IHSG Bangkit dan Lima Saham Ini Terbanyak Diburu Asing, Bagaimana Prospeknya?
Kemarin IHSG menguat 0,64 persen berakhir di level 6.221, setelah sehari sebelumnya melemah
Kemarin IHSG menguat 0,64 persen berakhir di level 6.221, setelah sehari sebelumnya melemah
Bareksa.com - Setelah mengalami pelemahan di perdagangan hari pertama di tahun 2019, pasar saham Indonesia berhasil bangkit di hari kedua dengan mencatatkan kenaikan cukup meyakinkan.
Pergerakan bursa saham domestik patut diacungi jempol mengingat bursa saham utama kawasan Asia justu kompak mengakhiri hari di zona merah kemarin. Indeks Shanghai (China) turun tipis 0,04 persen, Indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,26 persen, Indeks Strait Times (Singapura) berkurang 0,86 persen, dan Indeks Kospi (Korea) terpangkas 0,81 persen.
Rilis data ekonomi dari regional kembali membuat investor kecewa sehingga enggan menyentuh instrumen berisiko seperti saham. Kemarin, penjualan ritel di Hong Kong periode November 2018 diumumkan hanya tumbuh 1,2 persen year on year (YoY), jauh melambat dibandingkan capaian bulan Oktober yang sebesar 5,3 persen YoY.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara dari Amerika Serikat (AS), penutupan sebagian pemerintahan AS (partial government shutdown) yang tampaknya masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan membuat investor memasang mode risk-off.
Kemarin, Presiden AS Donald Trump mengundang pimpinan House of Representatives dan Senat dari Partai Demokrat dan Republik ke Gedung Putih untuk mengikuti pemaparan terkait keamanan perbatasan. Namun sayangnya, tidak ada kesepakatan yang tercapai dalam pertemuan tersebut.
"Ini (penutupan sebagian pemerintahan AS) akan berlanjut untuk beberapa saat," kata seorang pejabat Gedung Putih, dikutip dari CNN.
Sebagai informasi, penutupan sebagian pemerintahan AS terjadi seiring dengan penolakan Partai Demokrat terkait dengan anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko senilai US$5 miliar. Hingga kemarin, terhitung sudah 12 hari pemerintahan AS berjalan dengan “satu kaki”.
Di tengah perekonomian AS yang terus menunjukkan sinyal perlambatan, pincangnya pemerintahan dalam jangka waktu yang lama menjadi hal terakhir yang tidak diinginkan investor.
Menutup perdagangan Kamis, 3 Januari 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,64 persen berakhir di level 6.221,01. Aktivitas perdagangan terlihat masih cenderung sepi di mana tercatat 10,84 miliar saham ditransaksikan dengan total nilai transaksi Rp7,57 triliun.
Secara sektoral, hampir seluruhnya berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin, dengan tiga sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yakni sektor properti (2,68 persen), konsumer (1,6 persen), dan aneka industri (1,52 persen).
Sementara itu, hanya ada dua sektor yang berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin yakni sektor keuangan dan pertambangan yang masing-masing melemah 0,45 persen dan 0,39 persen.
Beberapa saham yang mendorong kenaikan IHSG kemarin antara lain :
1. Saham HMSP (3,2 persen)
2. Saham UNVR (2,4 persen)
3. Saham ASII (2,1 persen)
4. Saham CPIN (4 persen)
5. Saham BNGA (8,8 persen)
Sebanyak 233 saham menguat, 170 saham melemah, dan 127 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) pada perdagangan kemarin senilai Rp188,27miliar.
Saham-saham yang paling banyak diburu investor asing yaitu:
1. Saham UNVR (Rp80,05 miliar)
2. Saham ASII (Rp68,87miliar)
3. Saham WSKT (Rp65,03 miliar)
4. Saham HMSP (Rp47,50 miliar)
5. Saham UNTR (Rp18,92 miliar)
Analisis Teknikal IHSG
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu. Kondisi tersebut menggambarkan IHSG mengalami pergerakan yang positif karena mampu berakhir di level tertingginya.
Secara intraday, pergerakan IHSG sepanjang perdagangan kemarin sebenarnya terlihat cenderung menguat terbatas. Sempat menguat di 10 menit awal perdagangan, setelah itu IHSG terlihat justru sedikit turun meskipun tidak sampai masuk ke zona merah. Kenaikan IHSG justru terlihat jelas saat sesi pre closing.
Kenaikan IHSG kemarin kembali menguatkan asumsi bahwa fase uptrend-nya masih cukup baik dengan mencoba menyentuh garis upper bollinger band. Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau kembali bergerak naik, yang menandakan sinyal kenaikan yang mulai kembali menguat.
Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan.
Namun di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup kompak melemah tajam pada perdagangan kemarin diperkirakan bisa menjadi sentimen negatif yang menahan laju IHSG ke zona hijau pada hari ini. Adapun Indeks Dow Jones anjlok 2,83 persen, kemudian S&P500 ambrol 2,48 persen, dan Nasdaq jatuh 3,04 persen.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.