tahun terakhir mencapai 106,74 persen, atau rata-rata 4,96 persen per tahun.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.