Bareksa.com - Capek antre beli emas batangan di toko offline? Kamu bisa antre berjam-jam untuk mendapatkan logam mulia yang kini pamornya sedang menyala. Sebab logam kuning kini semakin diminati investor, seiring pasar modal yang semakin tidak pasti. Sehingga masyarakat beramai-ramai memborong emas untuk mengamankan asetnya dari dampak gejolak pasar.
Sebenarnya jika kamu membeli emas fisik secara online, kamu nggak perlu antre. Cukup sambil rebahan, kamu bisa membeli emas fisik melalui super app investasi Bareksa, yang aman karena regulasinya berlapis. Selain itu, beli emas fisik secara online juga praktis, efisien dan transparan.
Kamu bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja, harga beli dan jual bisa kamu pantau setiap saat, sehingga kamu bisa melakukannya sembari melakukan aktivitas lain yang kamu sukai.
Harga Emas Hari Ini, Jumat (15/11/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.564,34 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.355.038 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.381.000 per gram |
Emas Indogold | Rp1.350.372 per gram |
Emas Antam | Rp1.513.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 17.11 WIB
Setidaknya ada 7 keunggulan investasi emas fisik digital dibandingkan beli ke toko offline seperti dalam ulasan berikut:
Buat kamu yang nggak mau ribet, beli emas fisik secara digital lebih mudah karena bisa transaksi beli dan jual kapan saja dan dimana saja di dalam aplikasi. Mau cek perkembangan harganya juga jadi bisa kapan aja. Harganya transparan, bisa kamu pantau melalui ponsel, seperti yang disediakan oleh fitur Bareksa Emas di super app investasi Bareksa.
Kamu juga nggak perlu khawatir kehilangan kwitansi pembelian. Sebab bukti pembelian kamu tersimpan dalam aplikasi dan juga di kustodian yang diawasi regulator.
Investasi emas fisik digital juga keamanannya berlapis seperti di bursa saham. Beberapa stakeholders yang terlibat dalam investasi emas setidaknya ada 4 lembaga. Pertama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (disingkat BAPPEBTI) yang bertindak sebagai regulator. Unsur pendukung di bawah Kementerian Perdagangan itu mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan perdagangan berjangka komoditi.
Soal pasar emas fisik digital, Bappebti mengatur soal produk emas digital, penyelenggaran pasar fisik emas digital, hingga pengawasan perdagangan emas digital. Langkah itu bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kegiatan investasi dari pelaku usaha yang diduga melakukan kegiatan perdagangan emas digital tanpa izin (ilegal) yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Bappebti ini seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertindak sebagai regulator dalam bursa saham.
Layaknya di bursa saham, perdagangan emas digital juga diatur oleh beberapa self regulatory organizations (SRO). Di antaranya ICDX (Bursa Berjangka Komoditi & Derivatif Indonesia) yakni bursa komoditas terkemuka yang terintegrasi dengan lembaga kliring ICH (Indonesia Clearing House/PT Kliring Berjangka Indpnesoa) dan PT ICDX Logistik Berikat (ILB). ICDX menyediakan sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan perdagangan komoditas-komoditas seperti emas, minyak mentah, timah dan devisa.
Peran ICDX seperti Bursa Efek Indonesia (IDX/BEI) dalam perdagangan saham. Kemudian, ICH adalah sebuah badan usaha yang membantu dan menjamin penyelesaian transaksi perdagangan berjangka di bursa berjangka sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, seperti emas, termasuk emas digital. ICH berpartner dan telah berintegrasi dengan ICDX. ICH berperan seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam transaksi efek seperti saham, reksadana dan obligasi.
ILB berperan dalam transaksi fisik untuk menghilangkan risiko negara dan juga sistem manajemen logistik terintegrasi sebagai layanan end-to-end. Dalam transaksi saham, peran ILB seperti yang dilakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Dengan sistem pengawasan yang berlapis ini, maka tak heran jika transaksi emas fisik digital dinilai sangat aman.
Emas yang kamu beli juga terjamin kemurniannya 99,99% karena diawasi dan diatur dalam peraturan OJK dan Bappebti.
Spread harga beli dan jual emas secara digital lebih kecil loh, kalau di toko offline bisa lebih dari 10%, kalau secara digital hanya berkisar 2,5-3,5%, jadi berpotensi lebih untung. Menurut catatan Bareksa, selisih (spread) selisih harga beli dan harga jual kembali (buyback) emas Treasury di Bareksa (per 4/11) sebesar 3,4%, emas Pegadaian spreadnya 3,16% dan emas Indogold selisihnya 3,2%. Spred ini jauh lebih kecil dibandingkan emas fisik offline yang mencapai 10,63%.
Seiring spread yang lebih, maka jangka waktu pengembalian modal investasi emas fisik digital juga jadi lebih cepat dibandingkan offline. Misalkan dengan harga buyback emas Treasury senilai Rp1.385.238 per gram (per 4/11), maka setidaknya kamu sudah membelinya pada 17 Oktober di harga Rp1.377.894 per gram, atau 23 hari sebelumnya. Hal ini menyiratkan kamu butuh jangka waktu investasi setidaknya 23 hari agar investasimu di Treasury balik modal atau mulai untung.
