IHSG Terus Tertekan, Lima Saham Ini Terbanyak Dibuang Asing
IHSG pagi ini dibuka langsung tertekan, pada pukul 09.32 berada di level 6.342 atau anjlok 0,18 persen
IHSG pagi ini dibuka langsung tertekan, pada pukul 09.32 berada di level 6.342 atau anjlok 0,18 persen
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini, Rabu, 13 Maret 2019, dibuka langsung melemah. Pada pukul 09.32 WIB IHSG berada di level 6.342 atau anjlok 0,18 persen, Pelemahan itu berlanjut sejak awal pekan ini, pasar saham Indonesia terlihat kembali mengalami tekanan pada perdagangan kemarin meskipun dengan penurunan yang relatif terbatas.
Performa bursa saham Tanah Air lagi-lagi bertolak belakang dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang berakhir di zona hijau. Indeks Nikkei (Jepang) melejit 1,79 persen, Indeks Shanghai (China) melaju 1,1 persen, Indeks Hang Seng (Hong Kong) melesat 1,46 persen, Indeks Straits Times (Singapura) naik 0,65 persen, dan Indeks Kospi (Korea) terapresiasi 0,89 persen.
Data ekonomi China yang mengecewakan tak menyurutkan minat pelaku pasar untuk kembali melakukan aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Sepanjang bulan Februari, penjualan mobil di Negeri Tirai Bambu tercatat anjlok hingga 13,8 persen secara tahunan, seperti dilansir Trading Economics. Penurunan tersebut merupakan yang kedelapan secara berturut-turut.
Promo Terbaru di Bareksa
Meningkatnya optimisme terkait damai dagang Amerika Serikat (AS) dengan China membuat pelaku pasar mengabaikan data ekonomi yang mengecewakan tersebut. Xinhua News Agency melaporkan Wakil Perdana Menteri China Liu He berbincang melalui sambungan telepon dengan perwakilan AS pada hari ini guna mendiskusikan negosiasi dagang lanjutan kedua negara, seperti dilansir dari Bloomberg.
Dalam perbincangannya dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Liu juga melakukan perbincangan mengenai penulisan kesepakatan dagang kedua negara.
Pemberitaan tersebut lantas mengonfirmasi bahwa kedua negara terus melakukan perbincangan secara intens untuk mencoba mengakhiri perang dagang yang sudah berbulan-bulan terjadi.
Sebelumnya, Beijing menegaskan pihaknya bekerja siang dan malam demi terciptanya kesepakatan dagang dengan AS. Bahkan, China sudah mulai bicara soal menghapus pengenaan bea masuk.
"Bea masuk menurunkan kepercayaan investor dan membuat korporasi menunda investasinya. Sekarang, kedua pihak bekerja keras untuk mencapai kesepakatan. Semua itu bertujuan untuk menghapus bea masuk sehingga perdagangan AS-China menjadi normal kembali," jelas Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, mengutip Reuters.
Selasa, 12 Maret 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,2 persen dengan berakhir di level 6.353,77. Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin berlangsung tidak begitu ramai, di mana tercatat 12,92 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi yang hanya Rp7,23 triliun.
Secara sektoral,hampir seluruhnya berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin, kecuali hanya tiga sektor yang mampu berakhir di zona hijau yakni konsumer (0,55 persen), infrastruktur (0,31 persen), dan manufaktur (0 persen).
Sementara itu, tiga sektor yang mengalami penurunan terdalam yakni industri dasar (-1,12 persen), perdagangan (-0,86 persen), dan keuangan (-0,4 persen)
Beberapa saham yang memberatkan IHSG kemarin :
1. Saham BMRI (-1,5 persen)
2. Saham INKP (-7,1 persen)
3. Saham BBRI (-0,5 persen)
4. Saham UNTR (-2,3 persen)
5. Saham TKIM (-6,2 persen)
Sebanyak 151 saham menguat, 255 saham melemah, dan 130 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) yang cukup signifikan di seluruh pasar pada perdagangan kemarin senilai Rp674,09 miliar.
Saham-saham yang terbanyak dilepas investor asing :
1. Saham BBCA (Rp166,45 miliar)
2. Saham BMRI (Rp156,49 miliar)
3. Saham UNTR (Rp61,33 miliar)
4. Saham INKP (Rp53,39 miliar)
5. Saham ADRO (Rp23,24 miliar)
Analisis Teknikal IHSG
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle yang menggambarkan pergerakan IHSG kembali mengalami tekanan meskipun dengan penurunan yang lebih kecil dibandingkan sehari sebelumnya. Ini sudah ketiga hari perdagangan beruntun IHSG selalu berakhir di zona merah.
Secara intraday, pergerakan IHSG sebenarnya sempat dibuka pada zona hijau meskipun setelah itu langsung beranjak turun hingga berakhir di zona merah dengan pelemahan tipis pada sesi pertama perdagangan.
Memasuki sesi kedua perdagangan, pelemahan IHSG kembali berlanjut dan pada akhirnya harus puas kembali berakhir di zona merah.
Posisi IHSG kemarin terlihat semakin menjauhi garis lower bollinger band serta ditutup di bawah level support krusialnya di level 6.375.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) juga terpantau masih bergerak turun dan mendekati area jenuh jual, mengindikasikan adanya momentum penurunan dalam jangka pendek.
Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan ada potensi rebound mengingat posisinya yang sudah mendekati area jenuh jual dan telah turun dalam tiga hari terakhir.
Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup bervariatif dengan kecenderungan berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang memicu IHSG untuk bangkit pada perdagangan hari ini.
Indeks Dow Jones melemah 0,35 persen, kemudian S&P 500 menguat 0,3 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,44 persen.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.