Pasar Tunggu Hasil Negosiasi AS-China, IHSG Naik & Asing Borong 5 Saham Ini
Pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat
Pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat
Bareksa.com - Pada Rabu, 1 Mei 2019 pasar saham Indonesia diliburkan seiring peringatan Hari Buruh Sedunia. Pada perdagangan kemarin, seluruh bursa saham utama Asia juga diliburkan.
Sekedar mengingatkan, pada perdagangan terakhir sebelum libur Hari Buruh Sedunia, kinerja bursa saham domestik masih cukup positif dengan mampu berakhir di zona hijau. Ini menjadi penguatan yang ketiga secara beruntun.
Capaian tersebut patut diacungi jempol karena bursa saham Tanah Air mampu menguat di saat mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona merah. Indeks Hang Seng (Hong Kong) turun 0,65 persen, Straits Times (Singapura) terkoreksi 0,2 persen, dan Kospi (Korea) berkurang 0,58 persen.
Pelaku pasar keuangan Asia dipaksa bermain aman sambil menantikan perkembangan negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. Mulai Selasa kemarin, delegasi AS menggelar dialog dagang lanjutan dengan China di Beijing. Delegasi AS dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara delegasi China dikomandoi oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
Promo Terbaru di Bareksa
Menjelang dimulainya negosiasi, pernyataan defensif diungkapkan oleh Mnuchin. Menurut dia, walaupun kedua negara sudah mendekati sebuah kesepakatan, kini negosiasi memasuki tahap di mana sebuah kesepakatan bisa diteken atau justru berakhir buntu.
"Kami berharap dalam dua pertemuan di China dan (Washington) DC kami akan berada dalam suatu titik di mana kami dapat memberikan rekomendasi kepada presiden apakah kami dapat meneken kesepakatan atau tidak," papar Mnuchin ketika diwawancarai Fox Business, seperti dilansir dari South China Morning Post.
Jika AS dan China justru gagal mencapai kesepakatan dagang, balas-membalas bea masuk bisa semakin tereskalasi dan semakin menekan laju perekonomian kedua negara, yang pada akhirnya akan berdampak negatif kepada perekonomian dunia.
Beruntungnya, apiknya laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mendongkrak kinerja bursa saham domestik. Sepanjang kuartal I 2019, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kenaikan laba bersih 13,5 persen YoY menjadi Rp1,35 triliun.
Sementara itu, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan kenaikan laba bersih 10,2 persen YoY menjadi Rp1,34 triliun.
Pada Selasa, 30 April 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,46 persen dengan berakhir di level 6.455,35. Aktivitas transaksi pada perdagangan Selasa berlangsung sangat ramai, di mana tercatat 17,62 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp11,02 triliun.
Secara sektoral,mayoritas berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa, kecuali tiga sektor yang berakhir di zona merah yakni pertambangan (-0,79 persen), infrastruktur (-0,48 persen), dan properti (-0,28 persen).
Sementara itu, tiga sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu konsumer (1,49 persen), manufaktur (1,19 persen), dan perdagangan (1,1 persen).
Beberapa saham yang menopang kenaikan IHSG pada perdagangan Selasa :
1. Saham BBCA (1,1 persen)
2. Saham ICBP (4,6 persen)
3. Saham AMRT (12,6 persen)
4. Saham INDF (8,2 persen)
5. Saham UNVR (1,1 persen)
Sebanyak 196 saham menguat, 222 saham melemah, dan 116 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di seluruh pasar pada perdagangan Selasa senilai Rp230,4 miliar.
Saham-saham yang terbanyak diburu investor asing :
1. Saham BBCA (Rp262,6 miliar)
2. Saham INDF (Rp153,2 miliar)
3. Saham BBRI (Rp92,1 miliar)
4. Saham GGRM (Rp66,2 miliar)
5. Saham UNVR (Rp50 miliar)
Analisis Teknikal IHSG
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan Selasa membentuk bullish candle dengan body yang relatif kecil menggambarkan IHSG bergerak positif melanjutkan tren dua hari sebelumnya.
Pola three white soldiers yang terbentuk menandakan adanya indikasi kenaikan yang cukup kuat dalam jangka pendek. Selain itu, posisi IHSG saat ini juga tengah kembali bergerak di atas garis middle bollinger band.
Indikator relative strength index (RSI) juga terpantau kembali bergerak naik, mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang cukup kuat. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.