Schroders : Aliran Modal Asing akan Terus Masuk Pasca Pemilu, Pantau Sektor Ini
Investor asing terutama masuk ke saham big cap di sektor keuangan dan konsumer
Investor asing terutama masuk ke saham big cap di sektor keuangan dan konsumer
Bareksa.com - PT Schroders Investment Management Indonesia memandang arus modal asing akan tetap deras masuk ke Indonesia terlepas dari siapapun yang akan menjadi pemenang pemilihan presiden pada 17 April 2019 mendatang. Sebab hal yang diperlukan investor saat ini adalah stabilnya kondisi perekonomian dan politik di Indonesia.
Executive Vice President Intermediary Business Schroders Investment Management Indonesia, Renny Raharja, menjelaskan sejak awal tahun 2019, investor asing sudah mulai masuk ke Indonesia. Mereka melihat kondisi ekonomi Indonesia mulai solid, ditandai dengan nilai tukar rupiah yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Promo Terbaru di Bareksa
Stabilisasi ekonomi yang berkelanjutan ini yang menurut Renny lebih diperhatikan investor asing terhadap strategi alokasi modal mereka pasca pemilu mendatang.
"Jadi, masalah utamanya bukan siapa yang akan memenangkan pemilu, namun bagaimana kondisi setelah pemilu, stabil atau tidak," jelas dia, di Jakarta, (11/04).
Hal ini berbeda dengan investor lokal. Menurut Renny, investor lokal malah memperhatikan mengenai presiden yang akan terpilih nanti. Terlebih lagi, investor lokal cenderung lebih banyak melakukan profit taking sehingga cenderung lebih banyak wait and see ketimbang investor asing.
Lebih lanjut, apabila kondisi politik setelah pemilu memang akan kondusif sesuai harapan, maka investor asing akan mulai menggelontorkan dananya ke saham-saham big cap, terutama saham sektor perbankan dan konsumer yang saat ini harganya relatif murah. Saham-saham big cap ini terutama di sektor perbankan dan konsumer.
"Saham-saham big cap ini yang saat ini harganya relatif murah dan menguntungkan," ucap dia.
Kinerja Saham Bank
Kinerja Saham Sektor Konsumer
Sumber : Bareksa
Mulai masuknya investor asing ke saham dan obligasi inipun juga akan membawa angin segar bagi pergerakan indeks harga saham gabungan. Yang pada akhirnya juga akan membawa keuntungan bagi investor yang tidak langsung berinteraksi dengan pasar modal, yaitu investor reksadana.
"Tahun ini, investor yang punya reksadana saham dan obligasi bakal senyum lebih baik," ucap dia.
Namun tetap saja, pilihan investasi ini tetap dikembalikan kepada investor. Bagi investor yang ingin tetap mengecap untung, namun tidak mau terlalu berisiko, menurut Renny reksadana campuran juga bakal banyak dilirik.
"Banyak nasabah yang juga pilih reksadana campuran karena di dalamnya ada instrumen obligasi, juga ada saham walaupun kecil. Jadi, mereka bisa dapat return walaupun sambil wait and see hasil pemilu,"ucap dia.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.