Bareksa.com - Harga emas sepanjang tahun ini mengalami dinamika naik turun, tak ubahnya seperti tahun-tahun lalu. Dalam waktu dekat, harga emas logam mulia sempat melonjak dan memberikan keuntungan sehingga menggiurkan bagi investor untuk segera mengambil modalnya. Namun, peningkatan di waktu singkat ini belum seberapa bila dibandingkan dengan keuntungan investasi jangka panjang.
Dikenal sebagai instrumen investasi yang bisa mengalahkan inflasi, tak ayal emas banyak dipilih oleh investor bahkan investor pemula sekalipun. Harga emas mengalami fluktuasi secara harian namun diyakini banyak kalangan dalam jangka panjang, logam mulia terus mengalami kenaikan.
Makanya, sebelum memutuskan berinvestasi di emas khususnya yang berupa logam mulia atau batangan, ada baiknya pastikan lebih dulu apakah emas sudah sesuai dengan profil risiko Anda.
Sebagai gambaran, harga logam mulia mengakhiri pekan lalu dengan level yang solid di atas US$1.800, mendekati level tertingginya dalam lebih dari 3 bulan. Peningkatan harga emas global juga ikut mendorong harga emas lokal atau dalam negeri seperti harga emas digital Treasury.
Dalam tiga bulan terakhir, harga beli emas Treasury di Bareksa Emas sudah naik Rp83.812 atau hampir 10% menjadi Rp925.122 per gram.
Sumber: Bareksa Emas
Banyak faktor yang mendorong peningkatan harga emas ini, termasuk bank sentral yang sudah mulai menambah cadangan emas. Baca juga Bank Sentral Global Akumulasi Logam Mulia, Peluang Investasi Saat Harga Emas Murah
Meski terkesan harga emas mudah naik, investor pemula harus paham dulu sebelum berinvestasi. Alasannya emas bukanlah investasi dengan pengembalian pasti. Sehingga, ada risiko nilai investasi turun di masa depan.
Selain itu, investor juga perlu mengetahui bahwa ada dua harga emas khususnya emas batangan atau kerap disebut logam mulia, yaitu harga emas (beli) dan harga emas beli kembali atau buyback. Makanya, investor perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan.
Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi. Karena ada selisih harga jual dan harga beli (spread), sebaiknya emas untuk investasi dalam jangka panjang. Secara jangka panjang, tentu kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi, sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan cuan.
Sumber: Bareksa Emas
Misalnya, investor beli emas tiga bulan lalu dengan harga beli Rp850.000 per gram. Lalu, harga jual emas Treasury saat ini di Rp887.581. Artinya, dalam 3 bulan memegang emas saja investor sudah untung Rp37.581 per gram.
Keuntungan atau cuan ini didapat dari selisih harga emas saat beli dikurangi harga jual pada hari ini. Maka jika waktu investasi emasmu jauh lebih lama dan gramasinya besar, cuan emas tentu berpotensi lebih besar lagi kan.
Seandainya investasi emas ini bisa lebih lama, misalnya dalam waktu sekitar lima tahun. Di tahun 2017, harga beli emas batangan masih sekitar Rp600.000 per gram. Kalau menjual dengan harga jual saat ini di kisaran Rp887.000 per gram, keuntungannya sudah mencapai Rp287.000.
Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) menyatakan dalam 10 tahun terakhir, rata-rata kenaikan harga emas mencapai 12% secara global. "Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata kenaikan harga emas sekitar 12% per tahun," kata Jaza Yusron kepada Bareksa.
Ia menyampaikan untuk harga emas di Indonesia, dalam 5 tahun terakhir mencatatkan kenaikan 68,08% atau rata-rata naik 8,51% per tahun.
Dia memprediksi emas masih bisa dianggap sebagai salah satu aset safe haven tahun depan. "Selama supply emas masih terbatas dan pemintaannya terus meningkat dari tahun ke tahun, maka emas masih akan tetap jadi aset safe haven untuk beberapa tahun ke depan," ucap Jaza Yusron.
