WGC : Pemotongan Jumbo Suku Bunga Dorong Reli Emas, Harga Turun Peluang Buy The Dip
Sepanjang September, harga emas dalam dolar AS meningkat 4,6% ditutup di US$2.630 dan sepanjang 9 bulan terakhir (YTD) melesat 26,5%
Sepanjang September, harga emas dalam dolar AS meningkat 4,6% ditutup di US$2.630 dan sepanjang 9 bulan terakhir (YTD) melesat 26,5%
Bareksa.com - Hasil studi Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC), menemukan pemotongan jumbo suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mendorong reli harga emas pada bulan September 2024. Tercatat sepanjang September, harga emas dalam dolar AS meningkat 4,6% ditutup di US$2.630 dan sepanjang 9 bulan terakhir (YTD) melesat 26,5%. Kenaikan ini juga dicatatkan di semua mata uang utama dunia. Tertinggi dicatatkan di mata uang lira Turki (TRY) mencapai 5% pada September dan meroket 46,6% sepanjang Januari-September 2024.
Menurut WGC, kenaikan harga emas pada September, merupakan kelanjutan dari peningkatan harga pada Juli dan Agustus. Meskipun logam kuning sedikit turun pada akhir bulan kesembilan 2024 itu. Menurut, kalkulasi WGC dalam Gold Return Attribution Model (GRAM), harga naik dikerek penurunan dolar AS, seiring The Fed yang mulai mengimplementasi penurunan jumbo bunga acuan mencapai 0,5% pada rapat September, yang cukup mengejutkan pasar.
Selain itu memanasnya tensi ketegangan konflik Timur Tengah yang berlanjut di Oktober ini, turut mendongkrak emas semakin glow up. Kemudian, aliran dana investor yang deras membanjiri pasar exchange traded fund (ETF) emas fisik dalam 5 bulan beruntun, turun membuat harga emas semakin memanas. Pasar ETF emas Amerika Utara merupakan kontributor utamanya.
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja Harga Emas di Berbagai Mata Uang Dunia
Sumber : World Gold Council
Menurut riset WGC, dengan korelasi ekuitas dan obligasi yang kuat, ditambah fase-fase makro ekonomi yang berubah, prospek emas menawarkan diversifikasi bagi investor dan lindung nilai terhadap risiko portofolio investasinya. Ditambah dengan dukungan dari pembelian oleh bank sentral, meningkatnya permintaan dari pasar-pasar utama seperti India dan kembalinya investor ETF Negara Barat, serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah baru-baru ini, emas berada di posisi yang tepat untuk mendapatkan keuntungan dari kondisi pasar yang terus berkembang ini.
Harga Emas Hari Ini, Senin (14/10/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.659,65 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.373.678 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.370.000 per gram |
Emas Indogold | RpRp1.360.500 per gram |
Emas Antam | Rp1.490.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 15.21 WIB
Mengutip www.fuw.ch (10/10), John Reade, Senior Market Strategist WGC dalam wawancara khususnya menyatakan jika ada koreksi harga emas, maka itu akan bersifat sementara. Sebab saat ini semua pihak sedang memantau harga emas, jika ada penurunan harga, maka akan jadi peluang beli di harga murah (buy the dip). Apalagi perusahaan operator tambang melaporkan margin keuntungan yang mencatatkan rekor.
Menurut dia, sentimen jangka pendek harga bisa oleh rilis data ekonomi terbaru yang bisa membuatnya melemah. Selain itu juga bisa akibat faktor ketidakpastian politik Pemilu AS. Namun dalam jangka menengah hingga jangka panjang, pendorong harga emas ialah pemotongan suku bunga.
“Meskipun ada resesi atau tidak, siapapun yang duduk di kursi presiden AS dan berkantor di White House, ada kemungkinan bahwa bagi investor yang sejauh ini melewatkan reli emas, mungkin akan mendapatkan peluang pembelian yang lebih baik selama beberapa bulan ke depan,” Reade mengungkapkan. .
Dia menjelaskan bagi investor yang sudah membeli emas, namun belum memiliki logam kuning dalam jumlah yang mereka inginkan, maka jika terjadi penurunan harga, mereka akan cepat-cepat menambah kepemilikan emasnya. Reade menilai, jika terjadi koreksi harga emas maka hanya akan bersifat dangkal.
“Karena semua orang menunggu untuk membeli emas saat harga sedang turun. Karena itu, kita tidak akan mendapatkannya. Dan jika terjadi penurunan yang lebih dalam misalnya koreksi US$200 atau US$300 per ounce, maka saya pikir akan ada banyak orang yang sangat antusias untuk membelinya,” dia memaparkan.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,27 | 0,20% | 4,06% | 7,75% | 8,21% | 19,60% | 38,55% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,51 | 0,14% | 4,08% | 7,19% | 7,54% | 3,41% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,79 | 0,56% | 4,00% | 7,59% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,26 | 0,53% | 3,86% | 7,17% | 7,36% | 17,98% | 41,60% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,06 | 0,82% | 4,10% | 7,32% | 7,51% | 20,02% | 35,82% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.