Pasca 7-Eleven Tutup, Begini Kondisi Terkini Keuangan MDRN
Per 30 Juni 2017, rugi bersih MDRN mencapai Rp 653 miliar
Per 30 Juni 2017, rugi bersih MDRN mencapai Rp 653 miliar
Bareksa.com – Masalah 7-Eleven bagi PT Modern Internasional Tbk (MDRN), semakin tergambar. Terutama jika dilihat dari laporan keuangan per Juni 2017. Beban yang besar membuat perseroan mencatat rugi bersih Rp 653,8 miliar.
Kerugian Modern Internasional melonjak 1.146,99 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 51,8 miliar. Selain karena penurunan penjualan dari Rp 455,27 miliar menjadi Rp 196,2 miliar, perseroan harus menanggung beban operasi lainnya sebesar Rp 434,3 miliar.
Keuangan Modern Internasional semakin tertekan dengan adanya beban penjualan Rp 173,9 miliar, beban umum dan administrasi Rp 79,77 miliar. Sementara, pendapatan operasi lainnya turun dari Rp 90,18 miliar jadi Rp 28,92 miliar. (Baca : Induk Usaha 7-Eleven Jual Gedung Rp 100 Miliar untuk Bayar Utang)
Promo Terbaru di Bareksa
Tabel: Rasio Keuangan MDRN Periode 30 Juni 2017
Sumber: BEI
Di sisi lain, ekuitas perseroan juga negatif Rp 8,49 miliar dari periode Juni tahun 2016 positif Rp 645,3 miliar. (Lihat : Jatuh Tempo September 2017, Ini Data Pertumbuhan Beban Keuangan Induk 7-Eleven)
Untungnya, total aset Modern Internasional masih positif meskipun mengalami penurunan. Posisi 30 Juni 2017, total aset Modern Internasional mencapai Rp 1,46 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,98 triliun.
Tapi, dalam posisi keuangan negatif, kabar baik datang bagi para mantan karyawan 7-Eleven. Mengutip detikFinance.com, perseroan sepakat untuk membayarkan gaji, tunjangan dan sisa 50 persen tunjangan hari raya (THR) yang belum terbayarkan.
Untuk membayar itu, Modern Internasional akan menjual aset berupa tanah di Cikarang yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 2,6 miliar.
Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 242 pegawai PT Modern Sevel Indonesia (MSI) dan 25 karyawan Modern Internasional berstatus karyawan tetap, lalu ada 850 orang karyawan MSI berstatus kontrak dan 111 karyawan PT Sarana Logistik Utama. Itu semua terkena imbas dari penutupan 7-Eleven di Indonesia. (Baca : Paparkan Alasan Penutupan 7-Eleven, Transaksi MDRN Terendah Sejak Okober 2016)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.