Harga Emas Diprediksi Terus Naik, Ini 3 Keuntungan Punya Aset Safe Haven
Logam mulia juga dapat menjadi penyeimbang devaluasi mata uang saat inflasi
Logam mulia juga dapat menjadi penyeimbang devaluasi mata uang saat inflasi
Bareksa.com - Harga emas pada pekan ini diprediksi akan terus menguat. Konflik Timur Tengah dan perkembangan data ekonomi Amerika Serikat (AS), dinilai menjadi faktor utama pendorong harga emas.
Melansir Treasury, memanasnya perang Israel vs Hamas serta melandainya imbal hasil surat utang pemerintah AS dinilai akan membuat harga emas meroket naik dan layak dijadikan investasi karena sifatnya yang safe haven.
Harga emas
pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/10/2023), pada pukul 05:30 WIB menguat 0,07% di posisi
US$1.933,11 per troy ons. Kenaikan itu memperpanjang tren positif
emas, setelah harganya terbang pekan lalu. Sementara itu per pukul
13.36 WIB seperti dilansir Investing.com, harga emas di pasar spot
tercatat US$1.915,92 per troy ons.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini, Senin (16/10/2023)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
---|---|
Emas Comex | US$1.915,92 per troy ounce |
Emas Treasury | Rp1.006.686 per gram |
Emas Pegadaian | Rp993.000 per gram |
Emas Indogold | Rp965.000 per gram |
Emas Antam | Rp1.087.000 per gram |
Sumber: Investing (13.36 WIB), Antam (08.30 WIB), dan Bareksa Emas (13.45 WIB)
Sebelumnya harga emas di pasar spot pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (13/10/2023), ditutup di posisi US$1.931,70 per troy ons. Harganya melesat naik 3,37%.
Konflik antara Israel vs Hamas yang diperkirakan akan semakin memanas, menekan imbal hasil obligasi AS dan mendorong harga emas lebih tinggi. Emas dianggap sebagai investasi yang aman pada saat terjadi gejolak geopolitik dan ekonomi.
Meskipun laporan inflasi kemarin lebih tinggi dari perkiraan, saat ini terdapat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan November, yang juga membantu harga.
Pendorong Harga Emas
"Investor ramai-ramai beralih ke aset aman setelah ketegangan di Gaza. Jika situasi semakin memburuk, maka ada peluang emas akan terbang ke level US$2.000 tahun ini,” ujar Analis OANDA, Edward Moya.
Selain perang, salah satu faktor pendukung lainnya adalah minimnya data-data penting yang dirilis AS pekan ini. Namun, sejumlah pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan menyampaikan pidato dalam beberapa forum, termasuk Chairman The Fed Jerome Powell.
Powell dijadwalkan akan berpidato dalam acara Economic Outlook yang digelar oleh the Economic Club of New York (ECNY) Luncheon, New York, pada Kamis pekan ini (19/10/2023) WIB. Pidato Powell akan menjadi pegangan pelaku pasar untuk memproyeksi arah kebijakan The Fed pada November.
Adapun penopang harga emas lainnya adalah melandainya kekuatan dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Indeks dolar ada di posisi 106,59 pada pagi hari ini, turun dibandingkan pada akhir pekan lalu (106,65). Sementara itu, imbal hasil US Treasury melandai ke 4,63% pada pagi hari ini, dari 4,7% pada pekan lalu.
Melandainya dolar AS akan membuat emas lebih terjangkau untuk dibeli sehingga semakin menarik. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melandainya imbal hasil membuat emas semakin menarik.
Sementara itu Analis ActivTrades, Ricardo Evangelista menjelaskan ada tiga alasan mengapa emas terbang kemarin. Ketiga faktor tersebut adalah perang, ekspektasi pasar mengenai kebijakan bank sentral AS The Fed, serta melandainya imbal hasil US Treasury.
"Melandainya imbal hasil dan dolar AS serta ketidakpastian perang menjadi faktor positif bagi emas. Pelaku pasar juga optimis siklus kenaikan suku bunga akan segera berakhir," tutur Evangelista, kepada Reuters. "Saya pikir dunia mulai melihat adanya tanda-tanda kebangkitan emas," kata Evangelista.
Sementara untuk minggu ini, 14 analis Wall Street berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News. Sepuluh ahli, atau 72%, memperkirakan harga emas akan lebih tinggi pada minggu ini. Sementara dua analis, atau 14%, memperkirakan penurunan harga, dan dua lainnya netral.
Kemudian 595 suara diberikan dalam jajak pendapat online. Dari jumlah tersebut, 431 investor ritel, atau 72% memperkirakan emas akan naik pada minggu depan. Sebanyak 106 responden, atau 18%, memperkirakan harga akan lebih rendah, sementara hanya 58 responden, kurang dari 1%, yang bersikap netral terhadap prospek jangka pendek logam mulia.
3 Keuntungan Aset Safe Haven
Sementara itu melansir ICDX Group, aset emas adalah instrumen investasi yang paling aman dan terpercaya dari masa ke masa. Makanya, emas menjadi aset safe haven yang paling investor minati.
Logam mulia sebagai komoditas ini memiliki nilai yang cenderung naik dari tahun ke tahun dan pencetakan logam mulia tidak seperti mata uang. Secara historis, nilai logam mulia juga terkenal dengan sebutan a store of value karena potensi keuntungannya tinggi di tengah inflasi bahkan, nilai logam mulia justru akan menguat saat terjadi inflasi. Potensi keuntungan memiliki safe haven yang dalam hal ini emas, menurut ICDX Group adalah:
Pertama, Mengamankan Kekayaan.
Saat mengalokasikan sebagian penghasilan Anda ke instrumen yang aman ini, Anda tidak perlu merasa cemas di tengah situasi ekonomi yang pelik. Jika melakukan penanaman modal ke instrumen obligasi negara, maka akan mendapatkan imbal hasil berupa kupon selama periode investasi.
Kedua, Nilai Stabil di Tengah Inflasi.
Umumnya, kondisi perekonomian yang kritis di suatu negara dapat mempengaruhi inflasi. Hal ini berdampak besar bagi situasi pasar yang semakin tidak stabil.
Namun, aset safe haven dapat menjadi 'penakluk' inflasi karena nilainya tetap bertahan dan bahkan, aset emas dapat mengalami kenaikan harga di tengah inflasi. Selain itu, logam mulia juga dapat menjadi penyeimbang devaluasi mata uang saat inflasi.
Karena itu, nilai instrumen investasi yang aman ini bisa menjadi pilihan aset penanaman modal andalan bagi investor dari berbagai kalangan.
Ketiga, Aset Andalan untuk Diversifikasi Investasi.
Dalam berinvestasi, perlu melakukan strategi diversifikasi investasi atau mengalokasikan dana ke berbagai instrumen aset penanaman modal. "Don't put your eggs in one basket". Kalau hanya menaruh di satu aset saja, maka Anda dapat menghadapi risiko kerugian besar saat nilainya mengalami penurunan. Strategi ini penting untuk meminimalisir risiko investasi.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun.
Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa!
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.