Turunnya Saham ANTM Sebesar 5,1% Dorong Penurunan IHSG
Penurunan IHSG lebih disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Penurunan IHSG lebih disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,47 persen ke level 4.499,51 seiring dengan nilai tukar rupiah yang melemah hampir 1 persen. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah hari ini melemah hingga 0,59 persen ke level Rp13.644 per dolar Amerika.
Menguatnya dolar dikarenakan rilisnya data meningkatnya jumlah pekerja di Amerika bulan lalu sehingga kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunganya pada akhir Desember ini makin tinggi.
Saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menjadi salah satu saham yang mendorong penurunan pada IHSG. Saham ANTM turun 5,1 persen menjadi Rp337 dari sebelumnya Rp355 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Penurunan harga saham ANTM dipengaruhi oleh banyaknya aksi jual oleh sejumlah broker. Erdhika Elit Sekuritas (AO) tercatat menjual sebanyak 167.150 lot senilai Rp5,7 miliar. Penjualan yang dilakukan AO ini setara dengan 9,8 persen dari total transaksi ANTM yang mencapai Rp57,8 miliar.
Selain AO, Daewoo Securities Indonesia juga tercatat sebagai penjual terbesar kedua saham ini dengan total penjualan sebesar Rp5 miliar.
Grafik: Pergerakan Saham ANTM Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu harga saham perusahaan konstruksi milik BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) juga ikut turun terimbas penurunan IHSG. Saham ADHI turun 3,99 persen menjadi Rp2.165 per saham dibandingkan sebelumnya Rp2.255 per saham.
Mandiri Sekuritas tercatat melakukan penjualan terbesar saham ini dengan nilai hingga Rp11,6 miliar atau setara 15,9 persen dari seluruh transaksi saham ADHI yang mencapai Rp72,6 miliar.
YP ternyata juga melakukan penjualan yang cukup besar pada saham ini, yakni senilai Rp6,9 miliar atau tercatat sebagai broker yang melakukan nilai penjualan terbesar hari ini.
Grafik: Pergerakan Harga Saham ADHI Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Selain melemahnya nilai tukar rupiah, turunnya cadangan devisa per Oktober 2015 sebesar US$1 miliar menjadi US$100,7 miliar turut menjadi pendorong penurunan IHSG.
Dilansir dari Reuters, penurunan cadangan devisa dikarenakan Bank Indonesia beberapa kali melakukan intervensi terhadap mata uang rupiah selama Oktober. Dan dalam sebulan, nilai tukar rupiah telah menguat sebesar 7 persen terhadap dolar Amerika.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.