Sedangkan berinvestasi emas fisik secara offline yang harga buybacknya senilai Rp1.391.00 per gram, maka setidaknya kamu sudah membelinya pada 11 Juli lalu di harga Rp1.386.000 per gram. Hal ini menyiratkan 117 hari jangka waktu investasi atau 3 bulan 25 hari, agar investasimu bisa balik modal atau mulai untung.
Membeli emas fisik secara digital, hanya menghitung biaya cetak saat emasnya dicetak. Sehingga buat kamu yang terbiasa nyicil membeli emas, bisa membelinya sedikit-sedikit. Misalnya 1 gram setiap kali beli, hingga terkumpul 10, 20 atau 30 gram baru mencetaknya.
Apalagi biaya cetak emas akan semakin mahal, jika gramasinya semakin kecil. Sehingga ketika kamu membelinya secara offline tapi gramasinya kecil, tentu akan berat di biaya cetaknya. Namun jika kamu membeli emas fisik digital, kamu bisa menabung dulu sedikit-sedikit, setelah gramasinya terkumpul sesuai targetmu, baru kemudian kamu bisa mencetaknya. Hal ini tentu akan jadi lebih efisien.
Untuk diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa waktu terakhir sangat bergejolak dan ditutup terus memerah. Sepekan terakhir, IHSG turun 1,47% ditutup di level 7.161,26, atau sudah di bawah level psikologis 7.200. Level itu bahkan lebih rendah dibandingkan penutupan 2023 di 7.272,8.
Dibandiingkan rekor all time high pada 19 September di 7.905, IHSG sudah melorot sekitar 10%. Pelemahan pasar saham akibat masifnya aksi jual asing. Sepekan terakhir asing melego saham RI Rp6,34 triliun dan sebulan terakhir Rp14,61 triliun (per 14/11).
Masifnya aksi jual asing ini salah satunya akibat bobot saham RI di indeks MSCI berkurang dari sebelumnya 2% di Januari 2024 menjadi 1,5% pada November. Asing mengalihkan dananya untuk berinvestasi di pasar Amerika Serikat (AS) menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-47, sehingga dolar AS semakin perkasa dan rupiah melemah.
Emas yang dipercaya sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian kini jadi incaran. Apalagi sejak pengumuman Trump, harga emas terus menurun dan semakin murah. Harga emas spot dunia di level US$2.564,34 per ons pada Jumat (15/11) pukul 17.11 WIB. Dibadingkan 5 November di 2.740,47 saat pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) presiden AS, maka kini harga emas sudah turun 6,4% atau lebih murah US$176 per ons.
Murahnya harga emas ini tentu jadi momentum bagus untuk beli. Sebab Tim Analis Bareksa memprediksi harga emas dalam negeri pada bisa menutup 2024 di kisaran Rp1,4 juta hingga Rp1,45 juta per gram. Prediksi ini untuk harga emas fisik digital, tanpa mempertimbangkan biaya cetak.
Pada tahun 2025, harga emas dalam negeri dalam mata uang rupiah diprediksi menembus Rp1,5 juta hingga Rp1,55 juta. Dibandingkan saat ini, harga emas masih punya potensi kenaikan sekitar 4,3% untuk target harga hingga akhir 2024 dan 11,5% untuk target harga 2025.
Adapun untuk harga emas spot global, Tim Analis Bareksa memprediksi harganya pada 2024 di kisaran US$2.700 per ons, yang sudah terlampaui beberapa waktu lalu, meskipun saat ini turun di kisaran US$2.600-an. Pada tahun 2025, harga emas global diprediksi menembus US$3.000 hingga US$3.100 per ounce, atau ada potensi kenaikan 16,5%, dibandingkan saat ini.
Prediksi Harga Emas | Tahun 2024 | Tahun 2025 |
Dalam negeri | Rp1,4-1,5 juta per gram | Rp1,5-1,55 juta per gram |
Spot global | US$2.700 per ons | US$3.000-3.100 per ons |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Prediksi itu mempertimbangkan beberapa faktor di antaranya, Tim Analis Bareksa memproyeksi aksi borong emas fisik oleh bank sentral masih akan terus berlanjut untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi dan politik global. Meningkatnya permintaan emas untuk pasar perhiasan dan minat investor ritel dalam mengoleksi emas batangan.
Selain itu, seiring bergairahnya pasar saham negara-negara maju pasca terpilihnya Trump menjadi presiden AS, maka akan mendorong naiknya permintaan emas fisik di instrumen exchange traded fund (ETF). Ini karena para investor di negara maju yang mendapatkan keuntungan di pasar berpeluang mengamankan keuntungannya di ETF emas dan sebagai upaya diversifikasi di aset safe haven.
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.