Ia menyampaikan sejak tahun 2003, kenaikan pasokan emas hanya 1,62% per tahun, sebaliknya kenaikan permintaan emas mencapai 12,36% per tahun. "Atau bisa dikatakan kenaikan permintaan emas itu sekitar 7,8 kali lebih banyak daripada kenaikan supply emas per tahun," paparnya.
Lebih lanjut untuk gambaran, dalam 10 tahun terakhir, rata-rata permintaan emas per tahun mencapai 4.384 ton atau sekitar US$253 miliar.
Sumber : Tim Analis Treasury
Mempertimbangkan masih tingginya angka permintaan emas, namun pasokan terbatas, maka tak mengherankan jika logam mulia ini masih digandrungi investor untuk dikoleksi. Meski begitu, Jaza mengingatkan apapun instrumen investasi yang dipilih, sebaiknya sebelum memilih aset, kenali dulu profil risiko dan tujuan investasinya.
Untuk investasi emas logam mulia, kata dia, selama di dalam portofolio ada porsi yang disiapkan untuk tujuan investasi jangka panjang, sebenarnya tidak ada waktu yang tidak tepat untuk investasi emas. Alasannya kata dia, sampai saat ini, emas masih menjadi aset investasi rendah risiko yang memiliki kinerja sangat baik dalam jangka waktu yang panjang.
Lalu jika sudah dapat cuan dari investasi emas, apakah sebaiknya tetap investasi emas? Jaza Yusron, Analis Treasury mengatakan pada dasarnya keputusan tersebut kembali ke investor sendiri.
"Apakah tujuan investasinya sudah tercapai atau belum atau justru membuat tujuan investasi terbaru," kata Jaza kepada Bareksa, Selasa (6/12/2022). Ia menyampaikan pemilihan emas ataupun instrumen investasi lainnya disesuaikan dengan profil risiko investor.
"Tapi sebaiknya tinggi atau rendahnya profil risiko, tetap perlu mendiversifikasikan portofolio. Untuk porsi aset rendah risiko, salah satu aset yang performanya stabil ya emas," kata Jaza.
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Dengan fitur ini, Kamu bisa berinvestasi emas dari mana saja dan kapanpun karena transaksi dilakukan secara online.
Bareksa Emas menyambut mitra terbaru, yaitu Treasury sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Emas Treasury menawarkan harga yang kompetitif, mudah dan aman. Treasury telah berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Smart Investor Bareksa bisa mulai berinvestasi Emas Treasury mulai dari nominal Rp50.000. Harga Emas Treasury lebih kompetitif, dengan update harga dua kali sehari. Selain itu, transaksi emas Treasury bisa mencapai hingga 10 kilogram per hari.
Agar Smart Investor makin semangat investasi emas logam mulia, Bareksa dan Treasury juga mengadakan Promo 12.12 FundFest Bareksa Emas Treasury berhadiah menarik untuk investor baru maupun investor setia.
Tersedia hadiah voucher emas senilai Rp50.000 untuk investor baru dan voucher emas Rp250.000, Rp100.000 dan Rp50.000 untuk investor pembeli terbesar. Catat minimal pembelian dan kode promonya berikut ini.
Simak juga syarat dan ketentuan promo FundFest 12.12 Bareksa Emas Treasury berikut ini.
1. Periode promo 5 - 31 Desember 2022
2. Berlaku KHUSUS untuk pembelian Bareksa Emas TREASURY dengan metode pembayaran apa saja dengan memasukan kode promo yang dipilih
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Investor dengan nominal pembelian terbesar berhak memenangkan hadiah
5. Satu investor hanya berhak memenangkan satu jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 21 Januari 2023 melalui sosial media Bareksa dan email.
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindah tangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang jika investor terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi.
Segera beli emas digital di Bareksa yang antiribet dan dapat fasilitas penitipan. Raih juga hadiahnya yang bikin makin cuan.
(Martina Priyanti)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.