BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

7-Eleven Tutup, BEI : MDRN Berfokus Menjual Alat Kesehatan dan Mesin Fotokopi

Bareksa06 Juli 2017
Tags:
7-Eleven Tutup, BEI : MDRN Berfokus Menjual Alat Kesehatan dan Mesin Fotokopi
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat saat diwawancari wartawan setelah pertemuan dengan manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) di Jakarta, Kamis (6/5)

Manajemen Modern Internasional diminta segera menggelar paparan publik

Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya memanggil manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN), Kamis, 6 Juli 2017. Panggilan ini terkait kelangsungan usaha Modern Internasional setelah resmi menutup kegiatan operasional 7-Eleven.

Salah satu manajemen Modern Internasional yang terlihat hadir adalah Donny Susanto. Donny yang didampingi tiga orang lainnya menemui Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat.

Namun sayang, pasca pertemuan, Donny enggan memberi komentar terkait pertemuan yang berlangsung kurang lebih 45 menit itu. Donny langsung meninggalkan ruangan Samsul tanpa menjawab pertanyaan wartawan yang sudah menunggu sejak pukul 14:00 WIB.

Promo Terbaru di Bareksa

Meski begitu, Samsul menjelaskan apa tujuan BEI memanggil manajemen Modern Internasional. Samsul menerangkan, BEI menanyakan beberapa hal terkait kelangsungan usaha setelah perseroan menutup bisnis 7-Eleven.

“Mereka akan fokus pada bisnis yang ada, penjualan alat kesehatan dan mesin fotokopi Ricoh. Mungkin mereka ada rencana mencari bisnis lain, tapi tidak disampaikan,” ucap Samsul.

Dengan begitu, menurut Samsul, tidak ada isu delisting terhadap saham MDRN. Begitu juga mengenai status suspensi. Samsul menyebut, saham MDRN yang saat ini mentok pada level Rp 50 tidak memenuhi kriteria suspensi.

Yang jelas, lanjut dia, manajemen Modern Internasional diwajibkan kembali menggelar public expose untuk menyampaikan informasi terkini mengenai kegiatan usahanya. “Jadwalnya minggu depan, nanti tanya saja semuanya di sana,” imbuh Samsul.

Di sisi lain, saat ditanyakan mengenai good corporate governance (GCG) Modern Internasional, Samsul menilai yang terjadi dengan 7-Eleven tidak ada kaitannya. Menurut Samsul, hal tersebut murni hanya risiko bisnis saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua