Bareksa.com - Harga emas mencapai rekor tertinggi, menembus level US$2.900 per ons, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium. Langkah ini meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang dan inflasi, sehingga mendorong investor mencari aset safe-haven seperti emas.

Dilansir Reuters, pada 10 Februari 2025, harga spot emas naik 1,6% menjadi US$2.905,24 per ons, setelah sebelumnya mencapai puncak US$2.911,30. Analis Edward Meir dari Marex menyatakan ketegangan perdagangan global akibat tarif tersebut menambah ketidakpastian pasar, sehingga meningkatkan permintaan emas.

Investor kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis dalam minggu ini, serta kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres, yang dapat memengaruhi arah kebijakan moneter dan pasar emas global.

Beli Emas di Sini

Lonjakan Harga Emas Dalam Negeri

Seiring lonjakan harga emas dunia, harga emas dalam negeri juga ikut melesat. Menurut fitur Bareksa Emas, di Super App Bareksa, harga emas Pegadaian misalnya melesat Rp33.000 per gram dari Rp1.555.000 pada Senin, jadi Rp1.588.000 per gram pada Selasa pagi.

Kemudian harga emas Treasury juga melonjak Rp10.888 per gram, dari Rp1.575.659 per gram pada Senin, jadi Rp1.586,547 per gram pada Selasa pagi.

Harga Emas Hari Ini, Selasa (11/2/2025)

Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, logammulia.com, emas spot per pukul 10.56 WIB, emas Indogold per 10/2​​

Beli Emas di Sini

Emas Menuju Level US$3.000 per Ons?

Secara intraday, harga emas spot global tercatat mencapai rekor US$2.911,30 per ons pada Senin (10/2), menjadi rekor ketujuh di tahun 2025. Harga emas telah naik hampir 11% tahun ini setelah lonjakan besar 27% pada 2024. Hal ini semakin memperkuat kekuatan pasar emas yang kini sedang mengincar harga US$3.000.

Selain tarif impor baja, Trump juga mengungkapkan akan mengenakan tarif balasan yang sesuai dengan tarif yang dikenakan oleh negara lain.

Banyak pihak memandang kebijakan tarif ini sebagai potensi pendorong inflasi dan kemungkinan memicu perang dagang, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan akan aset aman seperti emas, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan geopolitik.

Beli Emas di Sini

Emas Lanjutkan Rekor Januari 2025

Rekor emas di awal Februari ini juga melanjutkan tren positif di Januari. Menurut laporan Dewan Emas Dunia atau World Gold Council (WGC) (10/1) harga emas mengakhiri Januari dengan rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.812, naik 8% sepanjang bulan, menambah awal positif lainnya pada rekor musimannya yang kuat. Rekor tertinggi sepanjang masa tercatat di semua mata uang utama dunia.

Harga dan Kinerja Emas dalam Mata Uang Utama Dunia (Januari 2025)

Sumber: Bloomberg, World Gold Council

Menurut Model Atribusi Pengembalian Emas (GRAM) yang dikembangkan WGC, hampir semua pendorong berkontribusi positif termasuk kenaikan besar pada indeks Risiko Geopolitik (GPR), dengan satu-satunya hambatan utama berasal dari efek momentum tertinggal dari dolar AS yang kuat di bulan Desember.

Exchange traded fund (ETF) atau reksadana berbasis emas global mencatatkan kenaikan dana kelolaan (AUM) US$2,6 miliar (30 ton), didorong hampir seluruhnya oleh arus masuk yang kuat ke ETF emas Eropa (+US$3,4 miliar, 39 ton), yang kemungkinan didorong oleh pemangkasan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah Jerman secara dramatis sepanjang bulan.

Semetara ETF emas AS kehilangan US$500 juta (6 ton), Asia mengurangi US$320 juta (4 ton) sementara ETF lainnya mencatatkan arus masuk kecil dengan total US$51 juta (1 ton). Posisi beli bersih managed money COMEX bertambah US$64 miliar (150 ton) dengan peningkatan besar pada posisi beli dan sedikit penurunan pada posisi jual.

Beli Emas di Sini

Investasi Emas di Bareksa Emas

Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.

Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.

Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.

Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.

Beli Emas di Sini

(Rahmat Hidayat/AM)

***

Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.