Inflasi Rendah, Investor Asing Ramai Berburu Saham ASII & BBCA
Nilai transaksi ASII mencapai Rp323,7 miliar, sementara BBCA mencapai Rp378,5 miliar.
Nilai transaksi ASII mencapai Rp323,7 miliar, sementara BBCA mencapai Rp378,5 miliar.
Bareksa.com- Setelah koreksi pasar saham yang terjadi kemarin akibat perubahan MSCI Index, hari ini investor kembali melakukan pembelian pada saham-saham bluechip karena data inflasi yang membaik. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup naik 2,5 persen menjadi 4.557,67 dari sebelumnya 4.446,458.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan inflasi bulan November 2015 secara bulanan hanya 0,21 persen dan secara tahunan inflasi hanya mencapai 4,89 persen. Dengan suku bunga acuan Bank Indonesia masih di posisi 7,5 persen maka suku bunga riil Indonesia semakin lebar menjadi 2,61 persen.
Indikasi ini memperbesar kemungkinan Bank Indonesia akan kembali menurunkan suku bunga tahun depan. Tentunya ini akan berimpak positif pada saham-saham perbankan, properti dan konsumsi yang terkait dengan suku bunga kredit yakni PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Promo Terbaru di Bareksa
Saham ASII melonjak hingga 7,6 persen menjadi Rp6.375 per saham pada penutupan hari ini. Dalam catatan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini terpantau broker CIMB Securities menjadi pembeli terbesar yang melakukan pembelian sebanyak 53.581 lot saham senilai Rp33,4 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh broker dengan kode YU ini setara 10 persen dari seluruh transaksi ASII yang mencapai Rp323,7 miliar.
Selain YU, J.P Morgan Securities (BK) juga memborong saham ASII hingga 43.892 lot dengan nilai transaksi mencapai Rp27,3 miliar. Diposisi ketiga, keempat terpantau CLSA Indonesia (KZ) dan Morgan Stanley (MS) ASII juga membeli saham ASII masing-masing sebanyak Rp17,4 miliar dan Rp11,3 miliar.
Grafik: Pergerakan Harga Saham ASII Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Sementara saham pendorong indeks sektoral keuangan yang paling besar adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mengalami lonjakan harga saham 7,1 persen menjadi Rp13.250 per saham.
Broker pembeli terbesar saham BBCA adalah Citi Group Securities (CG) yang membeli 52.378 lot senilai Rp68,9 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh CG setara 18 persen dari transaksi BBCA hari ini yang mencapai Rp378,5 miliar.
Tidak hanya memborong ASII, BK juga memborong saham BBCA sebanyak 21.113 lot saham senilai Rp27,7 miliar, pada harga rata-rata saham Rp13.137,1 per saham.
Nomura Indonesia (FG) pun ikut membeli saham perbankan ini. Transaksi yang dilakukan oleh FG mencapai Rp25,3 miliar. (np)
Grafik: Pergerakan Harga Saham BBCA Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.390,83 | 0,49% | 4,09% | 0,21% | 8,15% | 19,87% | 37,95% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.088,76 | 0,52% | 4,00% | 0,18% | 7,78% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.860,53 | 0,55% | 3,88% | 0,20% | 7,35% | 18,12% | 39,62% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.098,83 | 0,42% | 3,88% | 0,17% | 7,42% | 6,38% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.295,75 | 0,63% | 4,09% | 0,19% | 7,48% | 19,63% | 35,67% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.