Meroket 14 Persen Pasca Pengumuman Akuisisi, Ini Analisa Teknikal Saham BDMN
Saham BDMN menjadi saham peringkat kelima dengan nilai transaksi perdagangan terbesar mencapai Rp199,79 miliar
Saham BDMN menjadi saham peringkat kelima dengan nilai transaksi perdagangan terbesar mencapai Rp199,79 miliar
Bareksa.com - Harga saham PT Bank Danamon Indonesia (Persero) Tbk (BDMN) pada perdagangan Rabu, 27 Desember 2017, ditutup meroket 14,16 persen ke level Rp6.850 per saham. Saham BDMN menjadi saham peringkat kelima dengan nilai transaksi perdagangan terbesar mencapai Rp199,79 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang terpantau paling banyak memborong saham BDMN didominasi oleh Sinarmas Sekuritas (DH) dengan nilai pembelian Rp107,83 miliar atau mencapai 53,8 persen dari nilai seluruh transaksi yang terjadi. (Baca : Akuisisi 73,8 Persen Saham BDMN, Ini Rincian Target MFUG Berkompetisi di ASEAN)
Nilai tersebut terpaut cukup jauh dibandingkan nilai pembelian yang dilakukan broker lain seperti Deutsche Sekuritas (DB) di peringkat kedua senilai Rp12,46 miliar (6,22 persen) dan Maybank Kim Eng (ZP) di peringkat ketiga senilai Rp11,12 miliar (5,59 persen).
Promo Terbaru di Bareksa
Meroketnya harga saham BDMN menyusul pengumuman rencana akuisisi oleh bank asal Jepang yakni Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFJ) terhadap BDMN melalui The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. MUFG berencana untuk menjadi pemegang saham terbesar BDMN dengan terget kepemilikan akhir sebesar 73,8 persen saham yang akan diselesaikan melalui beberapa tahapan. (Lihat : Ini Alasan MFUG Ingin Kuasai 73,8 Persen Saham Bank Danamon)
Analisis Teknikal BDMN
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BDMN pada perdagangan kemarin membentuk spinning top dengan open gap up yang cukup jauh. Kondisi tersebut menggambarkan sejak awal pembukaan saham BDMN langsung loncat dari harga penutupan pada 22 Desember di level Rp6.000 menjadi Rp6.600 atau naik 10 persen pada pembukaan kemarin. (Baca : BEI : MUFG Wajib Tender Offer, Tetapi Sisakan 20 Persen Saham BDMN untuk Publik)
Setelah itu saham BDMN terus melaju positif walaupun sempat menyentuh level terendah empat tick di bawah harga pembukaan, dan kemudian berhasil hingga menyentuh level tertinggi di Rp7.000 meskipun berakhir ditutup enam tick di bawah level tersebut.
Indikator volume terlihat mengalami lonjakan sangat signifikan mengindikasikan adanya akumulasi pembelian cukup besar, terutama yang dilakukan oleh Sinarmas Sekuritas (DH). (Lihat : Saham BDMN Meroket 15 Persen, Setengah Transaksi oleh Broker ini)
Indikator relative strength index (RSI) berada di level 77 atau telah mendekati area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan saham ini cukup rawan terkoreksi terutama untuk menutup gap yang ditinggalkan. (Baca : Berita Hari Ini: MUFG Caplok 73,8% Saham BDMN, Minyak WTI Dekati US$60 per Barel)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.