Stock Movers: Lonjakan Harga INDF & AKRA Hijaukan IHSG di Awal Tahun
Saham INDF melaju seiring dengan pemberitaan mengenai penjualan saham China Minzhong
Saham INDF melaju seiring dengan pemberitaan mengenai penjualan saham China Minzhong
Bareksa.com – Awal tahun 2015, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaju dipicu pemberitaan mengenai penjualan saham China Minzhong. Kenaikan saham INDF merupakan pendorong terbesar kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0,24 persen menjadi 5.240 pagi ini. Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga menguat seiring dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Harga saham INDF hingga jam 11.00 WIB melonjak 6,7 persen menjadi Rp7.200 per saham dengan nilai transaksi mencapai Rp207,1 miliar dan pembelian bersih investor asing Rp89 miliar berdasar pada data Bareksa. Ini pertama kalinya dalam satu tahun terakhir harga saham INDF melonjak di atas 6 persen pada periode harian.
Kenaikan harga saham INDF dipengaruhi oleh pemberitaan mengenai penjualan saham China Minzhong Food Corporation Ltd, perusahaan pengolah sayuran di Tiongkok. Dikutip dari investor daily, INDF akan menjual sekitar 52,94 persen saham China Minzhong pada harga SGD1,2 per saham kepada China Minzhong Holdings Ltd.
Promo Terbaru di Bareksa
Seperti diketahui pada September 2013 lalu, INDF membeli 44,1 persen saham China Minzhong pada harga SGD1,12 per saham. Sehingga kepemilikannya bertambah menjadi 82,88 persen dari total saham.
Selain INDF, saham yang juga meningkat signifikan adalah AKRA yang naik 5,1 persen menjadi Rp4.330 per saham dengan nilai transaksi mencapai 42,7 miliar dan pembelian bersih investor asing Rp11,5 miliar. Sudah empat kali dalam setahun harga saham AKRA naik melebihi 5 persen periode harian.
Pada tanggal 31 Desember 2014 lalu, pemerintah mengumumkan turunnya harga BBM setelah menghitung harga keekonomian yang baru. (baca juga: 1 Januari Harga BBM Turun; Pemerintah Terapkan Subsidi-Tetap)
AKRA telah memenangkan tender dari Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sehingga tahun ini bisa mendistribusikan BBM bersubsidi. (baca juga: Kuota Penyaluran BBM AKR Corporindo Meningkat Lebih Dari 2 Kali Lipat Tiap Tahun)
Selain kedua saham tersebut, kenaikan harga saham properti juga mewarnai perdagangan pasar saham di awal tahun ini. Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) masing-masing naik 3,6 persen dan 2,9 persen.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.