Bareksa.com - Harga emas turun 1 persen pada hari ini, Jumat (22/4/2022) yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Maret. Penurunan itu akibat komentar hawkish Pemimpin Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell yang mendorong kenaikan imbal hasil Obligasi Pemerintah Negara Paman Sam dan dolar AS.

Harga emas spot turun 1 persen menjadi US$1.931,71 per ounce pada 1203 GMT atau pada pukul 19.03 WIB, setelah menyentuh level terendah dalam dua pekan terakhir. Secara mingguan, harga logam mulia turun 2 persen pekan ini. Tidak berbeda, emas berjangka AS turun 0,6 persen menjadi US$1.937,1 per ounce.

"Kita berhadapan dengan ekonomi global di mana ekspektasi kenaikan suku bunga AS terus bergerak naik, sebagai akibatnya imbal hasil obligasi AS bergerak lebih tinggi dan dolar diperdagangkan lebih kuat, semua itu berpotensi menjadi tantangan untuk emas pada saat ini," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen dilansir Reuters (22/4).

Meskipun mengalami penurunan, menurut dia, harga emas masih bertahan di harga yang diperkirakan analis. Sebab pasar khawatir dengan ekspektasi yang sangat kuat terhadap kenaikan suku bunga AS, maka bisa menyebabkan perlambatan ekonomi global lebih besar dari yang diperkirakan.

Ketua Fed Jerome Powell, pada Kamis waktu AS mengatakan kenaikan suku bunga 50 basis poin akan dilakukan pada rapat The Fed pada Mei mendatang. Imbal hasil obligasi acuan Pemerintah AS 10 tahun berlanjut menguat seiring nada hawkish The Fed, seiring upaya bank sentral Negara Adidaya itu dalam menjinakkan lonjakan inflasi.Indeks dolar mencapai level tertinggi barunya sejak Maret 2020, atau dalam 12 bulan terakhir.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS dan imbal hasil obligasi Pemerintah Negara Paman Sam yang lebih tinggi. Sebab hal ini meningkatkan biaya dalam memegang emas batangan karena diperdagangkan dalam dolar AS.

Rupert Rowling, analis pasar di Kinesis Money, mengatakan kenaikan suku bunga AS memang membatasi potensi kenaikan harga emas, namun di sisi lain perang Rusia - Ukraina yang belum kunjung usai memberikan dukungan kuat terhadap terhadap potensi kenaikan harga logam mulia.

"Dengan demikian, emas kemungkinan akan diperdagangkan di kisaran US$1.900 hingga US$1.950 per ounce dalam jangka menengah," dia mengungkapkan.

Harga Beli Emas Pegadaian Hari Ini

Harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas hari ini, Jumat turun jadi Rp931.000 per gram dibandingkan Kamis Rp933.000 per gram. Dibandingkan Senin yang seharga Rp947.000 per gram, maka harga emas pada Jumat sudah lebih murah Rp16.000.

Sumber : Bareksa

Menurunnya harga emas, bagi investor yang jeli justru jadi kesempatan untuk mengoleksi logam kuning ini di harga murah, seiring harga logam mulia diprediksi bakal naik lagi pekan depan. Emas juga dinilai bakal semakin berkilau seiring kondisi makin tidak pasti ihwal penyelesaian konflik Rusia - Ukraina dan lonjakan inflasi dunia.

Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjualnya, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas.

​Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!

Investasi Sekarang

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.