Bareksa.com - BlackRock Investment Institute, salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu top picks mereka dalam negara dengan prospek investasi yang menarik. Dengan tren rendahnya suku bunga global serta aktivitas pemulihan ekonomi, Indonesia akan jadi salah satu negara yang diuntungkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Investment Strategist for Asia Pacific BlackRock Investment Institute Ben Powell. Menurut Powell, Indonesia sebagai negara yang menderita akibat pandemi Covid-19 akan mengalami tahun 2021 yang jauh lebih baik. Indonesia sebagai emerging market, akan jadi incaran investor global, khususnya pada sektor saham.
Apalagi, Powell melihat dengan vaksin yang mulai didistribusikan di berbagai negara dapat memicu aktivitas ekonomi dan menghilangkan kebijakan pembatasan aktivitas. Ke depan, diharapkan gabungan antara peningkatan aktivitas ekonomi dan tren suku bunga rendah akan mendorong pemulihan siklus global yang berkelanjutan dalam enam hingga 12 bulan ke depan.
“Dengan suku bunga global yang rendah tentu jadi katalis positif untuk dunia investasi Indonesia seiring punya salah satu yield yang menarik di emerging market. Aliran dana investor global akan banyak masuk ke dunia pasar modal Indonesia,” kata Powell dalam paparan outlook iklim investasi 2021 secara daring, Selasa (19/1) dilansir Kontan.
Powell meyakini akan ada pemulihan aktivitas ekonomi seiring proses vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia. BlackRock menilai, pemulihan ekonomi ini akan menguntungkan beberapa sektor industri. Powell sendiri menjagokan saham sektor barang konsumsi sebagai salah satu pilihan investasi.
Menurut Powell, sektor ini terbukti jadi salah satu yang tahan banting sepanjang tahun lalu di saat pandemi Covid-19. Apalagi, ekonomi Indonesia didorong oleh tingkat konsumsi masyarakat. Ia pun optimistis tahun ini akan ada perbaikan tingkat konsumsi masyarakat sehingga sektor consumer pun akan jadi salah satu yang diuntungkan.
“Selain itu, saham-saham yang berorientasi ekspor juga bisa jadi pilihan yang menarik. Tahun ini dengan pulihnya aktivitas ekonomi global, maka ekspor diharapkan dapat mulai kembali normal,” tutup Powell.
Seiring penilaian BlackRock tentang aliran dana investor global yang membidik pasar saham Indonesia, utamanya di sektor konsumsi, maka hal itu bisa menjadi potensi bagi reksadana berbasis saham yakni reksadana saham dan reksadana campuran. Sebab masuknya aliran dana investor global akan mendongkrak kinerja pasar saham nasional.
Bergairahnya pasar saham akan turut mendorong kinerja saham-saham yang jadi portofolio investasi dari reksadana saham dan indeks reksadana saham.
Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma menyatakan valuasi Indeks Harga Saham Gabunngan (IHSG) saat ini masih relatif menarik dibanding fundamental dan jika dibandingkan dengan bursa saham regional.
"Namun investor harus tetap memiliki perspektif jangka panjang dan menyesuaikan dengan profil risiko," ungkapnya kepada Bareksa akhir pekan lalu.
Samuel menyarankan agar investor yang ingin berinvestasi di reksadana saham harus menjaga perspektif jangka panjang, siap dengan volatilitas karena situasi terkait pandemi yang belum stabil dan sesuai dengan profil investasi. "Reksadana saham berpotensi memberikan pertumbuhan yang baik seiring dengan ekspektasi pemulihan aktivitas ekonomi," ungkapnya.
Dia memperkirakan level IHSG di 2021 di kisaran 6.740-7.040. Kinerja reksadana saham dan reksadana campuran tahun ini akan ditopang oleh perbaikan kinerja laba emiten dan arus dana asing kembali ke pasar Indonesia.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.