Varian Omicron Dinilai Lebih Jinak, Harga Emas Bisa Terkerek
Salah satu amunisi emas saat ini berasal dari kabar seputar Covid-19, varian Omicron yang tampaknya lebih jinak sehingga membuat pelaku pasar lega
Salah satu amunisi emas saat ini berasal dari kabar seputar Covid-19, varian Omicron yang tampaknya lebih jinak sehingga membuat pelaku pasar lega
Bareksa.com - Harga emas mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu amunisi dari peningkatan harga emas hanyalah kabar dari varian Covid-19 yang baru, Omicron yang dinilai lebih jinak dari sebelumnya.
Analis Pasar PT Rifan Financindo Berjangka Andri Darmawan menjelaskan, usai mengalami tekanan selama enam minggu terakhir, harga emas berpeluang ditutup dengan tren turun ke level US$1.800 per troy ounce. Tekanan harga emas ini terjadi akibat peningkatan imbal hasil tresuri 12,5 basis poin, tertinggi sejak November lalu di tahun 2021. Selain itu, para investor bersiap menghadapi dua kali pengetatan kebijakan moneter pada 2022 oleh Federal Reserve.
"Salah satu amunisi emas saat ini berasal dari kabar seputar Covid-19, varian Omicron yang tampaknya lebih jinak sehingga membuat pelaku pasar lega," jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (4/1).
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan sentimen tersebut, harga emas bisa meningkat jika terus melaju di atas level US$1.810, Sementara jika bergerak ke level di bawah US$1.800, maka akan menguji support di level US$1.795.
Sementara itu, menurut Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX), harga emas kembali bergerak ke level US$1.800 dengan posisi harga yang terkoreksi tajam setelah menyentuh zona US$1.830 pada sesi perdagangan semalam. Para pelaku pasar terlihat melakukan antisipasi terhadap langkah-langkah the Fed pada tahun 2022, serta kebijakan baru terkait penanganan Covid-19 di Amerika Serikat (AS).
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
Terkait penanganan Covid-19 di AS, Badan Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan dosis ketiga dari vaksin Pfizer dan BioNTech untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun dan mempersempit durasi pemberian menjadi 5 bulan dari 6 bulan. Sementara itu, kebijakan the Fed atas percepatan penyelesaian stimulus dan kenaikan tingkat suku bunga sudah mulai diserap oleh para pelaku emas.
Dengan tekanan harga emas yang tajam, harga emas bisa mencapai level support terdekat US$1.798, dengan resistance terdekat di area US$1.815. Support terjauh berada di level US$1.790 hingga ke level US$1.773. Resistance terjauh berada di level US$1.817 hingga ke US$1.828.
Sementara itu, emas dipandang sebagai salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih masyarakat. Founder dan CMO IndoGold, Indra Sjuriah mengatakan, di dalam dunia investasi, emas sudah dikenal sebagai pilihan instrumen yang paling populer karena dianggap sebagai aset yang lebih aman (safe haven).
Investasi emas juga mudah dimengerti karena cukup menyimpannya dalam jangka waktu yang panjang sehingga mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jualnya.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Bagi investor pemula, Indra menyampaikan hal yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah bagaimana instrumen investasi yang kita pilih memiliki likuiditas yang baik. Likuiditas yang baik berarti dengan mudahnya aset yang dimiliki dapat ditukarkan menjadi uang tunai dan tetap mempertahankan nilainya.
"Hal tersebut dimiliki oleh emas. Namun, sebelum berinvestasi emas ada baiknya memperhatikan beberapa hal sehingga keuntungan maksimal bisa didapatkan," ujar Indra dilansir Kompas.com, medio Desember 2021.
Baca juga : Investasi Reksadana di Bareksa dapat OVO Poin dan Voucher GrabFood
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas logam mulia yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.