Prudential Raih Rp2,9 Miliar dari Jual Saham Tiphone
Prudential juga rogoh kocek Rp614 juta beli saham Agung Podomoro
Prudential juga rogoh kocek Rp614 juta beli saham Agung Podomoro
Bareksa.com - Perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance menjual sebagian kepemilikannya pada perusahaan perdagangan perangkat telekomunikasi PT Thipone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pelepasan sejumlah saham dilakukan pada 14 Januari 2016.
Prudential melepas 3,5 juta lembar saham TELE pada harga rata-rata Rp705 per saham. Pasca transaksi tersebut Prudential mendapatkan dana senilai Rp2,47 miliar. Presentase kepemilikan Prudential pada TELE pun menurun menjadi 5,97 persen dari sebelumnya 6 persen.
TELE pada 2015 mencatatkan kinerja yang cukup baik. Pendapatan sampai dengan September 2015 meningkat 45 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan dari penjualan voucher dan kartu perdana masih mendominasi sebesar Rp9,1 triliun atau setara 62 persen dari total pendapatan.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun, bagusnya kinerja perusahaan tidak diikuti dengan peningkatan harga saham. Sepanjang 2015 harga saham TELE menurun 17 persen ke level Rp770 dari sebelumnya Rp930.
Grafik: Harga Saham TELE
sumber: Bareksa.com
Di luar TELE, Prudential memborong saham perusahaan properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Prudential membeli 1.974.200 lembar saham pada kisaran harga Rp310 - 312 per saham. Untuk transaksi tersebut Prudential mengeluarkan dana sebesar Rp614 juta.
Pendapatan APLN pada Januari - September 2015 tercatat Rp3,91 triliun, tumbuh tipis dari 2014 sebesar Rp3,50 triliun. Namun laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp360 miliar turun dari sebelumnya Rp510 miliar. Hal tersebut terjadi antara lain karena naiknya kepentingan non-pengendali menjadi Rp200 miliar.
Baru-baru ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat obligasi PT Agung Podomoro Land Tbk Menjadi 'idA-' dari sebelumnya 'idA'. Sementara itu, prospek atau outlook diubah menjadi 'stabil' dari sebelumnya 'negatif'. Menurut Pefindo, penurunan rating disebabkan karena agresifitas perusahaan untuk meningkatkan nilai pinjaman. Hal tersebut cenderung melemahkan proteksi terhadap arus kas.
Grafik: Hagra Saham APLN
sumber: Bareksa.com
Tahun lalu, Agung Podomoro menerbitkan obligasi senilai Rp99 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha di bidang properti di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali dan Balikpapan, baik melalui perseroan maupun melalui entitas anak.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.