Bareksa.com - Harga emas diprediksi masih akan melemah dalam jangka pendek, namun juga diyakini bakal kembali rally ke level US$2.000. Perkiraan pelemahannya bahkan bisa mencapai US$100 per troy seiring pernyataan Rusia yang akan mulai mengurangi pasukannya di Ukraina.

Namun harga emas diprediksi bakal kembali rally, sebab kenaikan harga logam mulia memiliki dukungan kuat yang mendasar.

Dilansir Kitco News (30/3/2022), Bernard Dahdah, analis logam mulia Natixis, mengatakan pasar emas akan tetap bergejolak dalam waktu dekat karena pasar terus bereaksi terhadap pemberitaan seputar perang Rusia - Ukraina.

“Pasar tampak akan mengabaikan pernyataan Rusia sampai perang di Ukraina berhenti,” katanya. "Dalam jangka pendek, saya melihat harga emas turun, tetapi tidak akan runtuh."

Dengan mempertimbangkan krisis geopolitik di Eropa Timur, Dahdah memperkirakan emas akan melemah di kisaran harga baru dengan support sekitar US$1.800 per troy ounce. Tekanan inflasi yang meningkat telah menciptakan basis baru untuk emas.

Dahdah mengatakan emas menghadapi beberapa tantangan. Diantaranya menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) karena Bank Sentral Negeri Paman Sam, Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya. Sementara itu, Bank Sentral Eropa akan mempertahankan suku bunga rendah karena menghadapi potensi resesi.

Bakal Kembali Rally

Adapun Carley Garner, salah satu pendiri perusahaan pialang DeCarley Trading mengatakan pasar komoditas telah bergolak karena perang Rusia - Ukraina yang sedang berlangsung.

Selain, investor sedang menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan moneter The Fed karena lonjakan inflasi naik tanpa henti di level tertinggi selama beberapa dekade.

Kondisi itu membuat harga emas makin bergejolak, sempat menembus di atas US$2.000, namun baru-baru ini sempat turun di bawah US$1.900. Menurut Indeks Volatilitas CME (CVOL), volatilitas emas berada di level tertinggi sejak November 2020.

"Jika Anda melihat harga harian, itu terlihat cukup tenang. Tetapi jika Anda melihat ayunan intraday, itu liar. Orang-orang telah berhenti dan mengejar harga," ungkap Garner.

Garner menambahkan ketika volatilitas pasar mereda, dia melihat harga emas bisa kembali rally melampaui level tertinggi di 2020. "Saya pikir kita bisa melihat harga emas di atas US$2.100 per troy ounce tahun ini," katanya.

Harga Emas Hari Ini

Harga emas berjangka untuk pengiriman April 2022, menurut data investing.com, pada hari ini, Kamis (31/3/2022) pukul 13.53 WIB di level US$1.922, melemah US$11,2 atau 0,58 persen dibandingkan penutupan Rabu di US$.1933 per troy ounce.

Sumber : investing.com

Adapun harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas pada hari ini, Kamis sedikit menguat di Rp922.000 per gram dibandingkan Rabu Rp920.000 per gram.

Sumber : Bareksa

Senada harga beli emas Indogold di fitur Bareksa Emas pada hari ini, Kamis juga menguat ke Rp910.623 per gram dibandingkan Rabu di harga Rp907.506 per gram.

Sumber : Bareksa

Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjualnya, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas.

​Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!

Investasi Sekarang

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.